Dalam menunjang kelancaran pekerjaan suatu perusahaan membutuhkan sebuah pencatatan pengeluaran kas kecil. Istilah kas kecil atau petty cash sering sekali kita temui dalam kehidupan sehari-hari, namun jika berbicara mengenai laporan keuangan, kas kecil itu merupakan akun (tempat untuk mencatat transaksi keuangan) yang khusus dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil dan rutin.
Pengertian Kas Kecil
Kas Kecil atau petty cash adalah sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan oleh perusahaan dan digunakan untuk memenuhi pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis apabila dibayar dengan cek.
Dana kas kecil memiliki fungsi yang sangat penting bagi perusahaan untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan, karena setiap pengeluaran yang relatif kecil tidak efektif jika dilakukan dengan menggunakan cek disebabkan penarikan cek membutuhkan waktu yang lama. Biasanya pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah belanja yang jumlahnya tidak besar dan dilakukan setiap harinya (rutin) untuk mendukung permintaan persediaan.
Tujuan Dibentuknya Kas Kecil
Kas kecil dibuat untuk menangani masalah perlengkapan atau perbekalan kantor, selebihnya tujuan dari dibentuknya kas kecil adalah sebagai berikut:
- Meringankan beban karyawan dalam memberikan pelayanan paripurna kepada pelanggan termasuk relasi bisnis pimpinan. Misalkan: Kantor menerima kedatanagan tamu mendadak dan untuk menjamu tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis jika bagian pengadaan harus melakukan transaksi belanja kebutuhan dengan menggunakan cek.
- Untuk mempercepat kegiatan pimpinan yang mempergunakan dana secara mendadak dan tidak terencana.
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Kas Kecil
Dalam suatu perusahaan kas kecil memiliki peranan penting dalam kegiatan operasional, alasan perlu dibuatnya sebuah sitem dana kas kecil adalah bahwa pembayaran-pembayaran yang jumlahnya relatif kecil ini, yang sering terjadi, mungkin pada akhirnya juga dapat menjadi suatu jumlah terentu yang cukup signifikan jika ditotal. Oleh sebab itu agar pengeluaran-pengeluaran ini juga tetap bisa terus diawasi dengan baik maka pengendalian internal mutlak diperlukan, caranya adalah dengan membentuk sistem dana kas kecil.
Transaksi-transaksi kecil terjadi setiap hari mulai sejak awal jam operasional perusahan di pagi hari sampai akhir jam operasional di sore atau malam hari. Untuk itu, perusahaan hendaklah melakukan pengelolaan kas kecil secara baik karena jika tidak, maka dapat mengganggu kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Prosedur kas kecil mutlak diperlukan. Tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak melakukan pengelolaan.
Transaksi-transaksi kecil terjadi setiap hari mulai sejak awal jam operasional perusahan di pagi hari sampai akhir jam operasional di sore atau malam hari. Untuk itu, perusahaan hendaklah melakukan pengelolaan kas kecil secara baik karena jika tidak, maka dapat mengganggu kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Prosedur kas kecil mutlak diperlukan. Tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak melakukan pengelolaan.
Pengelolaan dana kas kecil disesuaikan dengan kebutuhan entitas. Semakin besar ukuran entitas dan kebutuhan belanja, maka akan dibentuk kas kecil dalam jumlah besar. Dalam pengelolaan kas kecil diperlukan metode pencatatan, sistem metode pengelolaan kas kecil tersebut terdiri dari dua metode yaitu metode Imprest Fund dan metode Fluctuating System.
Dalam sistem ini jumlah rekening kas kecil untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka pendek perusahaan selalu tetap. Setiap terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melakukan pencatatan, tapi hanya mengumpulkan bukti-bukti transaksinya. Pada waktu yang telah ditetapkan, bila mana kas kecil sudah hampir habis baru dilakukan pencatatan/pembukuan berdasarkan bukti-bukti transaksi, kemudian pemegang kas kecil mengajukan permintaan dana kas kecil kepada bendahara kas yang besarnya sesuai dengan jumlah bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas kecil tetap dalam jumlah semula.
Dalam praktiknya, sistem pengelolaan dana kas kecil dengan menggunakan metode Imprest Fund lebih baik, karena jumlah dana kas kecil akan terkontrol dan tidak akan terjadi penumpukan dana kas kecil dalam unit pembayar (kasir). Mekanisme pengendalian juga terjadi, karena setiap penggantian akan dilakukan penghitungan dana kas kecil terpakai dan tersisa sehingga dapat memonitor pemakaian dan memastikan tidak ada uang yang hilang. Sedangkan untuk Fluctuating System, jumlah dana di kasir tidak terkontrol dan jumlahnya dapat bertambah terus jika tidak terpakai.
Prosedur pengeluaran yang tidak memadai atau cenderung buruk akan kas kecil, dapat mengganggu kelancaran operasional perusahaan. Tentunya Anda bisa membayangkan jika suatu ketika perusahaan kehabisan kas kecil, akan ada banyak pembelian kecil yang tidak dapat dilakukan dengan cepat. Berikut ini adalah prosedur pengeluaran kas kecil agar dalam penggunaannya bisa efektif dan efisien.
- Metode Imprest Fund (Metode dana tetap)
Dalam sistem ini jumlah rekening kas kecil untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka pendek perusahaan selalu tetap. Setiap terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melakukan pencatatan, tapi hanya mengumpulkan bukti-bukti transaksinya. Pada waktu yang telah ditetapkan, bila mana kas kecil sudah hampir habis baru dilakukan pencatatan/pembukuan berdasarkan bukti-bukti transaksi, kemudian pemegang kas kecil mengajukan permintaan dana kas kecil kepada bendahara kas yang besarnya sesuai dengan jumlah bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas kecil tetap dalam jumlah semula.
- Metode Fluctuating System
Dalam praktiknya, sistem pengelolaan dana kas kecil dengan menggunakan metode Imprest Fund lebih baik, karena jumlah dana kas kecil akan terkontrol dan tidak akan terjadi penumpukan dana kas kecil dalam unit pembayar (kasir). Mekanisme pengendalian juga terjadi, karena setiap penggantian akan dilakukan penghitungan dana kas kecil terpakai dan tersisa sehingga dapat memonitor pemakaian dan memastikan tidak ada uang yang hilang. Sedangkan untuk Fluctuating System, jumlah dana di kasir tidak terkontrol dan jumlahnya dapat bertambah terus jika tidak terpakai.
Prosedur Pengeluaran Kas Kecil
Prosedur pengeluaran yang tidak memadai atau cenderung buruk akan kas kecil, dapat mengganggu kelancaran operasional perusahaan. Tentunya Anda bisa membayangkan jika suatu ketika perusahaan kehabisan kas kecil, akan ada banyak pembelian kecil yang tidak dapat dilakukan dengan cepat. Berikut ini adalah prosedur pengeluaran kas kecil agar dalam penggunaannya bisa efektif dan efisien.
- Pembayaran yang dilakukan melalui dana kas kecil harus membuatkan bukti kas. Pada bukti kas tersebut tercantum nama dan tanda tangan penerima uang, baik yang berasal dari perusahaan maupun dari luar perusahaan. Pengeluaran dana tersebut harus disetujui oleh pejabat yang berwenang. Bukti kas kecil cukup dibuat dalam satu lembar (asli) dan bukti tersebut disimpan oleh pemenang kas kecil sampai dana tersebut dipertanggung jawabkan.
- Pemegang dana kas kecil mencatat bukti kas kecil dalam buku kas kecil (catatan harian), bukti kas kecil sebaiknya dibuat dalam dua rangkap, yang asli untuk pertanggung jawaban dana kas kecil sebagai arsip. Kolom tanggal diisi sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi, sedangkan nomor bukti diisi dengan nomor bukti kas kecil sesuai dengan urutan terjadinya transaksi.
- Setelah dana kas kecil dipergunakan dan mencapai batas minimum tertantu, pemegang kas kecil akan meminta pengisian kembali dana kas kecil sesuai dengan jumlah yang telah dipergunakan. Permintaan pengisian kembali tersebut dilakukan dengan bukti-bukti pendukung lainnya. Pertanggung jawaban dana kas kecil. Sebelum diganti, laporan pertanggung jawaban kas kecil akan diperiksa terlebih dahulu oleh pejabat yang berwenang mengenai keabsahan dan kebenaran pembebanannya. Pengisian kembali dana kas kecil harus disetujui oleh pejabat yang berwenang.
Itulah ulasan mengenani definisi kas kecil dan sistem dan prosedur pengelolaannya.
0 Response to "Sistem dan Prosedur Pengelolaan Kas Kecil"
Posting Komentar