Keberadaan air sangatlah penting dan harus tersedia setiap harinya di tiap-tiap rumah. Untuk memastikan air selalu tersedia di rumah, maka Anda harus menyiapkan instalasi tandon/toren atau tangki air yang memadai. Nah, tentunya Anda juga harus tahu bagaimana konstruksi menara tandon air yang baik dan aman sehingga bisa tahan berpuluh-puluh tahun.
Menara tandon air dapat dibuat dari beberapa material konstruksi, namun yang paling terkenal adalah baja dan cor beton. Oleh karenanya, berikut ini akan dijelaskan perbedaan struktur konstruksi menara toren air dari baja dan yang terbuat dari cor beton, berikut dengan kelebihan dan kekurangannya.
Apa itu Konstruksi Menara Tandon Air?
Konstruksi menara atau tower tangki air adalah sebuah konstruksi bangunan yang terbuat dari susunan material baja atau cor beton dengan ketinggian tertentu, yang difungsikan sebagai tempat untuk meletakkan toren air. Dengan menara tandon air ini nantinya air dapat disalurkan secara aman untuk memenuhi keperluan skala rumah tangga/industri.
Pembangunan konstruksi menara tandon air ini harus disesuaikan dengan ukuran kapasitas tandon air itu sendiri. Karena ukuran volume daya tampung toren yang tersedia di pasaran pun sangatlah bermacam-macam dengan beragai bentuk. Bentuk toren tersebut ada yang tabung/silinder (paling banyak digunakan), kubus, dan bulat.
Bahan material tandon air yang terbaik dan paling aman untuk menyimpan air bersih adalah yang terbuat dari material fiberglass dan stainless steel. Selain itu, kurang reommended. Misalnya, tandon air yang terbuat dari bahan plastik, di mana tidak tepat untuk digunakan sebagai bak penampungan air bersih, jadi sebaiknya Anda hindari penggunaannya.
Cara Kerja Menara Tandon Air
Dengan diletakkan pada ketinggian yang cukup, menara tandon air ini akan mampu memberi tekanan pada sistem distribusi air. Semakin tinggi maka tekanan yang dihasilkan semakin besar. Setiap ketinggian 10,20 cm (4,016 inch), tekanan air yang dihasilkan adalah sebesar 1 kpa (0,145 psi).
Tower tandon air ini dapat memasok kebutuhan air pada sebuah rumah/bangunan publik, bahkan ketika listrik padam. Cara kerja menara toren bergantung pada tekanan yang dihasilkan oleh ketinggian air. Namun, untuk mengisi tangki air yang diletakkan pada menara ini tetap menggunakan pompa air yang menggunakan listrik.
Berbeda, jika memanfaatkan tandon air bawah tanah (underground), karena dapat menggunakan bantuan tenaga listrik atau tanpa listruk untuk mengisi airnya, yaitu dengan menggunakan air PDAM yang mengalir setiap harinya ke rumah-rumah.
Cara kerja menara tandon air yaitu sebagai berikut :
- Pompa air listrik mengalirkan air ke menara tandon atas.
- Air bersih tersebut tersimpan di tandon air yang diletakkan di atas.
- Tinggi menara memberikan tekanan hidrostatik untuk mengalirkan air saat pengguna membuka keran air.
Keuntungan Menggunakan Menara Tandon Air
Adapun keuntungan menggunakan menara tandon air adalah sebagai berikut:
- Dapat menghemat penggunaan listrik, karena air dialirkan ke sistem pemipaan dengan memanfaatkan tinggi air (tekanan hidrostatik).
- Mikroorganisme, debu, dan pasir yang terkandung di dalam air tanah dapat ternetralisir dan tertinggal di dalam tangki air.
- Saat listrik padam, penghuni rumah tidak perlu was-was karena menara air akan tetap mengalirkan airnya tanpa harus menyalakan listrik, dengan syarat jumlah volume air dalam tandon masih tersedia.
Struktur Konstruksi Menara Tandon Air
Konsruksi tower tangki air dapat dibuat dari dua jenis material, yaitu baja profil siku dan cor beton. Berikut ini penjelasan keduanya.
1. Struktur Konstruksi Menara Tandon Air dari Baja
Banyak orang yang menggunakan baja sebagai material konstruksi untuk membangun sebuah tower, termasuk tower untuk tandon air. Selain proses pengerjaan mudah, material baja dipilih karena mampu memikul beban yang besar dengan baik.
Biasanya menara tandon air ini dibangun dengan ketinggian 2,7 meter sampai 3 meter. Sebuah konstruksi menara tangki air dari baja dengan tinggi tersebut membutuhkan berbagai material, seperti:
- 5 batang besi siku atau baja profil siku berukuran 40 x 40 cm.
- 4 batang besi siku dengan dimensi 30 x 30 cm.
- Kawat las elektroda.
- Batu potong.
- Cat, yang digunakan agar tidak mudah berkarat.
Via jualfoldinggatejogja.files.wordpress.com |
Kondisi Tandon Air |
Cara Memasang Tandon yang Baik Sesuai dengan Kebutuhan Air
Ketika menerapkan konstruksi menara tandon air, sebaiknya pertimbangkan beberapa hal berikut ini sehingga pemasangannya nanti sesuai dengan kebutuhan air pengguna:
- Jika toren dipasang dengan ketinggian 2 sampai 3 meter, maka debit air yang keluar sekitar 3 sampai 5 liter saja per menitnya.
- Jika toren dipasang dengan ketinggian 4 sampai 6 meter, maka keluaran keran bisa mencapai 5 meter.
- Jika toren dipasang dengan ketinggian 7 meter lebih, maka kemungkinan besar air yang keluar dalam kondisi panas/hangat. Anda tidak membutuhkan mesin pemanas (water heater) sendiri karena ketinggian tersebut akan secara alami membuat air panas beberapa saat.
0 Response to "Konstruksi Menara Tandon Air dari Baja dan Beton, Ini Cara Membuatnya!"
Posting Komentar