Dana tambahan yang dikeluarkan oleh perusahaan saat memproduksi sebuah unit tambahan disebut sebagai biaya marginal. Hasil perhitungan biaya marginal tersebut akan mampu menunjukkan tingkat dari total biaya produksi yang mengalami perubahan saat bertambah satu unit produk.
Tujuan dalam menganalisis biaya marginal adalah untuk penentuan titik perusahaan ketika berhasil mencapai skala ekonomi di perusahaan tersebut.
Pengertian Biaya Marginal dan Cara Menghitungnya
Biaya marginal adalah biaya tambahan yang memang harus dikeluarkan dalam memproduksi setiap unit tambahan, dari sebuah produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Definisi lainnya yaitu biaya yang menunjukkan tingkat, pada total biaya produk yang berubah.
Pengertian lainnya dari biaya marginal adalah suatu perkiraan dari biaya ekonomi, atau berapa jumlah biaya ekonomi yang akan berubah apabila outputnya pun ikut berubah.
Contohnya begini, pada saat sebuah perusahaan memproduksi 1000 unit sebuah barang maka biaya tambahan untuk outputnya akan menjadi 1001 unit. Jumlah yang bertambah itulah yang disebut dengan biaya marginal dalam biaya produksi.
Biaya marginal di suatu perusahaan akan mengukur biaya input tambahan yang dibutuhkan, untuk memproduksi setiap unit yang ada di output selanjutnya.
Jika biayanya tetap dan tak ada yang berubah pada saat ada biaya output lainnya, misalnya untuk membayar gaji karyawan dan sebagainya maka biaya marginalnya akan menjadi cerminan pada perubahan biaya variabel di dalamnya.
Biaya marginal ini sangat penting dan diperlukan dalam hal mengambil keputusan bisnis dan proses di dalamnya. Pada saat pihak manajemen harus menghasilkan keputusan mengenai alokasi dalam sumber daya pada proses produksinya, maka diperlukan marginal cost tersebut.
Contohnya, ketika pihak manajemen perusahaan harus memutuskan apakah mengambil kebijakan produksi kembali ataukah tidak. Untuk memutuskan hal itu, mereka harus membandingkan biaya marginal dengan pendapatan marginal yang direalisasikan oleh unit ouput tambahannya.
Tujuan dibuatnya perbandingan tersebut adalah agar perusahaan mampu mengambil keputusan yang tepat terkait dengan apakah jumlah unit produksi akan ditambah atau tidak.
Cara Menghitung Biaya Marginal
Adapun langkah-langkah untuk menghitung biaya marginal adalah sebagai berikut:
1. Ketahui Biaya Totalnya Terlebih Dahulu
Dalam perhitungan biaya marginal, sebaiknya Anda mengetahui berapa biaya totalnya terlebih dulu. Biaya total ini digunakan untuk memproduksi satu unit produk/jasa.
Biayanya harus tetap sama sepanjang analisis biaya yang ada, sehingga harus diketahui juga berapa tingkat keluaran yang akan membuat biaya tetapnya meningkat.
2. Menentukan Interval yang Ingin Dievaluasi
Mungkin saja di suatu perusahaan ingin menghitung marginal costnya pada setiap unit produksi produk/jasa. Hal tersebut biasanya akan membantu pada saat Anda menghasilkan sedikit saja produk/jasa itu sendiri dalam satu hari.
Jika tidak, sebaiknya lihat bagaimana perubahan kuantitas dalam kelipatan 10, 50 sampai kelipatan 100.
3. Mengurangi Kuantitas Unit Produksi Kedua dengan Unit Produksi Pertama
Setiap interval biasanya akan menunjukkan produksi yang terus meningkat. Dalam menentukan perubahan kuantitasnya caranya yaitu dengan mengurangkan kuantitas yang baru dengan kuantitas yang lama.
4. Menghitung Total Biaya Produksi
Biaya totalnya terdiri atas biaya variabel dan biaya tetap untuk sejumlah unit produk/jasa tertentu. Biaya tetap merupakan jenis biaya yang tak berubah selama periode tertentu dan telah dievaluasi.
Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang masih dapat diubah, ditingkatkan ataupun dikurangi, pemilihan biayanya bergantung pada keadaannya.
5. Jika Sudah Mendapatkan Biaya Total Maka Biaya Rata-ratanya Bisa Diketahui
Ketika Anda sudah memperoleh biaya totalnya maka Anda akan menemukan biaya rata-rata per unitnya. Setiap tingkat keluaran atau interval produksi, bisa dihitung dengan membagi biaya total pada jumlah unit di dalamnya.
6. Mengurangi Biaya Baru dengan Biaya Lama untuk Menemukan Perubahan Biaya
Perubahan biaya bisa diukur dengan cara-cara yang sama, misalnya pada perubahan kuantitas. Caranya yaitu dengan mengurangkan biaya biaya produksi dalam jumlah yang besar, dengan biaya produksi yang jumlahnya kecil.
Jumlah dalam biaya tersebut adalah perubahan biaya dengan interval yang masih berkaitan di dalamnya.
7. Membagi Perubahan Biaya dengan Perubahan Kuantitas
Rumus untuk menghitung biaya marginal adalah perubahan biaya yang akan dibagi dengan perubahan kuantitas. Setelah Anda menemukan angka perubahan pada biaya total dengan kuantitas, maka pakai saja kedua biaya tersebut ketika menghitung biaya marginal.
8.Mengulangi Perhitungan untuk Interval Tambahan
Biaya marginal yang Anda hitung bisa meningkat atau bisa juga menurun, terutama pada saat Anda terus menambah unit produksi yang ekstra di dalamnya.
9. Memasukkan Data pada Lembar Sebar atau Spreadsheet
Tujuan pemasukkan data tersebut adalah untuk membuat kurva biaya, dan supaya Anda bisa membuat grafik yang nantinya akan menampilkan biaya marginal pada masing-masing intervalnya.
Contoh Perhitungan Biaya Marginal
Mari kita lihat contoh soal dari cara menghitung biaya marginal berikut ini:
Perusahaan X akan mengeluarkan biaya sekitar 300 juta rupiah supaya bisa menghasilkan 1000 unit alat elektronik. Pada saat jumlah produksinya mencapai 2000 unit maka biaya yang dikeluarkan akan bertambah menjadi 500 juta rupiah.
Dari kasus di atas, kita dapat menghitung biaya marginalnya adalah dengan memakai rumus MC = TC/Q.
MC = Biaya Marginal
TC = Perubahan yang Terjadi pada Total Biaya
Q = Jumlah Output
Maka,
500 – 300 = 200 juta
2000 – 1000 = 1000 unit
200 juta : 1000 unit = Rp.200.000,-
Jadi, total biaya meningkatnya adalah 200 ribu rupiah dengan tambahan 1 buah alat elektronik sebagai tambahan.
Dengan mengetahui pengertian dari Biaya marginal dan cara menghitungnya maka Anda bisa menghitung biaya marginal di suatu perusahaan, ketika perusahaan tersebut menambah unit produksinya.
0 Response to "Pengertian Biaya Marginal dan Cara Menghitungnya"
Posting Komentar