Urbanisasi menyebabkan penduduk perkotaan meningkat tajam (population explosion). Di samping itu, permasalahan tidak hanya timbul di perkotaan, akan tetapi berkurangnya sumber daya manusia di pedesaan akibat dari urbanisasi juga akan menimbulkan permasalahan baru di desa itu sendiri.
Besarnya angka urbanisasi dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif. Untuk, itu pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dampak negatif dari urbanisasi itu sendiri.
Apa yang Dimaksud Urbanisasi?
Urbanisasi adalah perpindahan masyarakat dari desa ke kota dengan tujuan untuk mencari uang di kota besar.
Orang-orang yang melakukan urbanisasi disebut kaum urban. Di Indonesia, urbanisasi masih terus meningkat dan hingga saat ini semakin sulit untuk dicegah.
Penyebab Urbanisasi
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang ingin berpindah dan unuk kemudian menetap dari desa ke kota.
Pertumbuhan ekonomi di daerah perkotaan yang semakin baik merupakan salah satu daya tarik paling kuat bagi penduduk desa untuk memutuskan bekerja dan menetap di kota.
Besarnya angka urbanisasi ini dipengaruhi oleh faktor penarik (pull factor) dan faktor pendorong (push factor) yang menyebabkan penduduk pedesaan atau penduduk daerah lain tersebut melakukan perpindahan ke daerah perkotaan (daerah yang lebih baik) antara lain sebagai berikut:
Faktor Pendorong dari Desa
Faktor pendorong dari desa yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sehingga sejumlah penduduk migrasi ke luar daerahnya adalah sebagai berikut:
- Kurangnya lapangan kerja atau kesempatan kerja di tempat asal.
- Upah kerja di pedesaan relatif rendah.
- Kurang tersedianya fasilitas publik dan infrastruktur yang memadai.
- Kehidupan pedesaan lebih monoton daripada perkotaan.
- Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.
- Terjadinya bencana alam di pedesaan, seperti banjir, gempa bumi, kebakaran,, kemarau panjang, dan wabah penyakit.
- Momentum hari raya atau hari-hari tertentu dimana terjadi ajakan dari para pemudik ke keluarga tau tetangganya yang ingin memperbaiki kualitas hidupnya di kota.
- Munculnya tindakan diskriminasi berdasarkan politik, agama, dan suku di daerah asal sehingga menyebabkan korban diskriminasi berpindah ke daerah lain.
- Munculnya harapan untuk memperbaiki taraf hidup melalui kesempatan kerja yang didapatkan.
- Tersedianya lapangan kerja di perkotaan lebih banyak dibandingkan dengan di pedesaan.
- Tersedianya fasilitas pendidikan yang lebih baik dibandingkan di pedesaan.
- Upah kerja yang tinggi di perkotaan.
- Tersedia beragam fasilitas publik dengan infrastruktur yang baik, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.
- Keadaan lingkungan yang menyenangkan seperti tersedianya tempat – tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang- orang lain untuk bermukim di kota besar.
Cara Menghitung Tingkat Urbanisasi di Suatu Daerah
Tingkat urbanisasi di suatu daerah dapat dihitung dengan melihat proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan, yaitu dengan membandingkan jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan dengan jumlah penduduk seluruhnya dalam suatu wilayah.
Sehingga secara matematis tingkat urbanisasi di suatu daerah dapat dirumuskan seperti berikut:
PU = U/P *100
Dimana:
U = Jumlah penduduk daerah kota
P = Jumlah total penduduk secara keseluruhan
Pu = Persentase penduduk yang tinggal di daerah kota
Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi
Akibat dari urbanisasi dapat menimbulkan berbagai jenis dampak lingkungan hidup baik yang positif maupun negatif. Dampak positif dan negatif urbanisasi dapat timbul di berbagai desa ataupun kota kota-kota di dunia, terutama di negara berkembang seperti di Indonesia.
Lebih jelas, dampak urbanisasi dikategorikan menjadi berikut ini:
Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi Bagi Desa
Urbanisasi dapat berdampak positif bagi desa (daerah asal), yaitu meliputi:
- Desa yang memiliki jumlah penduduk yang banyak dapat dikurangi dengan adanya urbanisasi.
- Semakin meningkatnya kesejahteraan penduduk desa karena kaum urban yang mengirimkan uang dan hasil pekerjaannya kepada keluarganya.
- Mendorong terjadinya pembangunan desa secara massif karena adanya transfer pengetahuan bagaimana memajukan sebuah desa.
- Berkurangnya jumlah pengangguran di pedesaan.
Sementara itu dampak negatif urbanisasi bagi desa adalah sebagai berikut:
- Penduduk setempat mengalami kekurangan sumber daya manusia untuk bisa mengolah sumber daya alam yang ada karena sebagian besar penduduknya pindah ke kota, terutama anak muda.
- Kehilangan tenaga kerja yang memiliki potensi bagus dan berkualitas, seperti para lulusan sarjana (strata-1) yang memutuskan untuk tinggal di perkotaan.
- Gaya hidup yang dibawa ke pedesaan yang tidak sesuai dengan norma setempat dapat berkembang sehingga mempengaruhi kehidupan di desa.
Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi Bagi Kota
Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut:
- Kota menjadi agen modernisasi dan perubahan sehingga bisa ditiru melalui program desa untuk memajukan kawasan pedesaan.
- Terpenuhinya kebutuhan jumlah tenaga kerja di perkotaan.
- Bertambah banyaknya tenaga kerja yang berpotensi, berkualitas dan penuh daya kreasi atau keterampilan.
Pertambahan penduduk kota yang begitu cepat akan menyulitkan kemampuan daya dukung kotanya sehingga urbanisasi dapat berdampak pada munculnya sejumlah permasalahan di daerah perkotaan, yaitu meliputi:
- Semakin sulit tersedianya lahan kosong karena ledakan jumlah penduduk di perkotaan akibat urbanisasi.
- Meningkatnya jumlah pengangguran di perkotaan, terutama bagi penduduk asli perkotaan yang tidak memiliki ketrampilan serta pendidikan yang cukup.
- Banyak Daerah Aliran Sungai (DAS) yang beralih fungsi menjadi permukiman warga dan kawasan industri yang ilegal.
- Menyebabkan semakin banyaknya tunawisma, tunasosial dan gubuk-gubuk liar di kota.
- Menyebabkan kemacetan lalu lintas dan polusi udara yang semakin meningkat dikarenakan bertambahnya kendaraan bermotor roda dua dan roda empat.
- Menyebabkan semakin meningkatnya tindakan kriminal seperti perjudian, perampokan, pencurian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
- Meningkatnya pengembangan industri di kota dapat menyebabkan lingkungan pemukiman sekitar industri menjadi permukiman kumuh dan tidak layak huni serta tidak sehat karena menghasilkan bahan industri yang harus dibuang.
Bagaimana Upaya Penanganan Dampak Negatif Urbanisasi di Desa dan di Kota?
Penanggulangan urbanisasi tidaklah mudah. Membutuhkan kerjasama antara pemerintah kota dan pemerintah daerah untuk menangani disparitas pembangunan antar daerah terutama antara perkotaan dan pedesaan masih terjadi.
Untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat urbanisasi, pemerintah dan dibantu warga masyarakat perlu menyusun kebijakan yang orientasinya adalah membangun daerah pedesaan melalui musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan), yaitu meliputi:
- Membuka dan mengembangkan industri kecil atau industri rumah tangga di berbagai daerah pedesaan;
- Mengembangkan program inovasi desa (PID) untuk pembangunan desa yang lebih baik;
- Mengimplementasikan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) pedesaan dengan memprioritaskan untuk kewirausahaan dan pembangunan ekonomi jangka panjang;
- Menggalakan program keluarga berencana dengan lebih ketat di desa maupun di kota; dan
- Mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur transportasi dan komunikasi sehingga memudahkan penduduk desa dapat pergi dan kembali dari desa ke kota atau sebaliknya, dengan demikian mereka tidak perlu menetap untuk tinggal atau menetap di kota.
Itulah ulasan mengenai apa saja dampak dari urbanisasi dan permasalahannya terhadap kependudukan, lingkungan dan tatanan fisik perkotaan. Untuk itu diperlukan solusi atau upaya dalam mengatasi dampak negatif dari urbanisasi sehingga masyarakat desa tidak tertarik lagi untuk pindah ke perkotaan dan memilih untuk membangun desanya.
0 Response to "Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi dan Upaya Penanganannya"
Posting Komentar