Bagi Anda yang berlangganan listrik PLN, pasti terpasang alat bernama bargainser ini pada instalasi listrik di dalamnya. Singkatnya, bagian ini merupakan pembatas antara PLN dan pelanggan listrik. Pada dasarnya, bagian ini masih masuk ke dalam tanggung jawab dari pihak PLN.
Jadi, Anda tidak bisa membongkar sembarangan bagian ini. Melainkan hanya petugas resmi PLN yang memiliki hak untuk membongkar bargainser. Oleh karena itu, pelanggan bisa langsung menghubungi pihak PLN ketika terjadi kendala atau masalah pada bagian ini.
Apa Itu Bargainser?
Bargainser adalah komponen pada rangkaian listrik yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk pada tempat tinggal. Alat ini juga digunakan untuk mengukur jumlah daya listrik (satuan kWh) yang digunakan di sebuah rumah.
Apa bila ada rumah yang sudah memakai listrik namun tidak memasang bargainser, bisa disimpulkan bahwa tempat tersebut tidak menggunakan layanan PLN. Artinya, bisa jadi rumah tersebut menggunakan genset yang merupakan salah satu pembangkit listrik sendiri.
Tidak hanya itu, biasanya rumah yang tidak ada bargainser di dalamnya juga mendapat suplai listrik dari tetangga atau merupakan pengguna ilegal.
Fungsi Bargainser
Adapun fungsi dari bargainser itu sendiri adalah sebagai berikut.
- Sebagai pembatas daya yang digunakan oleh pelanggan PLN sesuai kontrak pemasangan instalasi listrik.
- Untuk mencatat daya listrik yang digunakan oleh pelanggan. Tak heran jika ada pula yang menyebut bagian ini sebagai kWh meter atau meteran listrik.
- Sebagai saklar utama yang memutuskan arus listrik apabila terjadi kelebihan kapasitas penggunaan daya listrik oleh konsumen. Tidak hanya itu, pemutusan arus listrik ini juga terjadi jika terjadi short circuit atau sengaja dimatikan untuk keperluan tertentu.
Bagian-Bagian Bargainser
1. Circuit Breaker (MCB)
Bagian ini pada dasarnya memiliki tugas untuk memutuskan arus listrik jika pemakaiannya melebihi kapasitas. Termasuk ketika terjadi gangguan akibat hubungan singka arus listrik. MCB juga akan memutuskan arus listrik jika konsumen dengan sengaja mematikannya untuk hal tertentu.
2. Meter Listrik (kWh Meter)
Meter listrik menunjukkan besarnya daya listrik yang sudah digunakan konsumen PLN. Nah, satuan yang ditampilkan adalah dalam kWh atau kilowatt hour. Anda bisa melihat dari angka-angka yang tercatat sebagai indikatornya.
3. Spin Control
Ketika terjadi pemakaian daya listrik, maka bagian spin control ini akan bekerja dengan cara berputar. Perputaran yang dilakukan akan semakin cepat jika besar daya yang digunakan juga meningkat.
Setiap besar daya pemakaian akan dicatat oleh meter listrik atau kWh meter. Sedangkan jika terjadi kelebihan pemakaian daya listrik akan dibatasi oleh MCB atau miniatur pemutus sirkuit.
Jenis-Jenis Bargainser
Pada dasarnya, jenis bargainser yang diterapkan PLN terbagi menjadi dua, yaitu digital dan analog. Tipe analog masih banyak ditemukan di instalasi listrik rumah tinggal. Sedangkan untuk model digital lebih banyak ditemukan pada pelanggan prabayar PLN (sistem pulsa listrik).
Melalui sistem ini, konsumen hanya perlu membayar pulsa untuk mendapatkan kode token dari PLN. Nantinya, kode tersebut harus dimasukkan pada bargainser untuk bisa menikmati daya listrik.
Cara Mengetahui Jumlah kWh Pada Bargainser
Setiap meteran listrik yang terpasang di perumahan pasti memiliki kode yang unik, contohnya kode CL. Anda bisa melihat sendiri dan mengecek kode CL ini pada meteran listrik. Kode tersebut berisi informasi mengenai daya listrik yang digunakan penghuni rumah.
Untuk lebih jelasnya, berikut makna dari kode CL yang ada pada meteran listrik di rumah Anda.
- CL 2 = 450 kVA
- CL 4 = 900 kVA
- CL 6 = 1300 kVA
- CL 10 = 2200 kVA
- CL 16 = 3500 kVA
Kilo Volt Ampere atau kVA menunjukkan satuan saya listrik plus aktif power. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menghitung daya listrik secara manual, yaitu dengan memperhatikan kode CL.
Cara menghitungnya cukup mudah, yaitu tinggal mengalikan angka kode CL dengan 200 kVA yang merupakan besar daya dasar.
Contoh Perhitungan
Pada meteran listrik di rumah, Anda bisa menemukan kode, huruf, maupun angka tertentu. Nah, kode-kode tersebut pada dasarnya memiliki makna tersendiri. Untuk lebih jelasnya, simak contoh kode berikut ini dan langkah mengetahui daya listrik yang digunakan.
Sebuah meteran listrik di suatu rumah memiliki kode sebagai berikut:
- Kode CL 6 = 6 Ampere
- Angka 230/400V 50 Hz = 220 V
Pertanyaannya, berapakah daya listrik (Watt) yang digunakan di dalam rumah tersebut? Nah, hal ini bisa diketahui dengan mengalikan arus listrik dengan tegangan.
Daya listrik = arus listrik x tegangan
Daya listrik = 6 A x 220 V = 1320 VA
Melalui perhitungan di atas, bisa disimpulkan bahwa daya listrik yang digunakan dalam rumah tersebut berjumlah 1300 (dibulatkan ke bawah). Hasil perkalian dibulatkan agar lebih mudah dalam penyebutannya.
Tentunya, besar daya listrik di setiap rumah tidak selalu sama sehingga perlu diperhitungkan sendiri. Misalnya jika di rumah Anda tercantum kode CL 10 pada meteran, maka besar arus listriknya adalah sebesar 10 Ampere.
Sedangkan jika di rumah orang lain terlihat kode CL 4, maka arusnya sebesar 4 Ampere. Untuk mengetahui berapa daya listriknya, Anda tinggal mengalikannya dengan besar daya dasar, yaitu 220/230 V.
Semoga ulasan di atas dapat membantu Anda untuk memahami komponen listrik yang satu ini. Bagi yang ingin mengetahui besar daya listrik yang digunakan di rumah, silahkan ikuti cara perhitungannya seperti yang sudah diulas di atas.
0 Response to "Apa itu Bargainser? Ini Fungsi, Bagian-Bagiannya, dan Cara Mengetahui Jumlah kWH"
Posting Komentar