Perkembangan teknologi dalam dunia konstruksi telah mempermudah proses pelaksanaan pada suatu proyek konstruksi, termasuk salah satunya adalah teknologi cetakan beton atau bekisting. Pekerjaan bekisting adalah pengerjaan pengecoran melalui cetakan yang telah dibuat sebelumnya supaya diperoleh bentuk tertentu misalnya dinding, kolom, balok dan pelat.
Meskipun bersifat sementara, pemilihan dan penggunaan jenis bekisting harus benar dan tepat supaya dapat menahan beban para pekerja, peralatan kerja yang digunakan dan juga beban beton sehingga diperoleh bangunan yang berkualitas.
Bekisting adalah sarana pembantu untuk mencetak beton yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang dikehendaki.
Dari definisi di atas, sebenarnya sudah cukup jelas untuk memut fungsi dari bekisting. Namun, berikut ini kami berikan beberapa fungsi bekisting untuk sebuah proyek konstruksi:
Untuk memenuhi fungsinya, sebuah konstruksi bekisting harus memenuhi syarat kuat dalam menopang beban, kaku, dan stabil (kokoh). Syarat ini harus dipenuhi mengingat sebuah bekisting dalam proyek konstruksi haruslah mampu mencegah terjadinya perubahan dimensi ataupun keropos pada struktur beton. Apalagi, pekerjaan bekisting akan dilakukan berulang-ulang pada bangunan bertingkat serta memerlukan biaya yang besar untuk membuatnya (American Concrete Institute).
Perancangan suatu bekisting dimulai membuat konsep system yang akan digunakan untuk membuat cetakan dan ukuran dari beton segar hingga dapat menanggung berat sendiri dan beban-beban sementara yang terjadi. Syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu :
Salah satu tahap yang kompleks dalam konstruksi bangunan adalah tahap pemilihan dan pemasangan bekisting. Pemilihan jenis bekisting yang cocok untuk bangunan konstruksi harus dipikirkan secara matang-matang karena dapat memengaruhi biaya, waktu pekerjaan dan kualitas konstruksi. Ada banyak jenis bekisting yang digunakan dalam proses ini, bergantung dari bentuk dan volume struktur beton yang akan dibentuk, yaitu:
Bekisting Konvensional
Bekisting konvensional atau juga dikenal dengan istilah beskiting tradisional merupakan bekisting yang terbuat dari papan kayu dan kayu balok yang mana setiap kali dilepas dan dibongkar menjadi potongan-potongan kayu yang dapat disusun kembali menjadi sebuah bentuk lain. Bekisting konvensional ini masih banyak ditemukan di beberapa proyek bangunan. Berikut ini keunggulan dan kekurangan bekisting konvensional:
Keunggulan bekisting konvensional adalah:
Bekisting Semi Sistem (Knock Down)
Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, ditemukanlah bekisting semi sistem (knock down) yang terbuat dari plat baja atau besi hollow. Penggunaan bekisting knock down tersebut akan menghasilkan bentuk beton yang lebih presisi jika dibandingkan dengan penggunaan triplek/papan kayu dan kayu balok pada sistem bekisting konvensional. Prinsip dari bekisting semi sistem ini digunakan untuk berulang kali dalam bentuk yang tidak dapat diubah. Penggunaannya dirancang untuk satu proyek, yang ukuran-ukurannya disesuaikan pada bentuk beton yang diinginkan.
Persyaratan untuk digunakannya bekisting semi sistem adalah adanya kemungkinan yang cukup bagi pengulangan dalam pekerjaan. Setelah penggunaan, bekisting knock down sebaiknya dibersihkan dari sisa-sisa material beton yang menempel agar dapat digunakan lagi sehingga mampu menghasilkan kualitas yang tetap sama.
Keunggulan bekisting semi sistem adalah:
Bekisting Sistem (PERI)
Bekisting sistem (PERI) merupakan bekisting yang dirancang dari komponen-kompenen yang terbuat dari baja sehingga dapat digunakan berulang kali. Tipe bekisting ini dapat digunakan untuk sejumlah pekerjaan misalnya bekisting untuk panel terowongan dan bekisting untuk beton pre-cast atau pracetak. Saat ini sudah banyak penyalur alat-alat bekisting yang menyediakan bekisting sistem untuk dapat disewa oleh vendor/kontraktor.
Keunggulan dari bekisting sistem (PERI) adalah:
Bekisting Fiberglass
Pilihan jenis bekisting modern lainnya adalah bekisting fiberglass. Jenis bekisting ini terbuat dari bahan fiberglass yang tahan terhadap air sehingga sangat cocok dipakai pada konstruksi yang sebagian/seluruhnya berada di bawah tanah. Selain itu, dengan bekisting dari bahan fiberglass membuatnya tidak mudah berkarat, ramah lingkungan, ringan, mudah dibersihkan, dan tidak terlalu banyak memakan waktu untk finishing.
Bekisting fiberglass mampu menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Bekisting fiberglass telah memenuhi persyaratan penting dalam konstruksi bekisting yakni ketepatan, stabil, kokoh, baik dalam hal ketegakan, ukuran, kerataan dan kesikuan. Jenis bekisting ini dapat digunakan berulangkali sehingga kontraktor akan lebih hemat jika suatu saat akan dibutuhkan kembali.
Bekisting Alumunium
Produk bekisting alumunium ini belum umum di pasaran konstruksi Indonesia. Masih perlu dilakukan identifikasi risiko mengingat risiko penggunaannya masih belum jelas bagi orang yang belum berpengalaman. Penggunaan bekisting alumunium ini cocok untuk bangunan bertingkat tinggi dengan lantai yang luas dan bentuk ukuran beton yang sama.
Pengertian dan Fungsi Bekisting
Bekisting adalah sarana pembantu untuk mencetak beton yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang dikehendaki.
Dari definisi di atas, sebenarnya sudah cukup jelas untuk memut fungsi dari bekisting. Namun, berikut ini kami berikan beberapa fungsi bekisting untuk sebuah proyek konstruksi:
- Menentukan bentuk konstruksi beton;
- Mampu menyerap dengan baik beban yang ditimbulkan oleh spesi-beton yang belum mengeras;
- Mempermudah struktur beton agar dapat dibongkar pasang dengan cara yang sederhana.
Syarat Pekerjaan Bekisting
Untuk memenuhi fungsinya, sebuah konstruksi bekisting harus memenuhi syarat kuat dalam menopang beban, kaku, dan stabil (kokoh). Syarat ini harus dipenuhi mengingat sebuah bekisting dalam proyek konstruksi haruslah mampu mencegah terjadinya perubahan dimensi ataupun keropos pada struktur beton. Apalagi, pekerjaan bekisting akan dilakukan berulang-ulang pada bangunan bertingkat serta memerlukan biaya yang besar untuk membuatnya (American Concrete Institute).
Perancangan suatu bekisting dimulai membuat konsep system yang akan digunakan untuk membuat cetakan dan ukuran dari beton segar hingga dapat menanggung berat sendiri dan beban-beban sementara yang terjadi. Syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu :
- Kekuatan
Bekisting harus dapat menahan tekanan beton dan berat dari pekerja dan peralatan kerja pada penempatan dan pemadatan. - Kekakuan
Lendutan yang terjadi tidak boleh melebihi 0,3% dari dimensi permukaan beton.perawatan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa lendutan komulatif dari bekisting lebih kecil dari toleransi struktur beton. - Ekonomis
Bekisting harus sederhana dan ukuran komponen serta pemilihan material harus ditinjau dari segi pembiayaan. - Mudah diperkuat dan dibongkar tanpa merusak beton atau bekisting
Metode dan cara bongkar serta pemindahan bekisting harus dicermati dan dipelajari sebagai bagian dari perencanaan bekisting, terutama metode pemasangan dan leveling elevasi.
Jenis-Jenis Bekisting
Salah satu tahap yang kompleks dalam konstruksi bangunan adalah tahap pemilihan dan pemasangan bekisting. Pemilihan jenis bekisting yang cocok untuk bangunan konstruksi harus dipikirkan secara matang-matang karena dapat memengaruhi biaya, waktu pekerjaan dan kualitas konstruksi. Ada banyak jenis bekisting yang digunakan dalam proses ini, bergantung dari bentuk dan volume struktur beton yang akan dibentuk, yaitu:
- Bekisting konvensional
- Bekisting Semi Sistem (Knock Down)
- Bekisting Sistem (PERI)
- Bekisting Fiberglass
- Bekisting Alumunium
Berikut di bawah ini penjelasan jenis-jenis bekisting yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya:
Bekisting konvensional atau juga dikenal dengan istilah beskiting tradisional merupakan bekisting yang terbuat dari papan kayu dan kayu balok yang mana setiap kali dilepas dan dibongkar menjadi potongan-potongan kayu yang dapat disusun kembali menjadi sebuah bentuk lain. Bekisting konvensional ini masih banyak ditemukan di beberapa proyek bangunan. Berikut ini keunggulan dan kekurangan bekisting konvensional:
Keunggulan bekisting konvensional adalah:
- Materialnya mudah dicari.
- Murah.
- Tidak memerlukan pekerja yang ahli.
- Material kayu tidak awet untuk dipakai berulang-ulang kali.
- Membutuhkan waktu untuk pasang dan bongkar bekisting yang menjadi lebih lama.
- Banyak menghasilkan sampah kayu dan paku.
- Bentuknya tidak presisi.
Bekisting Semi Sistem (Knock Down)
Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, ditemukanlah bekisting semi sistem (knock down) yang terbuat dari plat baja atau besi hollow. Penggunaan bekisting knock down tersebut akan menghasilkan bentuk beton yang lebih presisi jika dibandingkan dengan penggunaan triplek/papan kayu dan kayu balok pada sistem bekisting konvensional. Prinsip dari bekisting semi sistem ini digunakan untuk berulang kali dalam bentuk yang tidak dapat diubah. Penggunaannya dirancang untuk satu proyek, yang ukuran-ukurannya disesuaikan pada bentuk beton yang diinginkan.
Persyaratan untuk digunakannya bekisting semi sistem adalah adanya kemungkinan yang cukup bagi pengulangan dalam pekerjaan. Setelah penggunaan, bekisting knock down sebaiknya dibersihkan dari sisa-sisa material beton yang menempel agar dapat digunakan lagi sehingga mampu menghasilkan kualitas yang tetap sama.
Keunggulan bekisting semi sistem adalah:
- Tahan lama/awet sehingga dapat digunakan seterusnya sampai pekerjaan selesai;
- Lebih mudah dalam hal pemasangan dan pembongkaran;
- Mampu meminimalisir jumlah pekerja yang dibutuhkan jika dibandingkan ketika pekerjaan konstruksi tersebut menggunakan bekisting konvensional;
- Jika ditotal sampai pekerjaan bangunan selesai, bekisting semi sistem ini tidaklah menelan biaya yang terlalu tinggi jika dibandingkan dengan pemakaian bekisting konvensional.
Bekisting Sistem (PERI)
Bekisting sistem (PERI) merupakan bekisting yang dirancang dari komponen-kompenen yang terbuat dari baja sehingga dapat digunakan berulang kali. Tipe bekisting ini dapat digunakan untuk sejumlah pekerjaan misalnya bekisting untuk panel terowongan dan bekisting untuk beton pre-cast atau pracetak. Saat ini sudah banyak penyalur alat-alat bekisting yang menyediakan bekisting sistem untuk dapat disewa oleh vendor/kontraktor.
Keunggulan dari bekisting sistem (PERI) adalah:
- Mudah dan cepat untuk dipasang dan dibongkar;
- Ringan;
- Dapat dipakai berulang kali;
- Mampu menghasilkan pengecoran dengan kualitas yang baik dan dapat dipakai pada pekerjaan konstruksi beton yang besar.
- Mahal.
- Membutuhkan keahlian dan peralatan berat.
Bekisting Fiberglass
Pilihan jenis bekisting modern lainnya adalah bekisting fiberglass. Jenis bekisting ini terbuat dari bahan fiberglass yang tahan terhadap air sehingga sangat cocok dipakai pada konstruksi yang sebagian/seluruhnya berada di bawah tanah. Selain itu, dengan bekisting dari bahan fiberglass membuatnya tidak mudah berkarat, ramah lingkungan, ringan, mudah dibersihkan, dan tidak terlalu banyak memakan waktu untk finishing.
Bekisting fiberglass mampu menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Bekisting fiberglass telah memenuhi persyaratan penting dalam konstruksi bekisting yakni ketepatan, stabil, kokoh, baik dalam hal ketegakan, ukuran, kerataan dan kesikuan. Jenis bekisting ini dapat digunakan berulangkali sehingga kontraktor akan lebih hemat jika suatu saat akan dibutuhkan kembali.
Bekisting Alumunium
Produk bekisting alumunium ini belum umum di pasaran konstruksi Indonesia. Masih perlu dilakukan identifikasi risiko mengingat risiko penggunaannya masih belum jelas bagi orang yang belum berpengalaman. Penggunaan bekisting alumunium ini cocok untuk bangunan bertingkat tinggi dengan lantai yang luas dan bentuk ukuran beton yang sama.
Keunggulan bekisting alumunium adalah:
Sedangkan kekurangannya adalah memerlukan orang yang ahli dan berpengalaman dalam bekisting alumunium.
Demikianlah penjelasan jenis-jenis bekisting yang mungkin dapat kamu gunakan untuk pekerjaan konstruksi mu. Apapun jenis bekisting yang akan kamu gunakan, yang terpenting adalah ketepatan dan ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan bekisting. Jika pekerjaan bekisting tidak dikerjakan dengan cermat, maka kualitas bangunan yang baik sulit untuk diperoleh. Bekisting yang dibuat haruslah sesuai dengan gambar dan perhitungan yang telah dibuat.
- Harga material yang lebih murah;
- Penggunaan bekisting aluminium dapat mengurangi waktu pengerjaannya dan pengurangan harga tenaga kerja dalam proses pemasangan, pelepasan bekisting, dan finishing dimana struktur yang terekspos harus memiliki permukaan halus.
Sedangkan kekurangannya adalah memerlukan orang yang ahli dan berpengalaman dalam bekisting alumunium.
Demikianlah penjelasan jenis-jenis bekisting yang mungkin dapat kamu gunakan untuk pekerjaan konstruksi mu. Apapun jenis bekisting yang akan kamu gunakan, yang terpenting adalah ketepatan dan ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan bekisting. Jika pekerjaan bekisting tidak dikerjakan dengan cermat, maka kualitas bangunan yang baik sulit untuk diperoleh. Bekisting yang dibuat haruslah sesuai dengan gambar dan perhitungan yang telah dibuat.
Cukup mudah dimengerti penjelasan nya
BalasHapus