Bangunan harus memiliki konstruksi yang kokoh agar tidak mudah ambruk atau roboh dan bisa bertahan dalam waktu lama hingga puluhan tahun. Pada lingkup pekerjaan konstruksi, ada istilah yang disebut ikatan angin, yang tidak hanya ada pada bangunan berupa rumah, ruko, dan gedung tapi juga jembatan.
Bagian ini menjadi salah satu kunci dari kokoh atau tidaknya sebuah bangunan atau jembatan, karena itu harus diperhitungkan dengan cermat dan tepat saat akan membuatnya oleh tenaga ahli dan profesional. Material yang digunakan pun juga tidak bisa sembarangan, tapi harus benar-benar bagus atau berkualitas.
Via ernimulyandari.wordpress.com |
Apa itu Ikatan Angin?
Secara sederhana, ikatan angin atau disebut juga dengan kres angin atau bracing kuda-kuda adalah salah satu komponen rangka dari suatu bangunan (di bagian atap) atau pada jembatan (bagian atas) yang posisi pemasangannya ada di bagian kuda-kuda baja.
Material utama dari ikatan angin juga berupa baja yang pada setiap ujungnya diberi baut dan dilengkapi dengan baut pengeras agar ikatan bisa semakin kencang.
Namun pada bangunan kecil atau sederhana misalnya rumah, dan kebanyakan pada rumah-rumah zaman dulu, material yang digunakan bisa berupa kayu tapi yang kokoh seperti jati, merbau, atau bengkirai.
Perbedaan Ikatan Angin, Trekstang, dan Sag Rod
Sebagian orang menganganggap bahwa ikatan atau kres angin sama dengan trekstang, padahal keduanya cukup berbeda.
Ikatan angin merupakan rangka yang sudah disatukan / diikat, sedangkan trekstang adalah batang besi (tanpa ikatan / polos) yang masing-masing ujungnya dilengkapi dengan baut serta ulir yang berfungsi untuk mengatur jarak dari satu gording dan gording lainnya.
Nah, gording sendiri posisinya memang ada di atas kuda-kuda tapi bukan pada kres angin tadi, tapi karena modelnya juga serupa dengan kres angin kadang banyak orang yang menganggapnya sebagai kres angin.
Sementara itu sag rod adalah penghubung gording yang satu dengan gording yang lain memiliki fungsi untuk mencegah gording melengkung.
Kegunaan / Fungsi Kres Angin Pada Rangka Atap
Setiap rangka atap dari bangunan seperti rumah misal, tentu akan menerima beban angin, yang selanjutnya dapat mempengaruhi kekuatan dari struktur atap itu sendiri.
Nah, sesuai dengan namanya, yaitu ikatan / kres angin berfungsi untuk menahan kerangkat atap agar tidak mudah roboh saat terkena angin kencang terutama jika lokasi rumah ada di daerah yang memiliki cuaca ekstrim atau sering ada angin kencang misalnya di daerah pegunungan atau pinggir pantai.
Berdasarkan fungsi utama di atas tadi, bisa diuraikan lagi bahwa ikatan angin sebenarnya memiliki dua peran penting seperti berikut:
- Menguatkan Rangka Atap
Kres angin sangat berperan dalam membuat konstruksi rangka atap menjadi lebih kuat karena sebelum dipasang kres angin, rangka atap hanya terhubung / bertumpu pada gording.
Jika kerangka hanya mengandalkan gording, biasanya rangka atap tidak begitu kuat untuk menahan hembusan angin yang kencang apalagi jika terjadi terus menerus.
- Membuat Kuda-kuda Tegak / Lurus
Biasanya ketika proses perakitan dan kuda-kuda dinaikkan ke atas akan terjadi puntir, yang membuat kuda-kuda tidak lurus atau tegak sepenuhnya.
Jika kuda-kuda tidak 100% tegak atau lurus, maka kekuatan dari kuda-kuda ini sendiri akan berkurang dan hal ini juga berpengaruh pada dinding bangunan. Nah, peran kedua dari kres angin adalah membuat kuda-kuda ini menjadi benar-benar lurus dan tegak (lot) sehingga dinding bangunan juga bisa lot.
Berbagai Elemen yang Ada Pada Kres Angin
Komponen atau elemen yang ada pada ikatan angin sebenarnya termasuk sederhana, begitu juga proses pembuatan dan instalasinya.
- Tapi jika kres angin dikerjakan oleh tenaga konstruksi yang kurang berpengalaman atau tidak ahli, maka kualitas dari kres angin akan menjadi tidak bagus dan tentu sangat berbahaya pada bangunan itu sendiri.
- Guna membuat satu unit kres angin biasanya membutuhkan sejumlah elemen atau komponen seperti berikut ini:
- Pelat baja sebanyak 2 buah dengan ukuran 70×150 mm dan tinggi 10 mm yang masing-masing pelat memiliki satu lubang untuk tempat baut mur.
- Biji baut mur Ø3/4x2 inch High Tension Bolt (HTB) sebanyak 2 buah yang masing-masing baut mur sudah dilengkapi dengan satu buah ring.
- Besi beton Ø19 mm sebanyak 2 batang dengan panjang sekitar 50 cm untuk batang pertama, dan panjang batang lainnya disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi.
- Turnbuckle (atau dikenal juga dengan span skrup sebanyak satu buah dengan ukuran M20 atau ukuran lain yang pastinya harus lebih besar dari ukuran besi beton agar span skrup tidak mudah putus ketika proses pengerasan terjadi.
Sebagai informasi tambahan, ukuran dan jumlah pada komponen di atas hanya sebagai contoh. Jadi ukuran dan jumlah aslinya sangat tergantung pada kebutuhan konstruksi Anda sendiri.
Cara Membuat Ikatan Angin
Selain menentukan jenis material yang berkualitas dan juga menentukan ukuran masing-masing material dengan tepat, kualitas dari ikatan angin juga sangat tergantung pada proses fabrikasi alias pembuatan. Jika Anda penasaran dengan cara membuatnya, berikut adalah beberapa tahapannya:
- Pertama potong dulu pelat baja, dan bor masing-masing pelat baja seukuran dengan lubang baut yang akan Anda gunakan.
- Selanjutnya potong atau siapkan dua batang besi beton dengan ukuran yang sudah ditentukan misalnya pada contoh diatas tadi, dan pada masing-masing besi beton jangan ada sambungan. Jadi kedua besi beton harus utuh. Karena jika ada sambungan biasanya kekuatan kres angina berkurang.
- Langkah berikutnya adalah memasangkan span sekrup pada besi beton yang pertama, kemudian besi beton perlu dipanaskan dengan api untuk membuat simpul agar nantinya span skrup bisa terikat dengan kuat pada besi beton.
- Lalu untuk besi beton kedua langsung saja dibuat simpul tanpa harus dipasang span skrup terlebih dulu, dengan diameter simpul kira-kira adalah 60 mm tapi tergantung juga pada ukuran besi beton itu sendiri.
- Selanjutnya, masing-masing simpul yang sudah dibuat tadi, sekarang perlu dilas dengan permukaan besi beton secara bolak-balik alias pada kedua sisi agar simpul benar-benar kuat.
- Terakhir, besi beton harus disambungkan dengan pelat baja dengan cara dilas juga. Setelahnya kres angina bisa dinaikkan ke atap.
Langkah-langkah membuat ikatan angin memang terlihat mudah tapi benar-benar harus dikerjakan oleh tukang berpengalaman agar hasil akhirnya berkualitas dan bisa bertahan lama.
0 Response to "Ikatan Angin Pada Konstruksi Baja: Kegunaan dan Cara Membuatnya"
Posting Komentar