Memahami Peran Gording, Usuk, dan Reng dalam Struktur Atap

Seperti halnya struktur bangunan yang lain, rangka atap terdiri atas komponen-komponen penyusun. Komponen struktur atap tersebut  terdiri dari tiga bagian utama, yaitu struktur penutup atap, gording, dan rangka kuda-kuda.

Tiga bagian utama dari struktur atap tersebut diperlukan utuk membentuk rangka yang kuat sehingga dapat menangui penghuni atau pemilik dari cuaca atau gangguan dari luar dengan sempurna.

Baca juga: Bentuk dan Jenis Atap Rumah

Khususnya di Indonesia, struktur atap yang berbentuk miring baik dari baja ringan atau kayu akan memiliki kompenen penyusun yang lebih banyak, tidak hanya 3 bagian utama struktur atap yang sudah disebutkan di atas, yaitu terdiri dari kuda-kuda, bubungan, gording (muur plat), kasau/ usuk, reng, ring balok, jurai luar dan jurai dalam (talang), lisplank, dan penutup atap.


Lalu, apa sih perbedaan dari gording, usuk dan reng?


Gording





Pada struktur atap, gording merupakan salah satu kontruksi vital yang diletakan diatas beberapa kuda-kuda dengan tugas menopang dan menahan beban atap. Beban yang bekerja tersebut perlu dianalisis yaitu, beban mati, beban hidup, dan beban angin.

Gording dari baja ringan dapat dihubungkan dengan trekstang untuk memperkuat dan mencegah dari terjadinya pergerakan.

Baca juga: Cara Pasang Rangka Atap Baja Ringan

Trekstang merupakan batang besi polos dengan kedua ujungnya memiliki ulir dan baut yang berfungsi sebagai pengatur jarak antar gording. Itulah sebabnya trekstang dibuat dengan desain yang mudah digeser (diperpanjang/diperpendek) sesuai dengan perencanaan.

Gording berada di atas kuda-kuda dan tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording juga berfungsi sebagai tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia.

Usuk



Via https://jayawan.com/


Usuk atau juga biasa dikenal kasau adalah balok kayu yang diletakkan melintang diatas gording. Usuk memiliki bentuk yang memanjang, mulai dari balok dinding hingga keluar bagian dinding. Kehadirannya bertujuan membentuk overstek atau teritisan, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng yang diteruskan ke gording. Pemasangan usuk menggunakan paku dan diberi jarak 40-50 cm antara usuk yang satu dengan lainnya. Pada kondisi tertentu usuk harus dibor terlebih dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada ujung-ujung usuk.


Reng



Via  www.ct-i.co.kr


Diatas usuk masih harus dipasang kayu melintang yang dinamakan reng. Reng dipasang pada arah tegak lurus usuk (melintang). Reng ini berfungsi sebagai tempat mengaitkan dan menahan penutup atap atau lembaran atap (misalnya genteng atau bahan lain).

Fungsi lain dari reng adalah sebagai pengatur jarak tiap genteng. Dengan adanya reng, pemasangan genteng akan lebih rapi dan lebih “terikat”. Ukuran jarak antar reng tergantung pada ukuran genteng yang akan dipakai. Semakin besar dimensi genteng, semakin sedikit juga jumlah reng yang dibutuhkan.

Baca juga: Ukuran Baja Ringan, Merek, dan Harganya

Reng yang terbuat dari baja memiliki kualitas yang tinggi, ringan, namun tetap kekuatan baja tersebut tidak kalah dengan baja konvensional. Reng dari bahan baja ringan akan dilapisi dengan Alumunium Zinc sehingga memiliki lebih banyak keunggulan seperti tahan karat, tahan api, rayap, ringan, praktis dan kuat.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu usuk, reng dan gording dalam kompenen struktur atap. Semoga mudah untuk dipahami dan selamat menyambut rumah impian kamu!

0 Response to "Memahami Peran Gording, Usuk, dan Reng dalam Struktur Atap"

Posting Komentar