Dalam beberapa waktu belakangan, kayu kumea memang semakin dilirik oleh banyak pihak. Bahkan, jenis kayu ini mulai banyak diperdagangkan di pasar internasional. Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan, sebab kayu asal pulau Sulawesi ini mempunyai bobot berat dan bertekstur keras.
Umumnya, produsen menggunakan jenis kumea untuk berbagai material bahan bangunan, seperti flooring (lantai kayu indoor) maupun decking (lantai kayu outdoor). Kumea termasuk dalam kategori kayu keras, kuat, dan memiliki corak mengagumkan sehingga wajar kalau banyak dijadikan pilihan.
Via gudangparquet.net |
Apa Itu Kayu Jenis Kumea?
Kayu jenis kumea (Manilkara Merrilliana H.J.L) adalah pohon yang mempunyai kayu dengan ciri khas warna coklat kemerahan. Warna kumea hampir sama dengan kayu merbau, namun untuk membedakannya cukup mudah, Anda bisa melihat warna gubal kayu yang berwarna coklat muda.
Gubal sendiri merujuk pada bagian kayu yang terletak di antara kulit pohon dengan kayu keras. Pada umumnya, gubal memiliki warna lebih terang jika dibandingkan kayu keras atau inti.
Kumea merupakan salah satu jenis kayu keras yang berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Meskipun masih kurang familiar, namun kumea memiliki kualitas tinggi yang menjadi daya tariknya. Kumea tergolong dalam kelompok kayu kelas kuat level I dan II.
Kelas awet level I untuk ketahanan terhadap serangan dari berbagai serangga, seperti rayap tanah, rayap kayu kering, dan bubuk kayu kering. Kelas kuat level II karena tahan terhadap jamur pelapuk.
Ciri Ciri Kayu Kumea
Apabila berencana membeli produk hasil olahan kumea tentu harus terlebih dahulu tahu ciri kayu jenis ini agar tidak merasa dirugikan di kemudian hari. Kalau Anda termasuk seorang yang awam mengenai jenis-jenis kayu, maka bisa mengenali karakteristik kumea dengan ciri-ciri di bawah ini:
- Warna
Kayu teras (heartwood) kumea berwarna coklat kemerahan, sedangkan bagian gubal (sapwood) warna coklat muda kemerahan. Tidak sedikit kumea yang memiliki corak, seperti garis-garis hitam tidak beraturan.
- Volume
Lebar volume bagian teras sekitar 1,7 cm dan proporsi gubal mencapai hingga 3,4 cm. Persentase teras kumea lebih rendah mungkin disebabkan pohon yang ditebang masih berada dalam proses pertumbuhan sangat cepat.
- Berat
Kumea memiliki bobot cukup berat dan bisa dikatakan hampir sama dengan kayu merbau. Tidak heran kalau banyak digunakan sebagai decking dan flooring. Hanya saja, kumea mempunyai tingkat penyusutan sangat tinggi.
- Tekstur
Kayu jenis kumea memiliki tekstur halus dengan bagian permukaan mengkilap, dan serat cukup padat. Akan tetapi, rentan mengalami keretakan. Khususnya apabila dikeringkan dengan cara di oven, atau dipakai sebagai material mebel.
Kelebihan dan Kekurangan Kayu Kumea
Sebagaimana jenis kayu lainnya, kumea juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Oleh sebab itu, sebaiknya ketahui apa saja keunggulan serta kelemahan kayu jenis ini sebelum memutuskan membeli produk bahan tertentu yang terbuat dari olahan kumea.
Kelebihan kayu jenis kumea:
- Awet dan tahan lama karena termasuk kategori kayu kelas kuat, level I & II.
- Mengandung senyawa aktif yang berfungsi menjauhkan dari gangguan rayap.
- Mampu menangkal jamur.
- Memiliki warna unik dan terkesan eksotis.
- Dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan material interior dan furniture.
Kekurangan kayu jenis kumea:
- Tidak terlalu tahan lama apabila terkena air, sehingga tidak direkomendasikan untuk dipasang diluar atau outdoor.
- Rentan terhadap keretakan, untuk mengatasinya maka perlu dirawat secara teratur.
Pemanfaatan Kayu Jenis Kumea
Pohon kumea dapat dimanfaat untuk berbagai kebutuhan material bangunan dan furniture. Selain diolah menjadi bahan lantai kayu, kayu yang bisa menghadirkan kesan hangat dan mewah pada bangunan ini juga kerap kali dimanfaatkan untuk hal-hal lain, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Lantai Kayu Indoor
Kumea cocok diaplikasikan sebagai pilihan material untuk lantai indoor. Selain menawarkan kualitas tinggi dan memiliki masa pakai panjang, kayu jenis ini juga memiliki warna indah dan tekstur berkilap, sehingga tidak membutuhkan banyak polesan untuk mempercantiknya.
Baca juga: Teknik Cara Menyambung Kayu
2. Decking Kayu Outdoor
Selain untuk keperluan indoor, jenis kumea juga umum dimanfaatkan sebagai bahan decking atau lantai kayu outdoor. Kumea masuk dalam kategori kayu solid dan dapat diolah menjadi penutup lantai untuk diterapkan pada area terbuka sebab kualitasnya memang bagus.
3. Dinding Panel
Tidak jarang kumea dimanfaatkan untuk membuat panel (pelapis dinding ruangan maupun sebagai dinding), baik diaplikasikan di dalam maupun luar bangunan. Panel dari kayu jenis kumea lambersering memiliki ukuran, bentuk, dan fungsi hampir sama dengan plafon lumber ceiling.
Satu-satunya hal yang membedakan antara keduanya hanyalah posisi atau peletakan saja. Penggunaan kumea sebagai panel akan membuat bangunan terlihat lebih apik dan artistik.
4. Plafon Minimalis
Kumea cenderung lebih sering dimanfaatkan sebagai media penutup atap bangunan. Bahkan, hingga detik ini masih banyak produsen yang memproduksi plafon dengan bahan baku kumea. Sebab memang lebih disukai oleh berbagai kalangan karena kualitasnya.
Di samping itu, tampilan dan harga kumea terbilang sangat terjangkau. Menariknya, plafon kumea bisa diaplikasikan di dalam maupun di luar ruangan. Anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan atau konsep hunian yang diusung agar tampak serasi.
Jika Anda ingin menerapkan plafon kumea di bagian outdoor, maka harus rajin melakukan perawatan khusus. Dengan begitu, plafon bisa lebih awet dan tahan lama. Tidak menutup kemungkinan kalau plafon dari bahan kumea bisa bertahan hingga puluhan tahun.
Harga Kayu Kumea
Rentang harga kayu jenis kumea sangat bervariasi sebab tergantung pada produk yang dihasilkan. Untuk kumea berbentuk square log dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 400 cm (20 cm x 20 cm x 400 cm) misalnya, harganya diperkirakan berada di kisaran angka Rp. 4.500.000 – Rp. 6.000.000 per m3.
Sedangkan produk lantai kumea dengan tebal 1 cm x lebar 7 cm x panjang 70 cm – 210 cm, harganya sekitar Rp. 295.000 per m3 (belum termasuk tarif pemasangan lantai).
Sementara itu, harga untuk decking atau lantai outdoor dari material kayu kumea lebih mahal karena bisa mencapai hingga Rp. 18.000.000 per m3 atau sekitar $ 1260.
Selain digunakan oleh produsen lokal, kayu kumea juga diekspor ke berbagai negara, termasuk Korea, China, hingga Eropa. Tentu saja kualitas dan tampilan artistik kumea menjadi daya tarik bagi para produsen kayu di luar negri. Apalagi, harga kumea memang bisa dikatakan terjangkau.
0 Response to "Kepoin Kayu Kumea, Ciri-Ciri, Kelebihan, Pemanfaatan, dan Harganya!"
Posting Komentar