Cara Pasang Rangka Atap Baja Ringan

Pemakaian rangka atap baja ringan untuk atap rumah sebagai pengganti kayu saat ini semakin menjadi trend saat ini. Tetapi kamu perlu memperhatikan hal teknis mendasar mengenai cara memasang rangka atap baja ringan sebelum memutuskan untuk memakainya. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang nantinya dapat merugikan kita sebagai konsumen rangka baja atap ringan.

Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan dapat diaplikasikan pada bentang hingga 12 m. Pada bangunan dengan bentang kuda-kuda yang besar, tidak direkomendasikan menggunakan rangka atap baja ringan. Berbeda dengan baja konvensional weld mild steel atau yang lebih dikenal dengan sebutan profil WF (Wide Flange) dan besi siku yang bisa digunakan untuk bentang kuda-kuda yang besar.


Cara Pasang Atap Baja Ringan

Pengertian Baja Ringan


Baja ringan adalah jenis baja tipis dan ringan yang terbuat dari logam campuran, dibentuk setelah dingin dengan memproses kembali komposisi atom dan molekulnya, sehingga menjadi baja yang ringan dan fleksibel. Bahan baja yang dipakai merupakan baja dengan kualitas tinggi (high tension steel) sehingga tidak perlu diragukan lagi kekuatan dari baja ringan.

Baja ringan yang terdapat di pasaran umumnya dilapisi dengan dua jenis bahan lapisan untuk menjadikannya anti karat, yaitu :

  • Galvanis, dengan komposisi 98% Zinc (Zn) dan 2% Aluminium (Al). Dengan kandungan Zinc mencapai 98%, maka jenis bahan lapisan ini tahan terhadap korosi oleh air semen namun tidak tahan oleh air garam.
  • Zincalume, dengan komposisi 55% Aluminium (Al), 43,5% (Zinc) dan 1,5% Silikon. Zincalume tahan terhadap korosi air garam namun lemah bila terkena air adukan semen.
Produksi baja ringan haruslah memperhatikan ketebalan lapisan anti karat yang digunakan agar baja ringan tersebut bisa lebih awet. Standar umum untuk ketebalan kedua bahan lapisan di atas adalah 150-200 gram/m2.

Baca juga: Jenis Ukuran Baja Ringan dan Mereknya

Tips Memilih Baja Ringan Yang Berkualitas


Beberapa produsen baja ringan mulai gencar menawarkan produknya dan memainkan kualitas demi dapat memberikan harga yang “miring” agar dapat unggul di pasaran. Mengingat banyak konsumen yang sudah beralih dari material kayu, permintaan baja ringan yang tinggi dan begitu banyak produsen baja ringan yang tumbuh.

 Apalagi ditambah dengan material kayu yang semakin langka,  harga kayu yang relatif mahal, maka pemilihan material rangka atap baja ringan menjadi satu pilihan para kontraktor atau owner dalam membangun rumah. 

Tak menutup kemungkinan mulai muncul baja ringan dengan kualitas yang rendah, hal ini juga sebagai akibat dari belum ada standar untuk struktur bangunan baja ringan di Indonesia hingga saat ini. 

Berikut akan dijelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan baja ringan yang berkualitas :
  1. Perhatikan mutu baja yang digunakan, bahan yang harus dipakai adalah baja mutu tinggi atau sering disebut HI-TEN (high tension Steel)
  2. Memperhatikan ketebalan lapisan dari baja ringan itu sendiri.
  3. Saat pemasangan harus dipasang batang pengaku/brancing yang cukup. Hal ini karena biarpun rangka atap baja ringan sudah dibuat menjadi bentuk profil yang kokoh, kekuatannya tinggi namun kekakuannya lemah.
  4. Untuk baja ringan yang memiliki profil yang tipis, baut (self drilling screw) yang dipakai harus jenis khusus dengan alur yang kasar dan adanya ruang pada kepala baut. Alur yang kasar berfungsi baja yang tipis tersusun diantara alur, sehingga pada sambungan mampu memikul beban yang besar.

Cara Pasang Rangka Atap Baja Ringan



Rangka atap baja ringan diproduksi untuk memudahkan perakitan dan pemasangan di lapangan. Meskipun ringan dan tipis, material konstruksi ini memiliki derajat kekuatan tarik 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Dengan ketebalan berkisar dari 0,4 mm – 1 mm, rangka atap baja ringan mampu berfungsi untuk menopang penutup atap dengan didukung oleh elemen-elemen seperti : kuda-kuda, usuk/kasau dan reng.

Rangka atap terdiri dari batang luar (chord) dan batang dalam (webs). Struktur rangka batang ini hanya memikul beban aksial. Gambar berikut ini merupakan contoh struktur kuda-kuda baja ringan.


Rangka atap baja ringan berbentuk truss, yaitu terdiri dari banyak batang untuk mendukung beban. Berbeda dengan baja konvensional, pada konstruksi atap baja konvensional berbentuk monoframe, yaitu terdiri dari sedikit batang untuk mendukung beban. Jika baja ringan dibentuk setelah dingin (cold-formed), baja konvensional dibentuk pada keadaan temperatur yang sangat tinggi sehingga memiliki kekuatan yang tinggi dan berat yang besar.

Jarak pemasangan antar kuda-kuda baja ringan ditentukan oleh jenis penutup atap, bentang kuda-kuda dan beban-beban lain yang berada di atas atap. Semakin berat beban yang ditopang oleh kuda-kuda maka jaraknya pun semakin pendek. Selain dapat memperpendek jarak hal yang dapat juga dilakukan adalah dengan mengganti material dengan yang memiliki ketebalan lebih besar maupun yang memiliki ukuran profil yang lebih luas.

Baja ringan memiliki banyak profil, dikarenakan setiap profil memiliki kekuatan dan fungsi yang berbeda. Profil yang sering digunakan adalah profil C, profil UK dan profil A untuk reng. Profil C dan UK memiliki tipe-tipe dengan ketebalan antara 0,55–1 mm. Untuk profil A untuk reng dengan ketebalan 0,45-0,55 mm sebagai tumpuan penutup atap.

Antar elemen baja ringan disambung dengan menggunakan baut mekanik sendiri (selft drilling screw) dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Kuat ketahanan korosi minimum : Kelas 2 (minimum corrosion rating).
2. Ukuran baut untuk struktur utama adalah tipe 12-14x20 dengan ketentuan sebagai berikut :

  • Diameter ulir : 5,5 mm
  • Jumlah ulir tiap inchi : 14 TPI
  • Panjang : 20 mm
  • Ukuran kepala baut (screw) : 5/16” (8 mm hex. socket)
  • Material : AISI 1022 Heat Treated Carbin Steel
  • Kuat geser rata-rata : 8,8 kN
  • Kuat tarik minimum : 15,3 kN
  • Kuat torsi minimum : 13,2 kNm

3. Ukuran baut untuk reng adalah tipe 10-16x16, dengan ketentuan sebagai berikut :

  • Diameter ulir : 4,87 mm
  • Jumlah ulir tiap inchi : 16 TPI
  • Panjang : 16 mm
  • Ukuran kepala baut (screw) : 5/16” (8 mm hex. socket)
  • Material : AISI 1022 Heat Treated Carbin Steel
  • Kuat geser rata-rata : 6,8 kN
  • Kuat tarik minimum : 11,9 kN
  • Kuat torsi minimum : 8,4 kNm

Pemasangan baut harus berdasarkan gambar kerja. Alat yang digunakan adalah bor listrik minimum 560 watt dengan kemampuan putar alat minimal 2000 rpm.

Profil-profil baja ringan yang tipis mengharuskan untuk menghindari kerusakan pada saat pemasangan baut ataupun pada saat masa layan. Berikut tata cara pemasangan baut pada struktur baja ringan :

  1. Jarak antara baut paling tepi dengan batang yang disambung minimal dua kali diameter baut
  2. Jarak antar baut minimal tiga kali diameter baut.
  3. Alat yang digunakan untuk pemasangan baut harus memiliki kecepatan 200 rpm - 250 rpm, dengan posisi tegak lurus bidang dan alat harus dihentikan ketika baut sudah tertancap penuh (kencang).
  4. Baut tidak boleh dipasang pada titik berat batang, melainkan dipasang di bagian tepi dengan posisi diusahakan simetris dan membagi sama besar pad sudut-sudut pertemuan antar batang.

Kelebihan dan Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan



Setiap material pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula pada material baja ringan. Berikut beberapa kelebihan rangka atap baja ringan jika dibandingkan dengan material lainya :
  1. Struktur bawahnya tidak menopang beban yang begitu berat dari struktur rangka. Karena material baja ringan memiliki bobot yang ringan.
  2. Baja ringan hampir tidak ada nilai muai maupun susut akibat perubahan cuaca.
  3. Kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness) yang tinggi.
  4. Anti rayap, tidak membusuk, dan tahan terhadap karat jangka panjang.
  5. Pemasangan relatif mudah dan cepat apalagi jika cuaca kurang mendukung, tetap bisa diminimalisir kerugiannya.
  6. Tidak memerlukan proses finishing.
  7. Memiliki umur yang lebih lama atau structural life time tinggi bila dibandingkan dengan bahan yang lain.
  8. Mudah membuat berbagai model atap.
  9. Mutu material tidak berubah/tidak melapuk walau usia lanjut.
  10. Tidak mudah terbakar.
  11. Mudah dalam fabrikasi dan produksi dalam jumlah besar.
  12. Material dapat didaur ulang dan ramah lingkungan.
Keunggulan rangka atap baja ringan di atas dapat dicapai tentunya dengan pelaksanaan pekerjaan yang profesional yang ditangani oleh orang-orang yang berpengalaman di bidangnya, sehingga struktur baja ringan yang dihasilkan memiliki kualitas yang terjamin. 

Karena dalam pemasangannya berbeda dengan rangka kayu. Jika rangka kayu setelah terpasang masih bisa ditambah beban lain, pada rangka atap baja ringan setiap penambahan beban baru harus diiringi dengan perkuatan baru pula. 

Jika tidak struktur rangka bisa ambruk atau minimal melengkung. Oleh karena itu pemasangan rangka atap baja ringan membutuhkan perhitungan yang seksama yang dilakukan oleh orang yang profesional.


Sementara kekurangan dari material ini meliputi :

  1. Jika diexpose akan kurang menarik untuk di lihat.
  2. Tidak terjual bebas di toko-toko bangunan, sehingga harus memesan langsung ke supplier rangka atap baja ringan.
  3. Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu untuk dibentuk.
  4. Mudah terjadi korosi pada bagian yang tergores, sehingga saat pemasangan memerlukan perhatian yang lebih.
  5. Karena batang baja ringan tipis maka mudah mengalami tekuk lokal dan batang mudah rusak akibat dari pemasangan baut yang salah.
Demikianlah penjelasan mengenai cara memasanga atap baja ringan. Semoga bermanfaat.

1 Response to "Cara Pasang Rangka Atap Baja Ringan"

  1. Izin pak admin mau minta sedikit artikel tentang mengenai baja ringan.terimakasih sudah berbagi dan teeimaksih atas waktu

    BalasHapus