Ilustrasi Pengadaan Pompa DKI |
Jakarta - Belum stabilnya nilai tukar dollar terhadap rupiah berdampak terhadap batalnya sejumlah proyek pengadaan pompa pada tahun ini di DKI Jakarta. Padahal pengadaan pompa ini bertujuan untuk menghadapi ancaman banjir tahun ini.
Penyebabnya, karena vendor yang sudah terdaftar untuk ikut lelang tak kunjung mengajukan surat penawaran harga (SPH). Sebagaimana diketahui proyek pengadaan sebanyak delapan pompa senilai Rp 58,4 miliar untuk mengatisipasi banjir sejumlah lokasi di Jakut. Kedelapan pompa tersebut akan ditempatkan di tiga rumah pompa,yaitu empat pompa di rumah pompa Artha Gading dan dua pompa di rumah pompa Kali Betik, Kecamatan Kelapa Gading, serta dua pompa lainnya di rumah pompa Kampung Sepatan, Cilincing.
Para rekanan tidak tidak berani mengajukan SPH karena takut dengan kenaikan kurs dollar terus terjadi.
Tri mengatakan, penyusunan anggaran untuk pengadaan pompa memang dilakukan sebelum terjadinya fluktuasi kurs dollar terhadap rupiah.
Sehingga adanya fluktuasi kurs dollar terhadap rupiah akan membuat harga pompa ikut mengalami hal serupa. Karena perkembangan kenaikan kurs dollar terhadap rupiah akan berimbas terhadap pembelian barang oleh para rekanan.
Tri mengaku belum bisa merinci berapa banyak proyek pengadaan pompa yang gagal lelang. Sebab, ia masih mengumpulkan data-data pompa yang gagal lelang dari suku dinas tata air yang ada di lima wilayah.
0 Response to "30 Rekanan Lelang Pengadaan Pompa DKI Tidak Mengajukan SPH Karena Dolar, Lelang Dibatalkan"
Posting Komentar