Metode Pelaksanaan Pekerjaan Interior

 

Metode pekerjaan atau juga disebut metode pelaksanaan di dalam tender merupakan bagian dari dokumen penawaran yang harus dilengkapi oleh setiap penyedia barang dan jasa yang akan memasukan dokumen penawaran ke dalam SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik).

Metode pelaksanaan ini dibuat untuk melengkapi dokumen penawaran sesuai dengan standar dokumen pengadaan secara elektronik yang telah diupload oleh panitia pengadaan barang dan jasa. 

Artikel ini akan membahas berbagai metode pelaksanaan pekerjaan interior yang umum digunakan dalam proyek pengadaan barang/jasa. Setiap jenis pekerjaan, baik itu produksi, pemasangan, maupun pengecatan, akan dijelaskan secara detail dengan langkah-langkah yang jelas dan terstruktur. 

Dengan memahami metode pelaksanaan yang baik, diharapkan para penyedia barang/jasa dapat memberikan hasil kerja yang optimal dan memenuhi ekspektasi pengguna.


Contoh Metode Pelaksanaan Pekerjaan Interior


A. Jenis Pekerjaan Produksi


1. Tahap Persiapan Material Produksi (Purchasing)

Proses persiapan material produksi merupakan proses pembelian bahan baku dan bahan mentah di mana volume atau kuantitas dari bahan-bahan tersebut didapat melalui estimasi biaya produksi yang dikalkulasikan dan disediakan oleh tenaga ahli/teknis.


2. Tahap Dasar & Proses Plywood

Bahan mentah dipotong/dibelah dengan menggunakan mesin Running Saw, Bench Saw, Circular Saw, Portable Band Saw, sesuai dengan pekerjaan/item yang akan diproduksi. 

Setelah proses pemotongan dilanjutkan dengan proses pengamplasan menggunakan mesin wide Belt Sander & Drum Sander untuk meratakan bagian yang akan dilaminasi/dilapisi dengan supercone/tachosheet. 

Selanjutnya, bahan dibawa ke bagian laminasi untuk proses penempelan dengan Laminating Machine atau biasa dinamakan proses semi perakitan/semi assembling, dan dilanjutkan dengan proses pembentukan model dengan menggunakan mesin Band Saw, Router, Drill Machine, dan Spindle. Dilanjutkan dengan proses penempelan sisi dengan Edging Machine.

3. Proses Perakitan

Setelah bahan-bahan di atas telah dipotong sesuai ukuran komponen yang akan dibuat, pekerjaan selanjutnya adalah proses perakitan total/assembling full dengan menggunakan mesin cold press disupport dengan bahan-bahan pendukung untuk menjadikan benda utuh seperti locker penitipan tas. 

Proses selanjutnya adalah membersihkan sisa lem dan kotoran yang masih menempel sebelum barang diserahkan pada bagian paking/pengiriman.


B. Jenis Pekerjaan Pasangan


1. Tahap Persiapan Material Produksi (Purchasing)

Proses persiapan material produksi merupakan proses pembelian bahan baku dan bahan mentah di mana volume atau kuantitas dari bahan-bahan tersebut didapat melalui estimasi biaya produksi yang dikalkulasikan dan disediakan oleh tenaga ahli/teknis.

2. Tahap Pekerjaan Bongkaran / Bobokan

Dalam tahap ini, setelah diketahui area/bidang kerja mana saja yang akan dilakukan pekerjaan bongkaran/bobokan (misalkan pekerjaan sanitasi), maka para pekerja dapat memulai untuk melakukan tugasnya, sesuai dengan yang telah ditentukan dan sesuai dengan arahan dari tenaga ahli.

3. Proses Pemasangan

Setelah area bidang yang akan dilakukan pekerjaan pasangan telah siap (pekerjaan plumbing), maka selanjutnya dapat dilakukan pekerjaan pasangan untuk area tersebut, termasuk misalnya pekerjaan lantai, sanitasi, armature, vertical blind, sunblast, dan lain sebagainya.


C. Jenis Pekerjaan Pengecatan


1. Tahap Persiapan Material Produksi (Purchasing)

Proses persiapan material produksi merupakan proses pembelian bahan baku dan bahan mentah di mana volume atau kuantitas dari bahan-bahan tersebut didapat melalui estimasi biaya produksi yang dikalkulasikan dan disediakan oleh tenaga ahli/teknis.

2. Proses Pengecatan

Setelah bahan tersedia, maka dilakukan pekerjaan pengecatan pada area yang telah ditentukan, ketebalan cat, kerapihan, dan kebersihan pekerjaan mutlak harus diperhatikan dalam pengerjaan pekerjaan ini. 

Tenaga ahli dan tenaga teknis perlu memperhatikan sisi pekerjaan ini secara detail dan menyeluruh agar didapat hasil yang memuaskan.


3. Finishing / Perapihan

Pekerjaan perapihan wajib dilakukan setelah seluruh tahapan pekerjaan sebelumnya selesai dilakukan. Finishing untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu yang membutuhkan “setting” terhadap layout ruangan juga dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan ini, termasuk dengan mobilisasi peralatan dan sisa-sisa bahan yang tidak digunakan.


4. Inspeksi & Serah Terima

Sebelum barang-barang dikirim ke lokasi, pihak perusahaan harus melaporkan kepada pihak pemberi pekerjaan bahwa barang telah selesai 100% dan siap dikirim ke lokasi. Setelah ada keputusan dari pihak pemberi pekerjaan, perusahaan baru dapat mengirim barang tersebut. 

Selanjutnya, setelah pengiriman selesai 100% dengan melampirkan bukti pengiriman ke lokasi dengan tanda terima dari pihak perusahaan, maka pihak perusahaan menyelesaikan proses inspeksi dan serah terima.


Outline dan contoh metode pelaksanaan pekerjaan interior ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan detail mengenai tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan interior. 

Dengan mengikuti metode ini, diharapkan hasil pekerjaan interior dapat memenuhi standar kualitas yang diharapkan dan memuaskan semua pihak yang terlibat.

1 Response to "Metode Pelaksanaan Pekerjaan Interior"