Di setiap area yang rawan memakan korban tenggelam seperti di kolam renang seharusnya dijaga dengan yang namanya lifeguard. Pihak manajemen tempat wisata sebaiknya menyediakan lifeguard pria dan lifeguard wanita untuk mengantisipasi kecelakaan yang terjadi.
Secara luas peran lifeguard tidak hanya dibutuhkan di kolam rennag saja, akan tetapi berlaku juga di pantai, laut, danau, sungai, dan lain sebagainya.
Sebagian besar korban tenggelam yang meninggal dunia disebabkan tidak tersedianya lifeguard di kolam renang tersebut dan waktu tenggelam yang melebihi 5 menit.
Siapa itu Lifeguard?
Lifeguard adalah seseorang yang berprofesi sebagai penolong pertama apabila ada korban kecelakaan yang terjadi selama di air/kolam renang. Lifeguard ini harus memiliki keterampilan khusus dalam hal bagaimana cara memberikan pertolongan pertama yang tepat dan cepat untuk menolong korban kecelakaan di air.
Tugas Lifeguard
Keberadaan lifeguard dalam sebuah wahana air sangat mutlak dibutuhkan. Mereka akan memberikan pelayanan dan rasa aman kepada para pengunjung. Berikut ini adalah tugas lifeguard saat berada di lapangan:
- Mengawasi keselamatan dan penyelamatan pengunjung di dalam wahana.
- Memberi pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan.
Manajemen Risiko K3 dalam Aktivitas Akuatik
Manajemen risiko K3 dalam aktivitas akuatik patut diterapkan dan dikembangkan sebagai bentuk langkah preventif, mencegah terjadinya kecelakaan. Langkah-langkah tersebut antara lain:
- Pihak manajemen menyediakan jumlah lifeguard (pengawas kolam) yang cukup disesuaikan dengan lebar/luas kolam renang dan jumlah rata-rata pengunjung setiap harinya.
- Pihak manajemen kolam renang atau tempat wisata wahana air lainnya memiliki alat fasilitas pertolongan yang memadai dan berada pada tempat strategis untuk melakukan pertolongan.
- Menyediakan ruang darurat untuk menampung korban beserta dipan, selimut dan ketersediaan obat-obatan untuk pertolongan pertama.
- Pihak manajemen memiliki sistem prosedur komunikasi bila terjadi keadaan darurat.
Alat Bantu untuk Menolong Korban yang Efisien dan Efektif
Lifeguard bukanlah satu-satunya faktor keselamatan di sebuah kolam renang. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya yaitu kelengkapan sarana prasarana pertolongan di air (kolam renang).
Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di kolam renang, pihak manajemen harus menyediakan alat bantu pertolongan. Alat bantu tersebut dapat berupa: (1) Kursi Tinggi, (2) Tongkat, (3) Tambang Plastik, (4) Ban, dan (5) Pelampung. Berikut ini penjelasan cara penggunannya:
1. Kursi Tinggi
Lifeguard berada di pos penyelamat di area kolam renang. Mereka memantau dengan duduk di kursi tinggi agar mudah dalam proses pemantauan.
Kursi tinggi ini wajib dimiliki oleh pihak manajemen sebagai salah satu syarat operasional wahana wisata air. Pihak manajemen harus menyesuaikan jumlah kursi tinggi dengan lebar/luas kolam renang.
Lifeguard harus siap dan selalu waspada dengan tidak meninggalkan tempat kecuali ada lebih dari satu penjaga.
2. Tongkat
Tongkat yang digunakan untuk membantu keselamatan pengguna kolam renang memiliki panjang sekitar 1 meter dengan diamater 2 cm.
Tongkat ini digunakan ketika ada korban yang membutuhkan pertolongan, dimana posisinya dekat dengan lifeguard. Maka lifeguard cukup menyodorkan tongkat tersebut supaya dipegang oleh korban. Lifeguard tidak perlu terjun dan membawa korban ke luar dari kolam.
3. Tambang Plastik
Alat bantu tambang plastik ini sebaiknya memiliki ukuran panjang 5 meter, dan besarnya sedang, digulung dan diikat dengan karet gelang, dikaitkan pada celana renang.
Cara penggunaannya apabila ada korban yang membutuhkan pertolongan, lifeguard dapat membuka tambang tersebut dan dilemparkannya kepada korban. Lifeguard memegang ujung tambang, apabila korban sudah memegangnya, lifeguard tinggal menariknya ke tepi kolam.
Alat bantu tambang ini sangat efisien apabila dipergunakan untuk menolong korban dengan sekitar 3-4 meter.
4. Ban
Lifeguard harus memastikan bahwa alat bantu ini yang berupa ban ini selalu berada di sampingnya. Ban ini diikat pada tambang yang panjangnya sekitar 15 m.
Cara penggunaannya apabila ada kobran yang membutuhkan pertolongan, lifeguard dapat melemparkan ban tersebut ke arah korban. Lifeguard memberikan petunjuk supaya korban masuk ke dalam ban, kemudian ban ditarik ke tepi kolam.
Alat bantu ini sangat efektif karena dapat sekaligus menolong 2-3 korban di tempat yang cukup dalam. Apabila ketika dilemparkan ternyata kurang tepat ke arah korban, maka lifeguard harus segera terjun ke dekat korban.
4. Pelampung
Alat bantu pelampung ini memiliki bentuk yang tipis dan bulat, diikat dengan tambang plastik yang kecil. Lifeguard dapat mengikatkannya pada celana renang bila akan dibawa untuk menolong korban.
Cara penggunaannya adalah lifeguard megaitkan tali pelampung ke belakang celana renang, kemudian segera melompat ke arah korban. Pelampung diberikan supaya dipegang/dipeluk oleh korban.
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Pertolongan pertama sangat perlu diberikan kepada korban sebelum bantuan tenaga ahli datang (dokter/petugas ambulan/petugas kesehatan). Hal ini bertujuan agar korban dapat terhindar dari kematian atau kecacatan yang lebih parah.
Seorang lifeguard semestinya mempunyai pengetahuan dasar bagaimana cara memberikan pertolongan pertama yang tepat dan cepat untuk menolong korban tenggelam dan juga memiliki pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama pada tenggelam.
Pertolongan pertama tersebut diberikan pada korban yang mengalami hal-hal sebagai berikut.
1. Kram
Pengguna kolam renang yang baru belajar renang biasanya sering mengalami kram. Kram ini disebabkan karena gerak renang yang melelahkan otot. Korban juga dapat mengalami kram disebabkan suhu dingin dan kekurangan cairan garam di dalam tubuhnya.
Yang paling parah bila terjadi kram perut, maka korban harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dari dokter.
2. Pingsan
Pengunjung atau pengguna kolam renang dapat mengalami pingdan dikarenakan kelelahan atau juga dapat dikarenakan mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan.
Maka, yang perlu dilakukan oleh lifeguard adalah sebagai berikut:
- Korban dibaringkan di tempat yang aman, teduh dan kering.
- Pakaian renang korban dikendurkan agar tidak menghambat pernapasan.
- Memberikan napas buatan dengan cara meniupkan udara napas pada mulut korban.
- Lifeguard memiringkan kepala korban dan membuka mulut korban.
- Dalam posisi miring, lifeguard memeriksa denyut nadi korban pada bagian leher.
- Lifeguard memberikan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada bagian bawah secara berulang kali.
- Apabila napas korban sudah kembali normal, lifeguard sebaiknya mengubah posisi korban dari terlentang menjadi telungkup dengan kepala dimiringkan.
- Apabila perlakuan di atas tidak membuahkan hasil, sebaiknya segera bawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Keberadaan life guard di sebuah wahana air merupakan sebuah keharusan. Life guard juga bukan menjadi satu-satunya faktor keselamatan di kolam renang. Dibutuhkan kerjasama semua pihak, baik para pengunjung dan karyawan di wahana air tersebut. Selain itu, tidak kalah pentingnya adalah tersedianya sarana dan prasarana pertolongan di air.
0 Response to "Tugas Lifeguard dan Alat Bantu yang Digunakan"
Posting Komentar