Semakin berkembangnya gaya arsitektur industrial membuat beragam jenis bangunan kini bisa menerapkannya. Tidak hanya pabrik, bahkan bangunan rumah hingga perhotelan sudah banyak ditemukan yang menggunakan gaya arsitektur yang satu ini.
Salah satu alasan banyaknya orang yang ingin mendesain bangunannya dengan arsitektur industrial adalah karena dinilai unik dan memiliki estetika yang ciamik.
Apa itu Gaya Arsitektur Industrial?
Sesuai dengan namanya, konsep dari bangunan dengan gaya arsitektur industrial adalah perancangan bangunan yang mengusung konsep desain mirip pabrik atau gudang.
Dengan mengacu pada definisi tersebut, maka tidak jarang kita menemui barang-barang bekas sebagai furnitur di dalam bangunan gaya arsitektur industrial ini. Selain barang-barang seperti bekas, bangunan ini juga didekorasi dengan bahan-bahan yang bersifat metal. Namun, tidak juga menutup kemungkinan untuk mengkombinasikanya dengan bahan kayu.
Penggunaan bahan pada bangunan dengan gaya arsitektur industrial ini umumnya tidak disembunyikan atau tanpa diberi finishing.
Sejarah Gaya Arsitektur Industrial Dan Tokohnya
Dalam sejarahnya, pada tahun 1950, banyak bekas pabrik dan mesin-mesin yang terbengkalai. Oleh bangsa Eropa kemudian dimanfaatkan kembali untuk dijadikan elemen arsitektur.
Tak hanya itu, banyaknya pabrik yang terbengkalai tersebut juga dimanfaatkan dengan dibuat hunian yang sederhana dengan merenovasi pabrik menjadi rumah tanpa menghilangkan unsur aslinya.
Ruang pabrik tersebut seringkali banyak ditemukan dalam kondisi yang gelap, berpasir, sempit, dan berbahaya. Kondisi tersebut tentu saja menimbulkan masalah kesehatan yang sangat tinggi apabila dibiarkan. Albert Kahn, Mies Van der Rohe, dan Le Corbusier sebagai arsitek yang terkenal pada zamannya tersebut kemudian datang dan membangun pabrik-pabrik industri yang lebih efisien sebagai solusinya.
Albert Kahn menemukan inovasi baru dengan merevolusi arsitektur pabrik menjadi lebih fungsional dan efisien daripada apa yang tersedia saat itu.
Penemuan yang berhasil ditorehkan oleh Albert Kahn diantaranya adalah skylight atau pencahayaan langit alami, ventilasi alami, dan struktur beton bertulang atau sistem Kahn baja pracetak.
Kahn juga yang memperkenalkan akan pentingnya mendesain lingkungan kerja yang lebih baik, seperti bangunan yang bersih, terang, dan berventilasi baik. Oleh karenanya, saat itu kemudian keberadaan pabrik-pabrik dengan ruang terbuka bermunculan dengan menggunakan rangka baja bentang panjang.
Dengan pengkondisian lingkungan kerja di pabrik seperti itu, Kahn berhasil menciptakan lingkungan yang mampu meningkatkan produksi pekerja hingga 90% karena inovasinya.
Sedangkan arsitek lain, karya Mies, menghasilkan bangunan-bangunan yang mengedepankan aspek fungsionalitas dan juga bahan-bahan yang lebih terekspos. Artinya bangunan-bangunan tersebut tanpa dilengkapi dengan finishing.
Ciri Khas Dan Material Bangunan Arsitektur Industrial
Adapun ciri khas dan bahan material yang biasa digunakan untuk pekerjaan bangunan dengan gaya arsitektur industrial adalah:
1. Beton
Sebagaimana inovasi yang dihasilkan oleh Kahn, yaitu beton bertulang, menjadi ciri khas pertama sebuah bangunan yang mengusung arsitektur industrial. Elemen beton ini banyak ditemukan pada bagian dinding dan juga lantai.
2. Kayu
Material kayu memang identik dengan bangunan pabrik di masa lalu baik untuk dinding maupun untuk atapnya. Sedangkan untuk saat ini penggunaan kayu pada bangunan industrial bisa ditemukan pada furnitur seperti meja, kursi, dan juga tiang yang dijadikan sebagai soko guru.
3. Batu Bata
Selain beton dan kayu, bagian dinding dari arsitektur industrial juga banyak yang menggunakan elemen batu bata. Elemen ini banyak dibiarkan begitu saja, tanpa dilapisi dengan finishing untuk menekankan konsep industrial.
4. Baja
Material baja banyak ditemukan pada konsep bangunan yang mengusung tema arsitektur industrial. Penggunaan baja biasanya untuk susunan tangga, balok pembatas untuk membuat lantai mezzanine, da lain sebagainya.
5. Daur Ulang Barang Bekas
Sebagaimana konsep industral, bangunan-bangunan tersebut memang memanfaatkan kembali bangunan pabrik lama beserta barang-barang bekas yang lain untuk dijadikan dekorasi di dalamnya.
6. Lampu Gantung
Untuk mengusung konsep industrial, pemilik proyek bisa memberikan pencahayaan dengan lampu gantung yang identik dengan pencahayaan pabrik di masa lalu.
7. Pemilihan Material Lantai
Dalam bangunan industrial, bahan material keramik, granit ataupun marmer tidak akan ditemukan. Arsitektur industrial lebih identik dengan lantai parket, beton, hingga lantai semen.
Namun seiring perkembangan teknologi konstruksi, banyak juga keramik yang didesain mirip parket sehingga bisa dipasang pada arsitektur industrial modern.
Keunggulan Gaya Arsitektur Industrial
Berikut adalah keunggulan dari bangunan yang mengusung tema arsitektur industrial:
- Lebih hemat biaya karena desain arsitektur industrial tidak membutuhkan finishing tambahan.
- Mudah dipadukan dengan desain tambahan lainnya.
- Barang-barang bekas atau lawas bisa dimanfaatkan kembali sehingga mengurangi sampah industri.
- Maintenance kabel listrik bisa dilakukan dengan lebih mudah tanpa harus bongkar pasang plesteran/acian baru.
Contoh Bangunan dengan Gaya Arsitektur Industrial
Agar mudah mendapatkan gambaran yang utuh mengenai seperti apa konsep bangunan dengan gaya arsitektur industrial, berikut ini tersaji beberapa contoh:
1. Dapur Gaya Arsitektur Industrial
Dapur dengan gaya arsitektur industrial dapat didesain dengan bagian dinding unfinished. Selain bagian dinding, bagian plafon juga bisa menggunakan bahan material papan kayu dan juga baja yang merupakan ciri khas dari bangunan industrial.
Anda dapat menambahkan meja island yang nampak seperti cor-coran beton. Sedangkan kitchen set-nya bisa dibuat dari kayu ataupun baja untuk kesan atau suasana lebih hangat.
Keunikan lainnya terletak pada desain lampu gantung yang nampak seperti lampu-lampu pada zaman kuno dahulu.
Baca juga: 10 Ide Dapur Industrial Minimalis Modern dan Biaya Renovasinya
2. Perpustakaan Gaya Arsitektur Industrial
Meski ruangan ini tergolong minimalis, unsur rak buku yang terbuat dari plat baja dan papan kayu mampu menampilkan nuansa klasik layaknya bangunan industrial.
3. Ruang Tamu Gaya Arsitektur Industrial
Ciri khas yang paling jelas untuk membedakan antara arsitektur industrial dengan yang jenis arsitektur lain adalah sistem bangunan industrial yang serba terekspos. Seperti yang tampak pada ruang tamu pada gambar di atas. Bagian dinding sengaja dibiarkan tanpa plesteran dan acian. Selain itu, penggunaan pipa yang diolah dan difungsikan untuk instalasi kabel listrik agar lebih aman.
4. Fasad Bangunan Gaya Arsitektur Industrial
Bangunan apartemen ataupun hotel kini juga banyak yang mengusung tema arsitektur industrial, seperti bangunan yang ada di luar negeri yang satu ini. Warna-warna alami batu bata merah dan krem dari batu alam nampak sebagai kombinasi yang ciamik.
Meski terlihat rapuh, namun bangunan ini memiliki daya kuat yang bagus.
5. Lantai Mezzanine Gaya Arsitektur Industrial
Kesan industrial sangat terasa dari penggunaan lantainya yang menggunakan bahan semen namun nampak seperti lantai granit.
Ornamen yang digunakan berupa lampu gantung dengan bentuk pola geometris memperlihatkan suasana tegas dan juga titik fokus tersendiri ketika tamu atau pelanggan datang.
Gaya arsitektur industrial merupakan salah satu pilihan desain bangunan modern yang cocok untuk membuat tampilan kuno namun tetap kekinian. Inspirasi arsitektur dengan gaya industrial pun sangat beragam dan dapat disesuaikan dengan keinginan Anda untuk menciptakan nuansa bangunan yang tidak biasa.
0 Response to "5 Contoh Bangunan Dengan Gaya Arsitektur Industrial"
Posting Komentar