Perkembangan dunia konstruksi dan arsitektur di dunia ini sangat pesat, termasuk munculnya berbagai jenis lift (elevator) terbaru yang saat ini semakin marak dimanfaatkan oleh gedung-gedung pencakar langit.
Sebelum ditemukannya lift, untuk mencapai lantai atas dari lantai dasar atau sebaliknya, pengguna gedung harus naik atau turun tangga lantai dengan jalan kaki.
Hadirnya lift menjadi solusi sebagai angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift menjadi alternatif lain selain daripada tangga, umumnya digunakan di gedung-gedung berlantai, biasanya lebih dari tiga atau empat lantai.
Pada dasarnya cara kerja sistem lift sangatlah sederhana, yaitu sistem otomasi yang merupakan pengembangan dari pesawat sederhana atau katrol, dengan menggunakan energi listrik sebagai sumber tenaga untuk menggerakkannya.
Apa itu Lift?
Lift (elevator) adalah alat bantu yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan muatan baik orang maupun barang di gedung-gedung bertingkat.
Selain elevator (lift), terdapat alat bantu lain yang digunakan untuk memindah muatan ke arah vertikal, yaitu:
- Eskalator (tangga berjalan); dan
- Travelator (Moving walk)
Ketiga jenis alat bantu tersebut bisa digolongkan juga sebagai material handling equipment (MHE) atau alat pemindah benda/barang.
Dengan memanfaatkan lift, pengguna akan mendapat keuntungan seperti:
- Menghemat waktu dan tenaga untuk naik atau turun dari beberapa lantai. Bahkan hanya dibutuhkan dalam hitungan detik maupun menit saja.
- Tidak perlu kerepotan untuk memindahkan barang berat hingga mencapai puluhan lantai sekalipun pada suatu gedung, hanya membutuhkan beberapa detik saja menggunakan elevator.
Cara Kerja Lift (Elevator)
Prinsip kerja bucket elevator atau lift ini sebenarnya mirip dengan pesawat sederhana atau sistem katrol. Perancangan sistem katrol yang digunakan untuk mengambil air dari sumur terdiri dari ember, tali dan roda. Ember tersebut dihubungkan ke tali yang melewati seluruh roda. Dengan demikian membuatnya tidak membutuhkan energi yang besar untuk mengambil air dari sumur dibandingkan dengan pengambilan air sumur menggunakan rancangan bambu yang dipasangi ember.
Hal tersebut juga berlaku pada sistem perancangan lift sekarang ini. Rancangan sistem lift menggunakan konsep yang sama, namun perbedaannya adalah lift menggunakan mekanisme canggih untuk menangani beban elevator.
Elevator atau lift layaknya seperti ember, namun terbuat dari logam yang dibentuk untuk menampung muatan berbagai ukuran atau biasa yang disebut kereta lift/car lift. Car lift tersebut terhubung ke tali baja yang sangat kuat yang melewati sheave di lift di ruang mesin. Di sini, sheave seperti roda dalam sistem katrol untuk memegang erat tali baja dengan kuat. Sistem ini dioperasikan oleh motor penggerak, ketika sakelar dalam kondisi ON, maka elevator dapat naik dan turun atau berhenti.
Agar motor penggerak dapat berfungsi dengan baik, lift harus dilengkapi dengan sistem pengendali lift. Sistem yang biasanya digunakan adalah Programmable Logic Controller (PLC).
Adapun bagian komponen dari sebuah lift mencakup sistem pengontrol kecepatan, motor listrik, rel, kabin, poros, pintu (manual dan otomatis), unit penggerak, buffer, dan alat pengaman.
Penyebab Lift Tidak Bekerja
Beberapa kejadian lift yang tidak bekerja tentunya membuat panik bagi penggunanya. Ketika lift tidak bekerja, maka pengguna atau pihak gedung harus segara menghubungi bagian teknisinya. Berikut ini adalah penyebab yang mengakibatkan kegagalan sistem pada lift antara lain :
- Sumber tenaga pada lift tersebut mati, contohnya aliran listrik atau diesel yang mati;
- Terjadinya bencana alam; dan
- Terjadinya kerusakan pada sistem lift tersebut.
Jenis-jenis Lift Berdasarkan Fungsinya
Untuk melayani pengguna atau tamu sebuah gedung, pihak gedung sebaiknya berkonsultasi kepada jasa pembuat lift. Dimana mereka akan memberikan arahan lift apa saja yang akan dibutuhkan untuk gedung yang bersangkutan.
Sebelum bertanya-tanya ke pihak jasa pembuat lift, alangkah baiknya kamu baca-baca terlebih dahulu berikut ini berbagai jenis-jenis lift berdasarkan fungsinya:
1. Lift Penumpang
Passenger elevator atau lift penumpang ini paling banyak dibutuhkan untuk sebuah gedung. Bahkan bisa dikatakan lift yang harus ada untuk gedung bertingkat. Lift jenis ini bekerja untuk mengangkut penumpang, baik karyawan di sebuah gedung tersebut atau mereka yang bertamu di lokasi tersebut.
2. Lift Barang
Lift barang ini juga disebut sebagai alat bantu material handling, khususnya di bangunan industri dan gedung komersial. Bangunan-bangunan tersebut pastinya memerlukan sarana sirkulasi vertikal untuk mengangkut barang, selain daripada orang.
Perkiraan yang dapat digunakan dalam perencanaan bangunan ialah untuk setiap 5 lift yang terdapat di gedung tersebut, maka diperlukan 1 lift barang.
Lift Barang Pengangkut Barang |
Lift barang sendiri terbagi menjadi dua, yaitu lift barang yang mengangkut barang saja dan lift barang yang mengangkut barang serta manusianya. Khususnya di jam-jam sibuk seringkali lift barang juga harus dapat melayani angkutan orang
Lift Barang Pengangkut Barang dan Manusia |
Lift barang sendiri memiliki kapasitas yang berbeda, yaitu berkisar 1-5 ton dengan ukuran dalamnya antara 1.60 x 2.10 m sampai 3.10 x 4.20 m. Lift barang ini digerakkan dengan kecepatan maksimum 1.5 – 2 m/detik atau rata-rata 0.25 –1 m/detik.
3. Lift dumbwaiter
Lift ini termasuk ke dalam kategori service lift, yaitu lift yang fungsinya ditujukan untuk kegiatan operasional pendukung. Lift dumbwaiter berbentuk box kecil dengan daya angkat yang tidak terlalu berat. Lift ini banyak kita temui di restoran, cafe dan rumah sakit, untuk mengantarkan atau menyajikan hidangan makanan atau minuman kepada pelanggan atau pasien.
Service Lift |
Dumbwaiter ini menggunakan motor penggerak traksi MRL. Sangat yang cocok untuk digunakan dalam mengangkat barang-barang ringan seperti pakaian, makanan, kertas dan barang-barang lainnya.
Dumbwaiter Lift |
Dumbwaiter memiliki kapasitas antara 100-300 Kg. Lift dumbwaiter yang berkapasitas 100 Kg memiliki ukuran 600 x 800 mm. Sementara itu ukuran lift dumbwaiter berkapasitas 300 kg memiliki dimensi 1000 x 1000 mm. Gerak lift ini biasanya diatur dengan kecepatan 0,4 m/s.
4. Lift rumah sakit
Lift Rumah Sakit Khusus untuk Pasien |
Lift ini digunakan rumah sakit khusus untuk mengangkut pasien, baik pasien yang harus dibawa dengan kursi roda ataupun pasien yang dibawa dengan tempat tidur RS. Lift ini memiliki ukuran yang disesuaikan dengan ukuran bed pasien. Lift rumah sakit ini dilengkapi dengan pegangan tangan (handrail) seperti pada ramp yang bisa dimanfaatkan bagi pengguna kursi roda atau mereka yang difable.
5. Observation Elevator (Lift Pemandangan)
Lift ini mungkin bisa dikatakan lift yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagaimana tidak, jenis lift ini layaknya sepeti lif penumpang, namun yang membedakan adalah sebagian besar dinding atau pintu lift ini terbuat dari kaca. Nampak, mewah bukan? Lift ini memungkinkan pengguna untuk dapat melihat ke arah luar. Lift jenis ini biasanya dipasang di gedung-gedung pusat perbelanjaan, hotel, atau gedung-gedung yang tidak terlalu tinggi dengan pemandangan sekelilingnya yang indah.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu lift, prinsip kerja dan jenis-jenis lift berdasarkan fungsinya. Semoga bermanfaat.
lengkap sekali penjelasan cara kerja elevatornya, thanks ya
BalasHapusTks atas penjelasan tentang cara kerja lift..mantab..
BalasHapus