Pondasi Cakar Ayam, Solusi Konstruksi Bangunan Modern

Pondasi cakar ayam atau disebut juga dengan konstruksi cakar ayam merupakan metode rekayasa teknik untuk membuat pondasi bangunan. Disebut dengan cakar ayam karena bentuknya menyerupai cakar ayam yang mencengkeram erat lahan dibawahnya, sehingga bangunan yang dibuat diatasnya menjadi lebih kuat. Selain penerapannya lebih mudah, metode ini sangat memungkinkan untuk membuat pondasi bangunan di area khusus, misalnya pada tanah yang bersifat lunak seperti rawa-rawa.

Kokoh atau rapuhnya sebuah bangunan tergantung dari pembuatan pondasi yang digunakan. Oleh sebab itu diperlukan metode rekayasa konstruksi yang tepat untuk pembuatan pondasi, terlebih untuk bangunan gedung-gedung besar bertingkat.

Penerapan pondasi cakar ayam untuk bangunan lebih banyak dipilih sebab jenis pondasi ini memiliki sejumlah kelebihan dibanding struktur pondasi lainnya. Lebih lanjut mari kita bahas secara detail konstruksi cakar ayam, sejarah, kelebihan dan kekurangan, serta cara pembuatannya.


Pondasi Cakar Ayam, Populer Sejak Tahun 1961


Desain dan Pondasi Cakar Ayam

Jika dirunut dari sejarahnya, pondasi cakar ayam ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo dan mulai diaplikasikan di berbagai jenis bangunan tahun 1961. Secara spefisik pondasi cakar ayam terdiri dari berbagai komponen penting seperti plat tipis yang didukung sejumlah pipa yang kemudian disebut cakar. Pipa-pipa atau cakar ini posisinya tertanam di bawah plat.

Dari struktur yang dibuat, hubungan antara plat dan pipa-pipa cakar dibuat monolit. Jika dibuat sebuah skema maka akan tergambar kerjasama sebuah sistem yang meliputi plat beton, pipa (cakar) dan tanah. Dari kerjasama ketiganya kemudian tercipta plat yang lebih kaku dan yang paling penting sangat tahan tehadap pengaruh beban tanah dan bangunan yang kerap mengalami penurunan tidak seragam.


Ciri-Ciri dan Karakteristik Pondasi Cakar Ayam



Secara umum pondasi cakar ayam terdiri dari plat beton bertulang yang memiliki ketebalan antara 10-15 centimeter. Namun begitu ketebalan yang dimaksud juga tergantung dari kondisi tanah dibawahnya serta jenis konstruksinya. Di bagian bawah plat beton tersebut dibuat sumuran untuk penempatan pipa-pipa dengan jarak 2-3 meter.

Sedangkan pipa-pipa yang digunakan umumnya berdiamater 1,2 meter dengan ketebalan 8 centimeter. Sementara panjangnya disesuaikan dengan beban diatas plat serta kondisi tanah. Disini pipa yang digunakan adalah tulangan tunggal, sebaliknya untuk plat menggunakan tulangan ganda. Perlu diketahui juga bahwa sistem pondasi seperti ini dapat diaplikasikan pada jenis tanah keras maupun lunak.

Berdasarkan pengalaman beberapa ahli konstruksi, pondasi cakar ayam ini lebih efektif dan efisien jika diaplikasikan pada tanah dengan daya dukung 1,5 ton hingga 4 ton per-meter persegi. Hal ini semakin menguatkan bahwa lahirnya pondasi cakar ayam yaitu memanfaatkan tekanan tanah pasif yang selama ini justru luput dari perhatian sistem pondasi lain.

Adapun cara kerjanya, plat beton tipis mengambang di permukaan tanah sedangkan fungsi dari pipa-pipa yang tetap kokoh meski ada tekanan tanah pasif adalah mempertahankan kekakuan plat tersebut. Dengan sendirinya plat maupun konstruksi diatasnya tidak gampang bengkok, terlebih karena antara plat beton bertulang dan pipa-pipa beton dihubungkan secara monolit. Yang perlu digarisbawahi, dalam hal ini fungsi pipa beton hanya untuk mengakukan plat beton. Jadi tidak berfungsi sebagai penopang sebagaimana halnya pondasi sumuran.


Kelebihan Pondasi Cakar Ayam



Di dunia konstruksi, bisa dikatakan pondasi cakar ayam merupakan konstruksi bangunan yang paling banyak dipilih. Hal tersebut membuktikan bahwa pondasi ini memiliki sejumlah kelebihan dibanding metode pondasi konvensional lainnya.

Salah satu kelebihan pondasi cakar ayam yaitu dapat dibangun diatas tanah lunak atau lembek, bahkan tanah dengan kandungan air cukup tinggi. Hal ini tentu saja menjadi solusi, sekaligus jawaban atas kesulitan operator konstruksi dalam mendirikan bangunan kokoh di atas tanah berair.

Disini pondasi cakar ayam berbeda dengan konstruksi konvensional yang umumnya sulit diaplikasikan diatas tanah lembek karena risiko bangunan roboh, bergeser dan ambles sangat besar. Selain memiliki daya dukung jauh lebih tinggi, pondasi model cakar ayam juga tidak membutuhkan sela-sela khusus untuk menampung pengembangan tanah yang disebabkan perubahan cuaca.
Kelebihan berikutnya yaitu tidak memerlukan sistem drainase ataupun sambungan kembang kusut.

Mengapa bisa demikian?

Hal ini karena pondasi cakar ayam secara keseluruhan bermuatan beton padat, keras dan mempunyai kekuatan maksimal. Dengan sendirinya tidak ada celah maupun ruang untuk drainase sehingga lebih hemat material dan waktu pengerjaan.


Baca juga: Cara Menghitung Biaya Pondasi Cakar Ayam Dan Contoh Studi Kasusnya

Kekurangan Pondasi Cakar Ayam



Meskipun lebih banyak digunakan dan terkenal sebagai pondasi bangunan paling kokoh dan kuat, faktanya pondasi cakar ayam juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kekurangan pondasi cakar ayam adalah biaya yang lebih mahal. Mengapa bisa begitu?

Dikatakan biayanya lebih mahal karena jenis pondasi ini umumnya diterapkan untuk pembangunan gedung-gedung bertingkat maupun proyek infrastruktur skala besar. Dengan sendirinya biaya pembuatan pondasinya juga lebih mahal, terlebih dibanding biaya pondasi konvensional.
Selain prosesnya cukup rumit, konstruksi cakar ayam juga membutuhkan peralatan dan bahan pendukung yang tidak sedikit. Satu contoh misalnya sewaktu proses betonisasi butuh material yang jauh lebih banyak.

Disamping biaya lebih mahal, pondasi ini dinilai kurang cocok untuk bangunan kecil atau bangunan satu lantai. Tidak hanya dari segi karakteristik bangunannya saja namun dari biaya dan pemasangannya juga kurang sesuai. Oleh sebab itu bagi mereka yang ingin mendirikan bangunan dengan budget terbatas sebaiknya berpikir ulang jika ingin menggunakan metode pondasi cakar ayam.


Cara Membuat Pondasi Cakar Ayam



Bagi yang masih minim pengalaman di bidang konstruksi bangunan, pembuatan pondasi kokoh ini mungkin sedikit rumit. Kendati demikian setidaknya ada 3 cara membuat pondasi cakar ayam yang penting untuk diperhatikan.

Penulangan dan Penanaman Pondasi Cakar Ayam

Proses Penggalian Tanah

Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum proses penggalian tanah misalnya menentukan kedalaman, panjang maupun lebarnya. Sedikit tips, untuk ukuran lebar sebaiknya diberikan sedikit space lebih supaya tukang mempunyai ruang lebih untuk bergerak.

Proses Penulangan Pondasi

Adapun proses penulangan atau perakitan pipa-pipa beton pondasi yang dipakai, dilakukan diluar area pengecoran. Namun masih dalam satu lokasi proyek yang sama.

Proses Bekisting

Bekisting merupakan istilah konstruksi bantu yang sifatnya hanya sementara. Bekisting digunakan untuk mencetak beton yang nantinya akan dicor permanen baik bagian dalam atau atasnya.

Nah, demikian penjelasan mengenai pondasi cakar ayam yang perlu diketahui sebelum metode rekayasa teknik ini diaplikasikan pada bangunan yang ingin Anda dirikan. Pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya yang mungkin sedikit banyak berpengaruh pada biaya yang harus Anda siapkan.

1 Response to "Pondasi Cakar Ayam, Solusi Konstruksi Bangunan Modern"