Perkembangan dunia konstruksi menuntut adanya bahan bangunan yang memiliki kekuatan yang bagus dan berkualitas. Salah satunya bagaimana menghasilkan permukaan lantai yang kuat dan tahan terhadap gesekan, kotoran, dan debu. Dengan kemajuan teknologi, floor hardener diciptakan untuk menjawab permasalahan tersebut.
Pemasangan floor hardener merupakan bagian dari item pekerjaan lantai pada proyek konstruksi. Floor Hardener ini banyak dipasang pada bangunan yang menampung beban yang cukup besar seperti pada lantai warehouse (pergudangan), lantai area parkir (basement), lantai pabrik, lantai bengkel, dan lantai supermarket atau mall.
Via Bintangepoxy.id |
Agregat kasar untuk pengecoran plat lantai akan turun ke bagian bawah plat lantai yang menyebabkan pada bagian permukaan lantai hanya tersisa agregat yang halus.
Kenyataannya lantai pada bangunan-bangunan yang memiliki lalu lintas cukup tinggi akan timbul gesekan pada permukaan lantai sehingga sering menimbulkan banyak kotoran dan debu yang menempel. Untuk itulah dibutuhkan floor hardener yang mampu memperkuat permukaan struktur lantai beton terhadap gesekan dan untuk mencegah lantai agar lebih bersih terhindar dari debu dan kotoran
Pengertian Floor Hardener
Floor Hardener jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia mempunyai arti penguat lantai.
Jadi dalam dunia konstruksi Floor Hardener adalah suatu campuran bahan material yang terdiri dari semen dan material lain untuk meningkatkan kekerasan yang lebih dari sebuah permukaan lantai.
Floor Hardener ini sangat cocok untuk mendukung struktur permukaan suatu lantai beton yang memang memerlukan kekuatan yang lebih.
Fungsi Floor Hardener
- Mengeraskan permukaan lantai beton
- Meminimalisir kotoran dan debu pada lantai
- Agar saat dilakukan pembersihan akan jauh lebih mudah.
Jenis-jenis Floor Hardener
Dilihat dari campuran materialnya, floor hardener dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Floor Hardener Natural / Non Metallic (semen + pasir silika/semen + emery) dan Floor Hardener Metallic (semen + serbuk besi).
- Floor Hardener Natural / Non Metallic
- Floor Hardener Metallic
Cara Pemasangan Floor Hardener
- Kontraktor menyelesaikan pekerjaan persiapan lantai beton terlebih dahulu seperti meratakan permukaan lantai sebelum ditabur floor hardener.
- Apabila lantai sudah memenuhi standar untuk ditaburi serbuk Floor Hardener, maka kontraktor melakukan proses pemadatan antara beton dengan serbuk Floor Hardener secara merata. Alat pemadat yang digunakan kontraktor tersebut dinamakan trowel.
- Setelah beton mulai sedikit mengeras, proses selanjutnya yang dilakukan kontraktor adalah menghaluskan permukaan lantai dengan menggunakan alat yang sama pada saat proses pemadatan, yaitu mesin trowel.
- Tahapan selanjutnya yaitu proses pengeringan. Untuk mendapatkan kondisi kering sempurna membutuhkan waktu kurang lebih 28 hari.
- Pemilik gedung harus rutin melakukan perawatan pada Floor Hardener agar lantai tidak mudah timbul retak. Perawatannya cukup mudah, yaitu membersihkannya dari macam debu dan kotoran.
- 3 kg/m2, maka ketebalan floor hardener 1 mm
- 5 kg/m2, maka ketebalan floor hardener 2 mm
- 7 kg/m2, maka ketebalan floor hardener 3 mm
Floor hardener bisa dibikin beraneka ragam warna tergantung dari campuran pigmen yang diberikan. Terdapat tiga jenis warna yang umumnya dipakai, yaitu merah, hijau, dan abu-abu.
- Fly ash, yang berfungsi sebagai agregat halus dan menyumbang kekuatan seperti layaknya fly ash pada campuran beton.
- Ferro silicon, yang berfungsi ebagai pelapis permukaan lantai dari goresan-goresan alat berat terutama yang mengandung besi.
- Sodium nitrite, yaitu berfungsi untuk mencegah merambatnya aliran arus listrik dari permukaan lantai.
Untuk agregat Floor Hardener dibedakan menjadi empat berdasarkan tingkat kekerasannya, yang dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
0 Response to "Floor Hardener: Fungsi, Jenis, Cara Pemasangan, dan Harganya"
Posting Komentar