Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan, temasuk rumah, pemilik harus cermat dalam berbagai perhitungan biaya. Salah satu hitungan biaya awal yang perlu dipehatikan adalah biaya pembuatan pondasi sebagai dasar untuk membangun dinding, struktur dan konstruksi secara keseluruhan.
Sebelum memulai menghitung biaya pembuatan pondasi rumah sebaiknya diketahui dahulu berapa biaya per 1 m3 yang akan dikeluarkan berdasarkan Analisa SNI : Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP).
Apa itu Pekerjaan Pondasi?
Pondasi bangunan adalah suatu konstruksi yang dibangun untuk mendukung beban bangunan struktur atas, sehingga bangunan memiliki stabilitas yang baik.
Jadi, pekerjaan pondasi adalah suatu item pekerjaan dalam sebuah proses pelaksanaan konstruksi bangunan, yang keberadaanya sangat penting sebagai tempat berdirinya bangunan di atasnya.
Meskipun keberadaan pondasi tidak terlihat setelah bangunan selesai dilakukan finishing, namun tetap pekerjaan ini sangatlah penting dan membutuhkan perhitungan material dan biaya pengerjaannya yang betul-betul matang. Cara menghitung biaya pondasi rumah harus dilakukan dengan baik agar pondasi yang dihasilkan memiliki kekuatan yang bagus.
Adapun contoh akibat yang terjadi jika pekerjaan pondasi bangunan salah hitung sehingga hasilnya tidak kuat, antara lain:
- Dinding mengalami keretakan.
- Bangunan rumah mengalami kemiringan karena pasa salah satu sisi pondasi terjadi penurunan bangunan.
- Bangunan rumah mengalami amblas.
- Bangunan rumah dapat mengalami keruntuhan.
Jenis-Jenis Pondasi
Dalam proses pembuatan pondasi, pemilik akan menentukan ukuran dan jenis pondasi yang akan dipilih. Pemilihan jenis pondasi yang tepat dapat menahan beban bangunan dengan kuat. Berikut ini adalah klasifikasi pondasi, yaitu:
- Pondasi dangkal, yaitu pondasi yang dibangun dengan kedalaman D ≤ B, di mana D adalah kedalaman dasar pondasi sedangkan B adalah lebar pondasi. Contoh dari pondasi ini adalah pondasi telapak/setempat, atau pondasi jalur (pondasi pasangan batu kali).
- Pondasi dalam, yaitu pondasi yang dibangun dengan D > 4 sampai 5 B, dimana D adalah kedalaman tiang sedangkan B adalah diameter tiang. Sebagai contohnya, pondasi tiang pancang, bore pile, atau kaison.
Bahan Material Pondasi
1. Batu
Material batu yang biasanya digunakan adalah berupa batu bulat/kali dan batu gunung/pecah. Jika rumah yang dibangun berada di kawasan yang rawan gempa, maka sebaiknya hindari penggunaan batu bulat/kali sebagai material pondasi. Karena jenis batu ini tidak mempunyai interloking yang baik dari sesama material. Gunakanlah batu pecah yang mempunyai interloking yang baik dari sesama material.
2. Pasir
Pasir yang biasanya digunakan adalah pasir sungai atau pasir yang berasal dari erupsi gunung berapi. Pasir ini digunakan sebagai bahan campuran beton untuk memperkuat posisi tulangan besi pada pondasi.
Baca juga: Cara Menghitung Kebutuhan Pasir dan Semen Untuk Lantai
3. Semen
Tipe semen yang digunakan untuk material pondasi adalah semen tipe 1 dan tipe M. Semen tipe M sebiaknya digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan pasangan seperti pasangan pondasi batu kali dan plesteran.
Sedangkan semen tipe 1 sebaiknya digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan struktur, sebagai contohnya pekerjaan pondasi tapak, pondasi bored file, sloof, kolom, balok, dan ring balok.
4. Air
Jenis air yang dapat digunakan untuk bahan pondasi berupa air hujan, air sungai, air laut, air sumur atau air PDAM.
Cara Menghitung Biaya Pondasi Rumah
Berikut ini contoh perhitungan biaya pondasi rumah sederhan yang berada di kawasan perumahan.
Pertama kali yang harus dihitung adalah volume pondasi. Untuk menghitungnya, dapat digunakan rumus volume pondasi = luas penampang pondasi x jumlah panjang pondasi.
Sementara itu untuk menghitung luas penampang pondasi adalah:
Rumus luas penampang pondasi = Lebar Atas Pondasi + Lebar Bawah Pondasi) x tinggi pondasi / 2.
Misalnya, pondasi yang akan dibangun adalah seperti berikut:
Di kawasan perumahan biasanya tembok antara rumah satu dengan yang lain saling menempel, sehingga desain pada pondasi menerus tiap tembok yang bersebelahan akan menggunankan pondasi setengah trapesium seperti pada gambar di bawah ini, di mana pada pondasi tengah berbentuk trapesium.
Untuk menghitung biaya pondasi sebuah rumah, sebelumnya dihitung total panjang pondasi yang akan dikerjaan dalam rumah tersebut.
Dari gambar di atas diketahui panjang pondasinya adalah:
Panjang Pondasi Tengah = 3 + 2,75 + 3 + 2,75 + 3 + 2 + 3 + 4,75+2,5+ 1+1,5 + 1 + 4,5 + 3 = 37,75 m
Pondasi Pinggir = 10 + 8,5 + 10 = 28,5 m
Jadi, Volume Pondasi = ( 1/2 x (a + c) x t) x Panjang Total Pondasi
Luas Penampang = (( 0,6 m + 0,3 m ) / 2 ) x 0,7 m = 0,315 m2
Volume Pondasi = Luas penampang x panjang pondasi = 0,315 x 37,75 m = 11,891 m3
Luas Penampang = (( 0,5 m + 0,3 m ) / 2 ) x 0,7 m = 0,28 m2
Volume Pondasi = Luas Penampang x Panjang pondasi pinggir = 0,28 m2 x 28,5 m = 7,98 m3
Total Volume Pondasi =Volume Pondasi pinggir + Volume Pondasi tengah
=11,891 m3 + 7,98 m3
= 19,871 m3
Dari volume pondasi tersebut selanjutnya dapat dihitung biaya pembuatan pondasi sesuai dengan harga material dan biaya upah sesuai dengan kondisi di pasaran saat waktu proses pembangunan.
Misalnya, untuk pekerjaan pondasi batu belah dengan volume pondasi 19,871 m3 seperti di atas, maka berdasarkan SNI 2016 pondasi batu belah campuran 1sp : 6pp, yaitu
Batu belah : 1,200 m3
Semen Portland : 117,000 kg
Pasir Pasang : 0,561 m3
Jadi, kebutuhan materialnya adalah:
Batu Belah = volume pondasi x indeks Analisa SNI
= 19,871 x 1,200
= 23,845 m3
Harga Batu Belah tiap 1 truk Rp 1.150.000,00 / truk, 1 truk = 5,5 m3
Total kebutuhannya = Batu belah dibutuhkan/daya tampuk 1 truk
= 23,845 m3/5,5 m3
= 4,4 dibulatkan menjadi 5 truk
Jadi total biaya pembelian batu belah adalah Rp 1.150.000,00 x 5 = Rp 5,750,000.00
Semen Portland = volume pondasi x indeks Analisa SNI
= 19,871 x 117,000
= 2324,907 kg
Satuan semen dalam sak = 2324,907 kg / 40 kg
= 58 sak
Per sak semen harganya Rp 50.000, jadi total biaya pembelian semen portland adalah Rp2.900.000
Pasir Pasang = volume pondasi x indeks Analisa SNI
= 19,871 x 0,561
= 11,14 m3
Harga pasir pasang per truknya adalah Rp 1.000.000,00 / truk, 1 truk = 4,5 m3
Total kebutuhan pasir pasang = Pasir pasang dibutuhkan/daya tampung 1 truk
= 11,14 m3/4,5m3
= 2,4 dibulatkan menjadi 3 truk
Jadi total biaya pembelian Pasir adalah sebesar
= 3 truk x harga pasir pasang / truk
= 3 x Rp 1.000.000 ,00
= Rp 3.000.000 ,00
Nah, total keseluruhan biaya material pondasi:
= Rp 5.750.000 + Rp2.900.000 + Rp 3.000.000 = Rp11.650.000.
Nah, biaya tersebut di atas belum termasuk dengan biaya upah tenaga kerja. Untuk biaya upah tukang dan
kuli tiap daerah memiliki harga yang berbeda-beda. Anda dapat menyesuaikannya dengan biaya upah tenaga kerja per hari di daerah Anda.
Hal tersebut juga berlaku dengan harga material seperti contoh di atas. Harganya tergantung dengan harga di daerah Anda dan juga jenis pondasi apa yang akan Anda pilih untuk membangun rumah.
0 Response to "Murah atau Mahal? Ini Biaya Membuat Pondasi Rumah Sederhana"
Posting Komentar