Setiap orang pasti mendambakan hunian yang nyaman dan punya tampilan yang aesthetic, bukan? Tidak hanya nyaman, hunian juga harus memiliki tampilan yang menarik agar lebih sedap dipandang mata. Hal inilah yang membuat banyak orang mulai memikirkan biaya renovasi rumah.
Dengan melakukan renovasi, Anda bisa memiliki hunian yang nyaman dengan desain sesuai keinginan. Untuk mengetahui tips hemat dan cara menghitung biaya yang dibutuhkan untuk renovasi rumah, berikut ini ulasan selengkapnya.
Tips Hemat Biaya Renovasi Rumah
Dalam melakukan renovasi rumah, Anda tentunya harus mempersiapkan anggaran biaya yang jumlahnya tidak sedikit. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar biaya renovasi menjadi lebih hemat antara lain sebagai berikut ini.
1. Susun Anggaran Biaya Renovasi Dengan Matang
Menyusun rancangan anggaran biaya untuk renovasi rumah menjadi hal terpenting untuk dijadikan sebagai patokan utama. Dengan menyusun rancangan biaya renovasi secara matang dan terperinci, maka biaya yang dikeluarkan akan lebih optimal dan hemat.
2. Sesuaikan Dengan Luas Bangunan yang Direnovasi
Tips hemat renovasi rumah selanjutnya yang bisa Anda terapkan yaitu menyesuaikan luas bangunan. Alih-alih memperluas tanah, Anda bisa menggunakan anggaran biaya untuk memaksimalkan tanah yang dimiliki, salah satunya dengan membangun ruangan tambahan.
3. Persiapkan Anggaran Renovasi Lebih Awal
Meskipun Anda masih dalam tahap merencanakan renovasi rumah, Anda bisa mempersiapkan anggaran renovasi lebih awal. Persiapkan dana renovasi dari jauh-jauh hari secara konsisten agar terasa lebih ringan.
4. Persiapkan Dana Darurat
Tips hemat selanjutnya untuk melakukan renovasi rumah yaitu mempersiapkan dana darurat. Anda perlu menyiapkan dana darurat minimal 10% dari total biaya renovasi rumah.
Dana darurat ini berguna untuk mengatasi masalah jika terjadi pembengkakan dana atau hal-hal insidental yang mungkin terjadi selama proses renovasi.
Cara Menghitung Biaya Renovasi Rumah
Seperti yang sudah Anda ketahui sebelumnya, biaya yang dibutuhkan untuk renovasi rumah memang tidak murah. Untuk itu, Anda perlu mengetahui bagaimana cara untuk melakukan penghitungan biaya renovasi seperti berikut ini.
1. Biaya Tanah dan Bangunan
Dalam merancang anggaran renovasi rumah, Anda tentunya harus mengetahui besaran biaya tanah dan bangunan, terutama bagi Anda yang ingin menambah luas bangunan. Tentukan berapa meter tanah yang dibutuhkan untuk membuat bangunan tambahan.
Misalnya, Anda membutuhkan tanah seluas 50 m2 dengan biaya Rp1.500.000,00 per meter perseginya. Dengan begitu, Anda perlu mempersiapkan biaya sebesar Rp1.500.000,00 x 50 m2 = Rp75.000.000,00.
2. Biaya Tenaga Kerja
Biaya renovasi rumah sederhana juga wajib memperhitungkan biaya untuk membayar tenaga kerja. Anda bisa memilih menggunakan sistem borongan jasa, borongan penuh, atau borongan harian.
Untuk sistem borongan jasa biasanya dibanderol dengan harga kisaran 1 juta hingga 1,5 juta rupiah per meter persegi. Sementara itu, untuk biaya borongan harian biasanya dikenakan tarif kisaran 125 ribu hingga 150 ribu rupiah per hari.
Untuk biaya borongan penuh, Anda tidak perlu melakukan penghitungan biaya untuk material dan biaya lainnya karena nantinya kontraktor akan memberikan spesifikasi harga keseluruhan kepada Anda.
Setiap sistem borongan juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bagi Anda yang memilih sistem borongan harian, Anda kemungkinan akan mengalami kemoloran durasi pengerjaan sehingga memungkinkan terjadinya pembengkakan biaya.
Dibandingkan sistem borongan harian, Anda bisa memilih sistem borongan jasa karena jika terjadi kemoloran, Anda sudah tidak perlu membayar kelebihan durasi pengerjaan.
3. Biaya Material dan Jasa
Cara menghitung biaya renovasi rumah selanjutnya yaitu melakukan perkiraan biaya material dan jasa. Untuk skala renovasi yang cukup besar, biaya renovasi yang dibutuhkan berada pada kisaran 2,5 juta hingga 4 juta rupiah per meter perseginya.
4. Biaya Tambahan Lainnya
Selain biaya jasa dan material, Anda juga harus memperkirakan biaya tambahan yang mungkin terjadi apabila ada perubahan di tengah pengerjaan. Perubahan ini bisa terjadi karena adanya peningkatan harga material atau biaya tambahan ornamen selama proses pengerjaan renovasi.
Untuk biaya lain-lain, Anda bisa memperkirakan besar anggaran sebesar 10% dari total estimasi biaya renovasi secara keseluruhan.
Biaya Renovasi Rumah 2 Lantai
Biaya yang dibutuhkan untuk renovasi rumah memang beragam tergantung luas bangunan yang ingin diperbaiki dan banyaknya ornamen yang ditambahkan. Lalu, berapakah kisaran biaya untuk renovasi rumah 2 lantai type 36?
Baca juga: Tipe-Tipe Rumah Berdasarkan Ukurannya
Rumah type 36 biasanya memiliki lahan seluas 60 meter persegi dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang keluarga yang menyatu dengan ruang makan, dan dapur. Nah, berikut ini perkiraan biaya renovasi 2 lantai untuk rumah type 36.
Jenis Pekerjaan |
Biaya |
Dak rumah beton ready mix K225 |
Rp820.000 – Rp845.000 per m3 |
Struktur kolom 15x15 6D13 (3,8m) |
Rp4.900.000 per m3 |
Struktur balok 15x20 6D10 (2,6m) |
Rp4.900.000 per m3 |
Struktur sloof 15x20 6D10 (2,6m) |
Rp4.900.000 per m3 |
Pasang dinding hebel 10cm |
Rp65.000 per m2 |
Plester dan acian instan |
Rp55.000 per m2 |
Instalasi listrik dan panel |
Rp1.500.000 |
Sistem Instalasi plumbing dan sanitair |
Rp1.300.000 |
Pondasi lantai 2 |
Rp315.000 per m2 |
Lantai (keramik, perekat, nat) |
Rp210.000 per m2 |
Cat dinding interior |
Rp1.200.000 |
Cat dinding plafon |
Rp300.000 |
Rangka hollow dan plafon gypsum |
Rp135.000 per m2 |
Rangka baja ringan |
Rp150.000 per m2 |
0 Response to "Cara Menghitung Biaya Renovasi Rumah dan Tips Hematnya"
Posting Komentar