Secara umum, kita mengenal dua basis metode penyusunan laporan keuangan, yaitu basis kas (cash basis) dan basis akrual (accrual basis). Lalu, apa perbedaan keduanya?
Dalam laporan keuangan berbasis kas, transaksi akan dicatat pada saat kas diterima atau dibayarkan sehingga hanya penerimaan dan pengeluaran kas yang dicatat. Akibatnya, neraca keuangan dengan basis kas hanya akan menggambarkan informasi posisi kas. Pembaca atau pengguna laporan keuangan tidak dapat mengetahui nilai persediaan, aset tetap, dan utang suatu organisasi. Berbeda dengan laporan keuangan cash basis, accrual basis mengharuskan transaksi dicatat pada saat terjadi, sehingga utang, piutang dan aset perusahaan dapat terlihat jelas dalam laporan keuangan.
Pengertian Accrual Basis dan Contohnya
Accrual basis adalah jenis laporan keuangan dengan dasar penyandingan pendapatan dan biaya pada periode di saat terjadinya, bukan pencatatan pada saat pendapatan tersebut diterima ataupun biaya tersebut dibayarkan.
Selain mencatat transaksi pengeluaran dan penerimaan kas, akuntansi berbasis akrual juga mencatat jumlah hutang dan piutang organisasi. Meskipun laporan keuangan berbasis akrual lebih kompleks, namun akuntansi berbasis akrual ini akan memberikan gambaran yang lebih akurat akan kondisi keuangan organisasi daripada akuntansi berbasis kas.
Contoh kasus:
Perusahaan manufaktur Astra telah mengirimkan produknya ke salah satu klien. Perusahaan tersebut memberikan periode kredit 60 hari. Dalam metode accrual basis, Perusahaan akan dibayar untuk pengiriman barang tersebut setelah 60 hari sejak pengiriman terjadi.
Dalam metode akuntansi accrual basis, perusahaan akan melakukan pencatatan sejak perusahaan memberikan layanan atau produknya, bahkan sebelum transaksi tunai sebenarnya dilakukan. Sedangkan dalam pencatatan berbasis kas, seperti yang terjadi di organisasi pemerintahan, biasanya hanya akan dilakukan pencatatatan ketika pembayaran sudah diterima.
Perbedaan mendasar dari cash basis dengan accrual basis adalah terletak pada konsep pengakuan belanja dan pendapatan dalam suatu periode. Dalam sistem accrual basis, penyusunan catatan keuangan menggunakan istilah beban (expenses), sedangkan belanja (expenditures) digunakan untuk sistem cash basis yang menggambarkan biaya penuh (full costs) yang diperlukan dalam pengadaan barang/jasa.
Manfaat Accrual Basis
Adapun beberapa manfaat penerapan sistem akuntansi accrual basis adalah sebagai berikut:
- Mampu menyediakan informasi keuangan yang komprehensif dan lebih berfokus pada output dibandingkan input.
- Mampu memfasilitasi bagaimana cara meningkatkan kualitas manajemen melalui analisis keuangan dalam pembuatan keputusannya, terutama untuk berkaitan dengan pengalokasian sumber daya organsiasi.
- Menyediakan perbandingan antara biaya penuh (full costs) atas jasa pelayanan yang diberikan oleh sektor pemerintah dengan biaya yang dikenakan oleh sektor swasta atas jasa yang diberikannya.
- Menyediakan informasi mengenai hasil kinerja manajemen berdasarkan kondisi organisasi sebenarnya yang digambarkan oleh akun-akun di neraca.
Alasan Accrual Basis Tidak Cocok Diterapkan Dalam Sistem Akuntansi Pemerintahan
- Tujuan sektor pemerintahan bukanlah untuk mendapatkan profit atau keuntungan sehingga tidak dapat dijadikan sebagai bentuk ukuran relevan sebagai pengukuran kinerja;
- Struktur keuangan dan solvabilitas dalam sistem accrual basis tidak relevan dalam sektor publik;
- Sistem akuntansi akrual tidak mengukur outcomes;
- Gagasan yang dihasilkan dalam sistem accrual basis cenderung sempit atas kinerja, karena lebih terfokus pada biaya jasa dan efisiensi.
- Dikhawatirkan tidak akan dapat mengatasi masalah kontrol keuangan dalam sektor publik, bahkan mungkin saja dapat memperburuk keadaan karena basis akrual membutuhkan lingkup judgement yang lebih lebar atau lebih fleksibel untuk bisa melakukan window-dressing).
- Pencatatan laporan keuangan berbasis akrual cenderung memiliki unsur subjektifitas yang tinggi;
- Relevansi dalam sistem akuntansi accrual basis dinilai terbatas jika dihubungkan dengan konsep biaya historis dan inflasi;
- Jika dibandingkan dengan basis kas, penyesuaian sistem akuntansi basis akrual memerlukan administrasi yang lebih kompleks dan rumit sehingga biaya administrasi menjadi lebih mahal; dan
- Lebih sulit untuk mengontrol praktik manipulasi keuangan.
Perbedaan Sistem Akuntansi Cash Basis dan Accrual Basis
Adapun rangkuman perbedaan akuntansi sistem cash basis dan accrual basis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Akuntansi Berbasis Kas |
Akuntansi Berbasis Akrual |
|
Pelaksanaan |
Relatif mudah dan sederhana |
Relatif rumit |
Hubungan dengan sistem anggaran tradisional |
Relatif kuat |
Relatif lemah |
Ruang lingkup |
Dilakukan pencatatan transaksi hanya jika transaksi pengeluaran dan penerimaan kas |
Mencatat seluruh transaksi, baik kas maupun non-kas |
Waktu pencatatan |
Dilakukan pencatatan transaksi hanya yang terjadi dalam satu periode akuntansi |
Selain mencatat seluruh transaksi, juga mencatat estimasi dampak yang timbul dari adanya transaksi sekarang dan perubahan kebijakan |
Audit dan kontrol |
Relatif sederhana |
Relatif lebih rumit dan kompleks |
0 Response to "Perbedaan Accrual Basis dan Cash Basis, Manfaat, dan Contohnya"
Posting Komentar