Tekanan debit air yang sangat kecil dari tandon air yang mengalir ke pipa sudah pasti akan menghambat aktivitas sehari-hari para penghuni rumah. Nah, oleh karenanya penting sekali untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan tekanan air dari toren.
Dalam memasang tandon air dan instalasi pemipannya Anda perlu memperhatikan pemilihan volume, pipa dan pemasangannya. Hal ini bertujuan agar tekanan debitnya dapat mengalirkan air dengan deras. Dengan demikian, tidak butuh waktu lama aliran air sampai ke tujuannya, misalkan untuk mengisi bak mandi, aliran ke keran, wastafel, shower, dan sebagainya.
Faktor Penyebab Rendahnya Debit Air yang Mengalir dari Tandon
Prinsip dasar dari debit air adalah semakin banyak volume yang keluar dalam waktu singkat, maka semakin besar debitnya. Begitu juga sebaliknya, semakin sedikit volume air tiap detiknya semakin kecil debit airnya. Jadi, debit air dapat dirumuskan perbandingan antara volume per satuan waktu.
Nah, prinsip ini juga dapat diaplikasikan dalam cara kerja tandon yaitu semakin banyak air yang keluar atau semakin deras, maka dapat dipastikan debit air yang mengalir dari tandon ke instalasi pipa tersebut dalam kondisi besar.
Sebelum masuk ke cara mengatasi lemahnya tekanan air dari tandon, lebih dulu cari tahu mengenai apa saja faktor yang dapat mempengaruhi debit air keran, yaitu:
1. Luas Penampang Pipa
Apabila Anda menemukan debit air yang mengalir ke keran sangatlah kecil, maka perhatikan terlebih dahulu ukuran pipanya. Karena semakin besar diameter pipa maka semakin banyak ruangan penyimpanan yang tersedia.
Apabila dirasa ukuran pipa sudah sesuai namun debit airnya masih kecil, maka patut untuk dicurigai telah terjadi kemampetan pada pipa atau terjadi kebocoran di salah satu sambungannya.
2. Instalasi Pemipaan
Sistem instalasi pemipaan sangat penting untuk diperhatikan agar debit air yang keluar dapat tersalurkan secara merata. Untuk itu, Anda membutuhkan jasa profesional yang ahli dalam pemasangan saluran pemipaan sehingga tidak terjadi keran macet akibat instalasi pipa yang buruk.
3. Ketinggian Penempatan Tandon
Penempatan toren air yang kurang tinggi bisa menyebabkan tekanan air dari toren ke keran semakin kecil. Sehingga salah satu cara meningkatkan tekanan air dari toren adalah dengan mengubah ketinggian tandon menjadi lebih tinggi.
Ketika memasang toren, pastikan ketinggiannya sudah tepat sehingga tekanan yang dihasilkan sangat bagus. Selain itu, pastikan juga kekuatan alas dari konstruksi menara tandon airnya, agar tidak terjadi hal yang buruk, seperti jatuhnya toren karena penopangnya rapuh.
4. Kapasitas Volume Tandon
Jika ketinggian sudah dirasa sudah cukup namun aliran debit air masih tidak kuat, maka perlu memperhatikan juga kapasitas volume torennya, apakah sudah sesuai ataukah belum.
Sebagai ikustrasi berikut penjelasannya:
Sebuah bak penampungan air dengan ketinggian 1 meter memiliki kapasitas volume 500 liter diberikan keran dengan ukuran ¾ inch pada bagian bawahnya.
Sedangkan di sisi lain ada konstruksi menara toren air yang sama ketinggiannya, yatu 1 meter, hanya berbeda pada kapasitas volumenya yaitu 300 liter. Nah, debit atau tekanan air yang lebih kuat pastinya adalah simulasi yang pertama.
Jika Anda belum tahu cara menghitung volume tangki/tandon air, silahkan baca artikel penjelasannya di sini, ya: Cara Mudah Menghitung Volume Tangki Air!
Cara Meningkatkan Tekanan Air dari Toren
Jika Anda harus membuka secara bersamaan beberapa keran sekaligus terkadang ada satu atau lebih dari satu keran yang tidak keluar airnya. Hal ini bisa jadi dikarenakan debit air yang berasal dari toren ke keran sangatlah lemah. Oleh karenanya, berikut adalah cara meningkatkan tekanan air dari toren:
1. Memastikan luas penampang saluran sesuai
Sebagaimana diketahui seperti sebelumnya bahwa faktor pengaruh debit air adalah luas penampang saluran pipanya. Nah, untuk meningkatkan tekanan air dari teron dapat dilakukan dengan cara menginstall saluran pipa yang berdiameter lebih besar sehingga akan mampu menampung lebih banyak kapasitas air yang secara otomatis tekanan air juga akan meningkat.
Oleh karenanya, sebelum Anda memasang sistem pemipaan perlu memperhatikan terlebih dahulu tingkat kebutuhan air. Jika kebutuhan air banyak, maka pasanglah pipa ukuran diameternya lebih dari 1/2 inch sehingga air dapat mengalir dengan lancar.
2. Mengubah posisi dan ketinggian toren
Hukum pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan cairan dalam ruang tertutup ditentukan berdasarkan perbedaan ketinggian permukaan dengan sistem salurannya. Karenanya apabila tekanan air masih rendah, maka patut dicurigai permasalahannya ada pada ketinggian tandon sehingga penempatan tandon mungkin saja perlu ditaruh lebih tinggi.
3. Meningkatkan volume tandon
Volume kapasitas tandon juga dapat berpengaruh. Semakin besar volume atau ukuran tandon maka daya tampung serta tekanan hidrostatisnya juga semakin meningkat. Apalagi jika desain konstruksi menara torennya tinggi, maka semakin besar juga debit airnya.
Oleh karenanya, salah satu solusi untuk meningkatkan tekanan air dari toren adalah dengan mengganti torennya dengan kapasitas volume toren yang lebih besar lagi.
4. Menggunakan pompa tambahan atau booster
Cara selanjutnya untuk meningkatkan tekanan air dari tandon ke keran adalah dengan memanfaatkan pompa booster. Pemasangan pompa booster ini membuat kerja pressure switch lebih optimal karena cara kerjanya otomatis sehingga tekanan air dari pompa dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
Keunggulan pompa booster ini tidak membutuhkan daya listrik besar sehingga tagihan biaya listrik tidak membengkak. Selain itu, pompa ini mudah perawatannya. Namun, sebelum dilakukan pemasangan pompa booster pastikan terlebih dahulu seluruh komponen sistem pemipaannya kuat menghadapi tambahan tekanan. Karena jika tidak, dapat menyebabkan terjadinya kebocoran atau rusaknya sistem saluran pipanya.
Keempat hal diatas merupakan cara meningkatkan tekanan air dari toren ke pipa dan keran sehingga penguni rumah akan mendapatkan suplai air yang cukup tanpa mengalami kendala. Sebelum memilih kapasitas ukuran toren, pastikan untuk mempertimbangkan posisi penyimpanannya serta jumlah kebutuhan air berdasarkan jumlah anggota keluarganya.
Tips Mengoptimalkan Sistem Pemipaan Agar Tekanan Air Kuat pada Bangunan Berlantai
Sebagai solusi lain agar tekanan air dari toren dapat optimal adalah dengan memasang sistem pemipaan yang tepat. Karena biasanya permasalahan debit air yang lemah ini bukan pada letak, ketinggian, volume, atau diameter pipanya, melainkan terletak pada instalasinya yang kurang sesuai.
Prinsip yang dipakai dalam sistem pemipaan ini adalah dengan menggunakan hukum hidrostatis. Dalam kondisi aliran tertutup, yakni menggunakan pipa, atau kondisi sambungan airnya melingkar, maka setiap titik yang mengelilinginya memiliki tekanan yang sama. Oleh karenanya, usahakan untuk menginstalasi pipa dari bawah lantai, bukan langsung menggantung di dinding. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar tekanan yang dihasilkan tetap sama.
Jika bangunan terdiri lebih dari satu lantai, maka sebaiknya gunakan dua saluran pipa berbeda jika menggunakan satu toren air yang sama.
Pemasangan toren air sudah jamak digunakan oleh masyarakat sebagai tangki penampungan air, sehingga pengguna/penghuni bangunan atau rumah tidak harus setiap saat menyalakan pompa ketika butuh menggunakan air. Namun, jika aliran debitnya kecil menjadi sebuah permasalahan yang harus segera ditangani.
Oleh karenanya sangat penting menjaga alirannya terjaga atau debitnya pas sesuai kebutuhannya. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah memastikan instalasi sistem pemipaan dipasang dengan benar agar tekanan debit air tidak berkurang.
0 Response to "4 Cara Meningkatkan Tekanan Air dari Toren Paling Tepat"
Posting Komentar