Kepala LKPP Agus Prabowo, Senin (29/08), melantik dan mengambil sumpah Dudi Gardesi Asikin untuk jabatan barunya sebagai Kepala Subdirektorat Kerja Sama Internasional. Pejabat yang pernah bertugas di Badan Pendiddikan dan Pelatihan Pemprov DKI Jakarta ini resmi menjabat posisi barunya di bawah Direktorat Pengembangan Iklim Usaha dan Kerja Sama Internasional.
Mengawali kariernya di LKPP, Agus berharap Dudi dapat memberikan “warna” baru di lingkungan kerjanya saat ini. “Karena bagaimana pun juga LKPP ini lembaga (yang) masih berjuang, masing banyak pioneering. Bung Dudi ini datang dari Pemda DKI yang persoalan pengadaannya—saya tahu—rumit sekali,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, lanjut Agus, pengalaman selama bekerja di Pemprov DKI diharapkan dapat memacu semangatnya untuk memberikan hal-hal positif. “Mudah-mudahan pengalaman di DKI, koneksi dengan Pemda DKI memberi warna. Nah, warna seperti apa? Warna egaliter, warna inovatif, warna maju ke depan, warna-warna revolusi,” tutur Agus.
Pada kesempatan ini, Agus juga menyampaikan apresiasinya atas integritas beberapa pegawai LKPP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Ia berharap integritas kerja yang positif dapat dijadikan budaya kerja dalam menolak segala bentuk praktik suap. Dengan demikian, lanjutnya, hal itu akan membentuk martabat yang lebih baik lagi sebagai pelayan masyarakat. “Kalau sudah biasa membudayakan semacam itu, ya kita akan menjadi PNS yang punya dignity. Dalam bahasa seloroh, saya sering mengatakan ke staf-staf: kita ini PNS, tapi jangan kayak PNS,” ujarnya.
Berkaitan dengan telah disahkannya Inpres Nomor 8 Tahun 2016, Agus menyampaikan bahwa pada triwulan ketiga ini LKPP mendapatkan alokasi pembekuan anggaran (self blocking) sebesar 39 miliar.
Pembekuan anggaran ini, menurut Agus, berdampak besar terhadap pelaksanaan dan keluaran program-program prioritas LKPP. “Nah, konsekensi dari selfblocking 39 M itu, para (pejabat) eselon II di bawah koordinasi (pejabat) eselon 1 silakan bergerak cepat melakukan exercise—kira-kira anggaran mana saja yang perlu di-blocking,” pungkasnya.
Mengawali kariernya di LKPP, Agus berharap Dudi dapat memberikan “warna” baru di lingkungan kerjanya saat ini. “Karena bagaimana pun juga LKPP ini lembaga (yang) masih berjuang, masing banyak pioneering. Bung Dudi ini datang dari Pemda DKI yang persoalan pengadaannya—saya tahu—rumit sekali,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, lanjut Agus, pengalaman selama bekerja di Pemprov DKI diharapkan dapat memacu semangatnya untuk memberikan hal-hal positif. “Mudah-mudahan pengalaman di DKI, koneksi dengan Pemda DKI memberi warna. Nah, warna seperti apa? Warna egaliter, warna inovatif, warna maju ke depan, warna-warna revolusi,” tutur Agus.
Pada kesempatan ini, Agus juga menyampaikan apresiasinya atas integritas beberapa pegawai LKPP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Ia berharap integritas kerja yang positif dapat dijadikan budaya kerja dalam menolak segala bentuk praktik suap. Dengan demikian, lanjutnya, hal itu akan membentuk martabat yang lebih baik lagi sebagai pelayan masyarakat. “Kalau sudah biasa membudayakan semacam itu, ya kita akan menjadi PNS yang punya dignity. Dalam bahasa seloroh, saya sering mengatakan ke staf-staf: kita ini PNS, tapi jangan kayak PNS,” ujarnya.
Berkaitan dengan telah disahkannya Inpres Nomor 8 Tahun 2016, Agus menyampaikan bahwa pada triwulan ketiga ini LKPP mendapatkan alokasi pembekuan anggaran (self blocking) sebesar 39 miliar.
Pembekuan anggaran ini, menurut Agus, berdampak besar terhadap pelaksanaan dan keluaran program-program prioritas LKPP. “Nah, konsekensi dari selfblocking 39 M itu, para (pejabat) eselon II di bawah koordinasi (pejabat) eselon 1 silakan bergerak cepat melakukan exercise—kira-kira anggaran mana saja yang perlu di-blocking,” pungkasnya.
0 Response to "Agus Prabowo Mengapresiasi atas Integritas Beberapa Pegawai LKPP dalam Pelantikan Kepala Sudirektorat Kerja Sama Internasional"
Posting Komentar