Gaya lateral dan gaya geser yang bekerja pada struktur konstruksi gedung seperti gaya-gaya yang disebabkan oleh beban angin ataupun beban gempa, memiliki kekuatan yang besar dengan arah yang tidak dapat diprediksi.
Gempa ataupun beban angin yang diterima dapat menyebabkan struktur mengalami simpangan horisontal (drift). Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi simpangan horisontal tersebut yaitu dengan pemasangan dinding geser (shear wall).
|
Konstruksi Shear Wall
|
Apa itu Shear Wall (Dinding Geser)?
Shear wall adalah dinding slab beton bertulang atau pelat baja yang dipasang vertikal pada posisi gedung tertentu untuk meningkatkan kinerja struktural pada bangunan tinggi.
Dalam struktur bertingkat, dinding geser memiliki beragam fungsi, yaitu:
- Menahan beban atau gaya lateral seperti gaya gempa dan angin yang bekerja pada bangunan.
- Menyerap baban horizontal atau gaya geser yang besar seiring dengan semakin tingginya suatu struktur.
- Menambah kekakuan pada struktur.
- Mencegah kegagalan dinding eksterior dan mendukung beberapa lantai gedung.
- Memastikan bahwa struktur tidak runtuh akibat adanya gerakan lateral dalam gempa bumi.
Penggunaan shear wall sudah cukup banyak diaplikasikan pada bangunan bertingkat tinggi (high rise building), terlebih untuk gedung berlantai 20 atau lebih. Umumnya, sistem shear wall ini digunakan pada gedung
beton bertulang. Namun, sesuai perkembangannya telah merambah ke bangunan gedung yang menggunakan material baja dalam strukturnya.
Shear wall ini dapat dipasang sebagai dinding luar, dalam ataupun inti yang mempartisi bagian ruang
lift atau tangga.
|
Desain Shear Wall
|
Perancangan shear wall dengan penempatannya yang tepat akan memberikan suatu sistim penahan gaya lateral yang efisien. Penerapan shear wall menjadi suatu alternatif untuk gedung bertingkat yang kurang dari 20 lantai. Sementara itu untuk gedung yang terdiri dari 20 lantai atau lebih struktur dinding geser ini sudah menjadi suatu keharusan dilihat dari segi keefektifannya sebagai pengendali
defleksi (lendutan) akibat adanya beban yang bekerja.
Karakteristik perancangan dinding geser yang efektif harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Bersifat kaku dan kuat
- Pembangunan dinding geser sebaiknya menerus ke atas (tidak berseling)
- Balok keliling dan balok pondasi sebaiknya diperkuat sehingga mampu mendukung kekuatan dinding geser
- Jika perencanaan dinding geser atas dan bawah tidak menerus (berseling), maka beban atau gaya horizontal yang ditahan oleh dinding harus disalurkan melalui lantai.
Jenis-jenis Shear Wall
Berbagai sistem shear wall dewasa ini memiliki banyak variasi, dari yang terdahulu yang menggunakan material beton hingga kini yang sedang berkembang dan banyak diminati yaitu dinding geser yang terbuat dari pelat baja.
Bentuk profil struktur pelat baja yang tipis dan lebih ramping dibandingkan material beton merupakan salah satu keunggulan yang menjadi alasan mengapa memilih struktur baja sebagai material dinding geser. Namun, perkembangan shear wall dengan menggunakan pelat baja itu hanya di luar negeri saja, di Indonesia masih sangat sedikit yang mengaplikasikan struktur pelat baja unttuk sistem shear wall seperti ini.
Pada prakteknya dinding geser dapat diklasifikasikan kedalam tiga jenis yang banyak digunakan, yaitu:
1. Dinding geser kantilever (free standing shear wall).
Free standing shear wall merupakan jenis dinding geser tanpa dilengkapi lubang-lubang sehingga membawa pengaruh penting terhadap kekakuan dan kekuatan dari struktur gedung yang bersangkutan. Terdapat dua jenis dinding geser kantilever, yaitu:
- Dinding geser kantilever daktail;
- Dinding geser katilever dengan daktilitas terbatas.
2. Dinding Geser yang dilengkapi dengan Bukaan (Opening Shear wall)
Di dalam kondisi tertentu, shear wall harus dilengkapi bukaan-bukaan yang diperuntukan untuk pemasangan jendela, pintu, dan saluran-saluran mekanikal dan elektrikal (ME). Oleh karenanya, ada jenis dinding geser yang disebut opening shear wall.
Agar tidak terlalu mempengaruhi kekakuan dan tegangan pada dinding, pelaksana konstruksi dapat dapat menempatkan bukaan-bukaan tersebut pada lokasi yang tidak banyak mempengaruhi kekakuan atau tegangan pada dinding.
Jika dinding geser dibuat dengan bukaan-bukaan yang kecil, maka pengaruh keseluruhannya juga sangat kecil. Akan tetapi tidak demikian halnya bila bukaan-bukaan yang dibuat berukuran besar.
3. Dinding geser berangkai (coupled shear wall)
Coupled shear wall yang satu ini terdiri dari dua atau lebih dinding kantilever sehingga mempunyai kemampuan dalam membentuk suatu mekanisme peletakan lentur alasnya dengan baik. Masing-masing dinding geser kantilever tersebut nantinya saling dirangkaikan dengan beam atau balok yang mempunyai kekakuan dan kekuatan. Dengan demikian antara dinding satu ke dinding lainnya akan mampu menahan dan memindahkan gaya lateral yang terjadi.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu shear wall atau dinding geser. Fungsi utamanya sebagai penahan gaya lateral pada sebuah bangunan membuat struktur bangunan yang satu ini harus diperhatikan saat pemasangannya. Termasuk ketika memilih jenis shear wall yang mana yang paling tepat. Semoga bermanfaat.
bermanfaat ilmunya terimakasih..
BalasHapus