Pembangunan sebuah jembatan yang membentang panjang membutuhkan elemen yang bernama expansion joint atau sambungan ekspansi. Berkat adanya sambungan ini, jembatan akan berfungsi secara maksimal dan tidak membahayakan para pengguna jalan.
Karena fungsinya tersebut, sambungan ekspansi sebagai bagian konstruksi jembatan yang tidak boleh absen. Agar Anda bisa mengetahui lebih lanjut, berikut penjelasan tentang fungsi dan jenis-jenis expansion joint yang sering digunakan di Indonesia, khususnya.
Via freyssinet.co.uk |
Pengertian Expansion Joint
Sederhananya, expansion joint adalah sambungan ekspansi yang terdapat pada badan jembatan sehingga bagian permukaannya dapat dilewati oleh kendaraan dengan aman. Dengan adanya expansion joint atau siar muai, beton pada konstruksi jembatan dapat saling disambungkan.
Perlu diketahui bahwa sambungan ekspansi bekerja secara horizontal. Arah gerak tersebut mengikuti gerakan jembatan saat dilewati oleh berbagai jenis kendaraan maupun saat muncul beban muai-susut. Selain itu, elastomer pada jembatan memiliki ruang gerak yang lebih berkat joint ini.
Apa saja elemen yang penting untuk memaksimalkan kinerja expansion joint? Terdapat tiga elemen, antara lain:
a. Seal
Pada proses pengaplikasian joint, seal merupakan elemen vital yang didesain khusus untuk menyambung jembatan dengan sempurna. Seal biasa dimanfaatkan sebagai pengisi antar sambungan sehingga fungsinya dapat dimaksimalkan.
b. Baja khusus
Elemen selanjutnya adalah baja khusus. Fungsi utama dari profil baja khusus pada jembatan yakni merekatkan dan mengunci seal.
c. Angkur
Proses pemasangan expansion joint juga membutuhkan elemen angkur. Kegunaannya adalah untuk memperkuat struktur sekaligus menyambungkan penulangan dari slab ke profil baja dengan baik.
Baca juga: Jenis-Jenis Abutment Jembatan
Fungsi Expansion Joint
Kehadiran expansion joint pada jembatan sangat penting. Sebab, jembatan setiap harinya dilalui oleh berbagai jenis kendaraan dalam jumlah banyak sehingga perlu struktur yang kuat. Secara garis besar, fungsi expansion joint pada jembatan meliputi:
- Mengakomodasi segala bentuk gerakan yang terjadi pada struktur jembatan;
- Meredam getaran yang disebabkan oleh beban pada bagian permukaan jembatan;
- Mempertahankan struktur asli jembatan sehingga tidak mengalami perubahan bentuk. Biasanya, perubahan bentuk dimungkinkan terjadi karena jembatan menahan beban dan gerakan yang berasal dari kendaraan;
- Meredam tekanan dan mengurangi kebisingan;
- Meminimalisir adanya pergeseran sehingga kebocoran pada struktur beton bisa dihindari.
Jenis Expansion Joint pada Konstruksi Jembatan
Siar muai terbagi menjadi dua kategori yakni sambungan ekspansi terbuka dan tertutup. Setiap kategori terdiri dari beberapa jenis yang memiliki fungsi masing-masing. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Expansion Joint Terbuka
Kategori yang pertama adalah model siar muai terbuka. Pembuatan model ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada struktur beton. Caranya yakni dengan memposisikan sistem drainase di bawah joint sehingga air yang terkumpul dapat dialirkan ke pembuangan.
Terdapat dua jenis siar muai yang termasuk dalam kategori ini, antara lain:
a. Finger Joint
Jenis finger joint adalah siar muai terbuka yang berbentuk menyerupai 2 sisir yang mengikat satu sama lain. Biasanya, baja digunakan sebagai bahan baku untuk membuat finger joint.
Movement yang mampu diakomodasi oleh finger joint mulai dari 75 mm. Karena termasuk kategori yang terbuka, maka sistem drainase diletakkan pada bagian bawah.
b. Butt Joint
Pengertian butt joint adalah besi siku yang berguna sebagai pelindung bagian tepi beton. Dengan adanya butt joint, kerusakan pada jembatan dapat diminimalisir secara efektif. Umumnya, jenis ini lebih ideal untuk jembatan small movement dengan gap 25 mm.
Pemasangan butt joint biasa menggunakan baut. Sayangnya, jenis joint terbuka ini kurang bagus dalam menahan air sehingga lebih sering digunakan pada jembatan berukuran pendek.
2. Expansion Joint Tertutup
Kebalikan dari model terbuka, expansion joint tertutup adalah siar muai yang memiliki sistem kedap air sehingga kebocoran pada struktur beton dapat dicegah. Pada model ini, air dari bagian atas joint akan diarahkan ke drainase yang ada di samping.
Jenis joint tertutup yang sering digunakan antara lain:
a. New Cut Off Joint
Jenis new cut off joint merupakan siar muai yang memiliki seal dari bahan karet. Pada konstruksi jembatan, elemen seal diletakkan di antara celah yang bertujuan untuk menahan movement dengan baik.
b. Asphaltic Plug Joint
Ciri khas dari asphaltic plug joint adalah menggunakan penutup sambungan yang terbuat dari campuran bahan agregat, angkur, binder dan pelat baja. Agregat harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu 2000 menggunakan alat khusus.
Jenis expansion joint tertutup ini memerlukan aspal bitumen sebagai penutup. Maka dari itu, pemasangan wajib dilakukan ketika cuaca cerah karena suhu aspal akan menurun saat hujan.
c. Modular Joint
Selanjutnya, modular joint adalah jenis siar muai yang tersusun dari beberapa strip seal. Banyaknya jumlah strip seal bertujuan untuk mengakomodasi movement 150 mm sampai 600 mm. Wajar apabila modular joint sering digunakan pada jembatan berukuran panjang.
Expansion joint ini memiliki 3 bagian utama yang meliputi sealer, separator beam dan support bar. Ketiga bagian tersebut merupakan kesatuan yang menyambung secara tertutup.
Baca juga: Ukuran Dimensi Separator Jalan
d. Strip Seal Joint
Jenis sambungan tertutup lain adalah strip seal joint yang menggunakan elastomer sebagai bahan bakunya. Elastomer tersebut dimasukkan ke bagian dalam besi yang ditanam pada pelat beton.
Movement yang mampu ditangani oleh strip seal joint antara 100 mm hingga 125 mm. Anda tinggal memilih tipe joint yang sesuai dengan kebutuhan penggunaan.
Gambaran Pengaplikasian Expansion Joint Jembatan
Via freyssinet.co.uk |
Proses pengaplikasian sambungan pada jembatan tentu membutuhkan keahlian dan langkah kerja yang cermat. Pasalnya, jembatan merupakan fasilitas umum yang digunakan banyak orang sehingga perlu dipastikan aman.
Sebagai gambaran, berikut beberapa hal yang dilakukan pada pengaplikasian joint tersebut:
1) Pemasangan patok yang digunakan sebagai penanda titik lokasi pekerjaan;
2) Pekerjaan galian yang dilakukan dengan excavator kemudian diangkut menggunakan truk;
3) Pekerjaan struktur;
4) Penganyaman besi tulangan yang diikat menggunakan kawat beton;
5) Pekerjaan pasangan batu untuk menyelesaikan susunan;
6) Penganyaman kawat bronjong;
7) Pekerjaan sambungan ekspansi;
8) Peletakkan elastomer;
9) Penempatan pipa drainase.
Manfaat expansion joint pada struktur jembatan sangat besar yakni menjadikan jembatan mampu menopang kendaraan dan menahan getaran yang muncul. Secara garis besar, jenis joint terbagi menjadi dua, yakni sambungan model terbuka dan model tertutup.
Tiap jenis memiliki variasi yang dapat digunakan sesuai kebutuhan pekerjaan jembatan. Jika diperhatikan dengan baik, bagian sambungan ternyata dapat dilihat secara kasat mata. Sebab, joint pada jembatan terlihat mencolok dibandingkan bagian lain.
0 Response to "Mengenal Expansion Joint Jembatan, Fungsi, Jenis, dan Pengaplikasiannya"
Posting Komentar