Alat rigging merupakan sebuah alat bantu yang digunakan untuk mengakomodir atau membantu terlaksananya suatu pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud di sini adalah seperti towing, lifting, lashing dan mooring.
Jika Anda aktif di industri akomodasi barang, mungkin sudah tidak begitu asing dengan istilah rigging. Kegiatan rigging sendiri bisa terlaksana di berbagai situasi atau tempat yang memungkinkan terjadinya pengangkutan barang dari tempat rendah ke yang lebih tinggi dan berlaku juga sebaliknya.
Pengertian Rigging
Rigging sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti tali temali atau laberang. Mungkin terdengar cukup asing bagi sebagian orang. Menurut KBBI daring, laberang adalah tali temali pada kapal atau perahu untuk menguatkan tiang.
Rigging adalah suatu kegiatan yang sangat serius dan beresiko besar. Tidak sembarang orang diperbolehkan mengoperasikan alat berat yang terlibat dalam proses rigging. Hanya mereka yang telah memiliki kompetensi khusus dan terlatih dengan koordinasi yang baik.
Berikut beberapa contoh alat rigging yang umum digunakan untuk berbagai kebutuhan akomodasi;
- Masterlink
- Shackle
- Wire Clip
- Turnbuckle
- Thimble
- Swivel
- Connecting Link
- Hook atau Gancu
- Eye Bolt
- Load Binder
Macam- Macam Alat Rigging
Selanjutnya, mari kita bahas perbedaan dari setiap alat rigging yang telah disebutkan di atas:
1. Masterlink
Masterlink adalah alat penyambung yang berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai sambungan antara alat rigging dengan wire slop sling atau juga chain sling. Secara struktur, masterlink sendiri terletak di bagian paling atas yang kemudian disambungkan pada sling.
2. Shackle
Shackle merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyambungkan atau mengaitkan sling dengan objek atau barang yang perlu diangkat. Jadi, shackle berperan sebagai alat bantu bukan alat pengangkut barang tertentu.
Shackle sering digunakan untuk keperluan mengangkat barang, basket, mesin
dan macam lainnya yang dalam pengerjaannya membutuhkan sling sebagai bagian
dari alat bantu angkatnya.
3. Wire Clip
Wire clip adalah sebuah alat yang difungsikan untuk menahan ujung wire rope agar tidak terlepas. Penggunaan alat ini juga sangat simpel, hanya membutuhkan kunci pas saja dalam pemasangannya.
Wire clip merupakan pengganti alat dalam penggunaan wire rope sling dengan mechanical splice yang cukup mahal dalam pembuatannya karena membutuhkan mesin press dan alat lainnya.
4. Tumbuckle
Turnbuckle yaitu alat yang digunakan untuk mengontrol ketegangan dari tali ataupun sling yang dikaitkan padanya. Alat ini mempunyai ulir di kedua bagian kepalanya, sehingga dapat dibuat maju atau mundur supaya sling bisa memperoleh tegangan yang sesuai.
5. Thimble
Selanjutnya ada thimble, yaitu sebuah alat tambahan yang difungsikan untuk membentuk mata kait atau mata sling pada suatu sling. Alat ini dibuat menjadi mata kait sling untuk melindungi permukaan wire rope atau tali dari gesekan langsung dengan barang yang diangkat.
Jika terjadi gesekan langsung antara objek yang diangkat dengan alat
pengangkatnya, maka wire rope atau tali akan cepat rusak karena arus
gesekan tersebut. Nah, fungsi thimble ini lah yang akan melindung wire rope
supaya bisa terhindar dari gesekan dan bisa bertahan lebih lama.
6. Swivel
Swivel merupakan salah satu alat bantu angkat rigging yang
digunakan untuk menjaga kestabilan barang saat diangkat. Alat ini berusaha
untuk menyeimbangkan posisi barang saat diangkat supaya tidak
berputar-putar.
Swivel memiliki poros di tengahnya untuk menahan benda agar tidak berputar,
karena nanti yang akan berputar adalah swivel bagian atasnya saja.
Sedangkan bagian bawahnya tetap diam karena sifat tali yang akan
mensejajarkan diri saat diangkat ke atas.
7. Connecting Link
Connecting link merupakan alat rigging tambahan yang digunakan khusus untuk chain sling yang fungsinya sebagai alat bantu pasang antara ujung sling chain dengan bagian lainnya seperti hook atau shackle.
8. Hook
Nama lain dari Hook adalah gancu atau ganco. Hook sendiri adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai alat kait yang bisa digunakan untuk menarik, mengikat atau bahkan untuk mengangkat benda yang dikaitnya. Hook umumnya dihubungkan dengan semua jenis sling.
Hook sengaja didesain seperti pengait supaya benda yang dikaitnya tidak bisa lepas. Namun, sebetulnya tugas utama dari alat hook ini adalah sebagai pengait saja.
9. Eye Bolt
Eye Bolt adalah sebuah alat yang digunakan sebagai elemen pendukung dalam
proses pengangkatan barang yang dipasang pada barang yang tidak memiliki
pengait.
Misalnya adalah kontainer, kontainer tidak mempunyai mata kait di setiap bagian sisinya. Maka, eye bolt harus dipasang di keempat ujung sisi atasnya supaya bisa dikaitkan dengan alat penyambung seperti shackle, connecting link atau lainnya.
10. Load Binder
Load Binder merupakan alat yang digunakan untuk mengencangkan rantai dan
juga untuk memendekkan rantai tanpa perlu memotongnya pada aplikasi
mengikat (lashing). Fungsinya tidak berbeda jauh dengan turnbuckle, hanya
saja load binder lebih fleksibel dalam pemasangannya.
Panduan Umum Rigging
Dalam proses rigging ada tiga peran utama dalam proses rigging, yaitu signalman, rigger dan operator crane. Saat proses pengangkatan barang berlangsung, tiga posisi tersebut harus dalam kondisi komunikasi yang baik
Beberapa persyaratan umum yang memenuhi standar nasional bahkan internasional untuk setiap berlangsungnya proses rigging;
- Semua personil yang terlibat harus sudah terlatih sesuai dengan peraturan yang berlaku
- Semua peralatan rigging dan material handling dioperasikan sesuai dengan instruksi manufaktur dan regulasi yang berlaku
- Setiap operator peralatan harus memiliki lisensi yang valid
- Sebelum kegiatan berlangsung, semua peralatan akan diperiksa secara visual terlebih dahulu.
- Operator harus melakukan pemeriksaan material handling secara rutin, dan melaporkan setiap adanya kecacatan langsung pada atasan
- Semua kegiatan pengangkatan dan material handling harus dinilai secara memadai, dengan menerapkan semua kontrol yang berlaku.
- Setiap pekerja yang bertugas secara langsung harus menyadari titik jepit saat memasang peralatan penanganan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pastikan alat rigging yang digunakan ini sudah memiliki SWL (Safe Working Load) supaya bisa menjamin keamanan dan kelancaran rigging itu sendiri.
Koordinasi yang baik dibantu dengan pengetahuan dan kapasitas kemampuan yang baik bisa menghasilkan keberhasilan dalam proses rigging. Persyaratan umum, material, komunikasi antara berbagai peran dan kondisi alat-alat yang baik adalah hal-hal yang harus selalu dipenuhi.
0 Response to "10 Alat Rigging Lengkap dengan Fungsinya"
Posting Komentar