Kini semakin banyak pelaku bisnis properti. Bagi Anda yang masih pemula dalam dunia bisnis properti tidak perlu khawatir dan berkecil hati. Karena ketika sebuah bisnis tersebut semakin ketat persaingannya, artinya prospek bisnis tersebut sangatlah menjanjikan dengan perputaran uang yang besar. Nah, tak ada salahnya Anda mencoba untuk terjun dalam bisnis ini.
Sektor properti tidak hanya sebatas urusan tempat tinggal atau hunian. Ada berbagai jenis sektor properti yang menarik untuk dijadikan lahan bisnis seperti tanah dan apartemen. Namun sebelum melangkah lebih jauh, pelajari dulu yuk apa itu bisnis properti dan tips memulai bisnis properti bagi pemula dengan membaca artikel di bawah ini.
Via Pixabay |
Apa itu Bisnis Properti?
Bisnis properti adalah bisnis pengembangan aset yang dilakukan dengan cara membeli aset properti tersebut, kemudian dijual atau disewakan kepada konsumen. Bisnis ini dapat berupa penjualan atau sewa bangunan residensial, komersial, ataupun industrial, atau bahkan berupa areal tanah dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan dari proses transaksi penjualan atau penyewaan tersebut.
Bisnis properti ini bisa dijalankan tidak hanya oleh perusahaan bermodal besar, namun secara individu juga bisa dilakukan, seperti menjadi agen properti.
Sedangkan perusahaan properti itu sendiri berupa kelompok usaha yang terdiri dari konsultan, pengadaan lahan, konstruksi atau pembangunan, developer atau pengembang, marketing atau pemasaran bahkan sampai bagian pemeliharaan properti.
Baca juga: Cara Menjadi Kontraktor Pemula yang Sukses
Jenis Bisnis Properti
Properti sendiri dibagi menjadi beberapa jenis. Pengklasifikasian tersebut bertujuan untuk memudahkan penilaian terhadap obyek properti seperti penentuan nilai properti ataupun penilaian pajak terhadap properti. Nah, berikut empat jenis bisnis properti yang perlu Anda pahami sebelum terjun ke dunia usaha yang satu ini:
1. Industrial Property
Properti industri yaitu properti yang rirancang dan dibangun untuk keperluan industri seperti misalnya bangunan-bangunan pabrik.
Segmentasi pasarnya adalah perusahaan atau bisnis berskala besar. Selain pabrik, ada juga laboratorium, gudang atau warehouse, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), dan lain sebagainya.
2. Special Purpose Property
Special Purpose Property yaitu jenis properti yang dirancang secara khusus untuk tujuan dan fungsi tertentu.
Target pasarnya adalah mereka para pelaku bisnis yang akan membangun kawasan gedung atau gelanggang olahraga, gedung konser, sumur minyak, pom bensin, rumah sakit, dan properti khusus lainnya.
3. Residential Real Estate
Residential ini merupakan jenis properti yang paling banyak dicari dan dibangun karena terkait dengan hunian tempat tinggal.
Contoh dari real estate residensial adalah rumah tapak (landed house), apartemen, kondominium, rumah susun, atau kawasan perumahan. Target pasar dari jenis properti ini sudah barang tentu mereka yang sudah berkeluarga atau mereka yang butuh hunian tempat tinggal.
4. Commercial Real Estate
Commercial Real Estate yaitu jenis properti yang dirancang dan dibangun untuk kepentingan usaha (komersial). Sebagai contoh, jual beli rumah-toko (ruko), kantor, areal parkir, gedung pertemuan, hingga hotel.
Target pasarnya adalah mereka pelaku bisnis dan K/L/PD (Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah).
Keuntungan Bisnis Properti
Bisnis properti termasuk ke dalam sebuah investasi, yang mana memberikan peluang keuntungan dan juga ada kemungkinan risiko. Namun secara garis besar, bisnis ini memiliki banyak keunggulan, yaitu antara lain:
1. Terlindungi dari inflasi
Kepemilikan properti memang dibutuhkan biaya perawatan agar produk properti tersebut tetap menarik konsumen. Namun ketika Anda "mendiamkan" uang ke dalam tabungan, uang Anda akan tergerus oleh inflasi.
Uang sejumlah 10 juta rupiah tahun ini, akan semakin bernilai kecil dalam 10 tahun ke depan. Namun properti senilai 10 juta rupiah saat ini, akan mengalami kenaikan harga dalam 10 tahun masa mendatang.
2. Memiliki nilai jual yang cenderung naik
Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak, dan juga luas lahan yang semakin sempit membuat harga-harga properti cenderung mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan teori ekonomi supply and demand, ketika kebutuhan selalu naik, sementara suplai properti belum tentu membuat harga properti cenderung selalu naik.
3. Bisa dijadikan aset
Nah, yang dimaksud properti dapat dijadikan aset di sini adalah sebidang tanah dan semua objek yang ada di atasnya mulai dari bangunan, tanaman,dan berbagai sumber daya yang lain. Jika Anda menyewakan ataupun menjual kembali properti tersebut, itulah yang disebut sebagai investasi aset riil properti.
Tak hanya dapat dijual atau disewakan, properti juga dapat dijadikan sebagai agunan atau jaminan. Ketika Anda membutuhkan pinjaman dana dari lembaga keuangan demi menjaga ketersediaan aset lancar, maka properti bisa Anda jadikan jaminannya.
Bahkan biasanya Anda akan lebih cepat mendapatkan dana ketika menjaminkan surat kepemilikan atas properti tersebut dibandingkan harus menjualnya.
4. Risiko kerugian yang rendah
Tidak ada bisnis yang tanpa risiko. Nah, sebagai pelaku usaha Anda harus pintar memilih bisnis yang minim risiko, namun mampu memberikan keuntungan yang besar. Bisnis properti seringkali dianggap sebagai aset dengan kerugian yang minim. Hal ini terbukti dengan harganya yang cenderung naik dari waktu ke waktu.
5. Properti adalah kebutuhan primer semua orang
Selain sandang dan pangan, kebutuhan akan tempat tinggal atau hunian akan selalu menjadi kebutuhan utama semua orang. Kebutuhan tersebut menjadikan permintaan properti akan terus ada dan jangkaun pasarnya sangatlah luas.
Cara Memulai Bisnis Properti
Sebagai pemula memang wajar jika Anda masih bingung bagaimana memulai sebuah bisnis properti. Jangan khawatir, berikut ini adalah beberapa tips dan cara untuk memulai bisnis properti supaya laku keras di pasaran:
1. Riset pasar dan paham pasar
Segala bisnis, termasuk berbisnis di bidang properti, hal yang pertama perlu dilakukan adalah melakukan riset pasar. Pebisnis properti pemula perlu memastikan membeli aset properti sesuai dengan harga yang wajar. Jangan terburu-buru untuk mengambil sebuah keputusan pembelian sebuah properti untuk dijual kembali. Lakukan perbandingan harga, fasilitas, infrastruktur, dan lokasinya terlebih dahulu.
2. Buat jaringan hubungan seluas mungkin
Networking atau jaringan memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah bisnis properti baik itu untuk pemula maupun yang sudah ahli. Sebagai contohnya, Anda perlu menjalin koneksi dengan developer terpercaya, para konsultan properti, dan para investor properti yang aktif jual beli properti.
Mereka adalah relasi bisnis yang berharga dan perlu dijalin dengan baik hubungannya. Dengan harapan, Anda dapat melakukan kerja sama dan dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu meningkatkan pendapatan dengan menjual sebanyak-banyaknya properti yang ada.
3. Promosi
Saat ini promosi digital lebih banyak digunakan oleh tim marketing dibandingkan dengan metode konvensional. Karena kemudahan yang ditawarkannya. Selain mudah juga murah. Salah satunya dengan menggunakan website sebagai media promosinya.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut Anda dapat menggunakan layanan dari Niagahoster yang menyediakan hosting dan domain untuk menunjang website properti Anda.
Anda bisa beli hosting di Niagahoster, dengan harga yang bersaing mulai dari: Paket Hosting Bayi mulai Rp 10.000/bln, Paket Hosting Pelajar Rp 40.223/bln, Paket Hosting Personal Rp 26.813/bln, dan Paket Hosting Bisnis Rp 85.724/bln.
Jika Anda nyaman menjadi pelaku bisnis properti, tips promosi ini patut dicoba.
4. Jujur
Kejujuran merupakan syarat mutlak untuk sebuah bisnis dapat berkembang dan berjalan dengan lancar. Jujur dan terbuka merupakan kunci untuk memenangkan hati pelanggan. Ketika hatinya sudah Anda dapatkan, maka dengan mudah Anda melakukan transaksi bisnis.
Dengan tips dan cara tersebut, tak heran usaha bisnis properti tersebut dapat digeluti oleh semua kalangan mulai dari yang bermodal kecil sampai besar. Bahkan, Anda dapat menjadi agen properti dengan hanya bermodalkan website seperti yang telah dijelaskan di atas.
Kesimpulan
Semakin banyak pelaku bisnis properti, semakin ketat pula persaingan di dalam industri tersebut. Sehingga para pelaku usaha dituntut untuk merencanakan dan melakukan strategi supaya dapat mempertahankan dan meningkatkan bisnis propertinya.
Untuk bisa sukses dalam bisnis properti ini, Anda yang merupakan pemula harus terus mau belajar, pantang menyerah, senang bergaul untuk menjalin networking yang lebih luas, dan jujur dalam berbisnis. Hal lain yang harus Anda lakukan dalam membangun bisnis properti ini adalah melakukan promosi yang tidak hanya melalui media konvensional, namun juga melalui digital marketing untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
0 Response to "Tips Memulai Bisnis Properti untuk Pemula"
Posting Komentar