Merancang bangunan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Untuk itu, mengetahui komponen-komponen dalam sebuah bangunan merupakan kewajiban bagi mereka yang ingin membangun rumah. Dua diantara komponen tersebut adalah kolom utama dan kolom praktis.
Nah, mungkin sebagian besar masyarakat mengira kolom struktur yang ada di beberapa proyek bangunan adalah satu jenis alias mengira sama semua atau cenderung menyamakannya. Padahal, ada yang namanya kolom utama dan kolom praktis. Lalu, apa perbedaan kolom utama dan kolom praktis? Simak selengkapnya pada penjelasan di bawah ini, ya.
Mengenal Perbedaan Kolom Utama dan Kolom Praktis
Jenis-jenis kolom yang ada sebetulnya memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menopang atau menahan beban bangunan agar tidak mudah ambruk. Sebagaimana telah diuraikan pada postingan sebelumnya, yang berjudul Kolom Struktur: Pengertian, Fungsi, Jenis, Dan Cara Menghitung Kebutuhannya, bahwa kolom struktur berdasarkan bentuknya terdiri dari dua jenis, yaitu kolom utama dan kolom praktis.
Untuk memudahkan pemahaman, berikut kami sajikan dalam bentuk tabel perbedaan antara kolom utama dan kolom praktis:
Perbedaan |
Kolom Utama |
Kolom Praktis |
Definisi |
Satu komponen pembentuk struktur bangunan yang utama dan sangat vital keberadaannya. |
Komponen berbentuk tiang dalam suatu struktur bangunan yang berfungsi membantu kerja kolom utama dalam menopang struktur bangunan. |
Fungsi |
1. Penyangga bobot struktur bangunan secara vertikal. 2. Penyangga struktur bangunan balok dan lantai bangunan.
3. Memperkokoh bangunan dari timbulnya risiko keruntuhan
atau kerusakan.
|
1. Memperkuat atau menahan dinding secara horizontal sehingga tembok
dapat kokoh berdiri.
|
Bentuk |
Berukuran besar atau pipih memanjang yang ditanam ke dalam pondasi yang dalam. |
Keberadaannya tersembunyi di antara balok dalam dinding sehingga tidak terlihat dari luar. |
Jarak Antar Kolom |
Diperbolehkan lebih 3.5 meter, akan tetapi harus dilakukan perhtingan struktur bangunan terlebih dahulu |
Jarak antar kolom praktis maksimal 3.5 meter, atau diletakkan pada sudut-sudut pertemuan pasangan bata. |
Ukuran |
Bangunan hunian dua lantai memakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok berukuran 8d 12mm, sementara begel-nya berukuran d8-10cm. |
Ukuran kolom praktis 15/15, dengan besi tulangan beton berukuran 4d 10mm, sementara begel-nya d8-20cm. |
Faktor Yang Memengaruhi Ukuran Kolom Utama dan Kolom Praktis
Dalam pengaplikasian kolom ke dalam rumah, tentunya akan sangat berpengaruh pada beberapa karakteristik tertentu.
1. Lokasi Proyek
Mengerjakan proyek bangunan di sekitar pantai ataupun kawasan rawa tentu saja memiliki perlakukan yang berbeda dengan membangun sebuah bangunan di kawasan tidak berawa. Dengan begitu, perhitungan kebutuhan kolom pun juga berbeda.
2. Fungsi Tiap Ruang
Tiap ruang biasanya memiliki fungsi yang berbeda. Sebagai contohnya, ruang garasi digunakan untuk memarkir mobil ataupun sepeda motor sedangkan kamar tidur untuk beristirahat. Tentu saja, karena fungsinya berbeda maka ukuran atau perhitungan kolom strukturnya pun juga berbeda, apalagi jika hal tersebut dikerjakan untuk proyek bangunan berlantai lebih dari satu.
3. Jarak Antar Kolom
Faktor yang mempengaruhi perhitungan kolom struktur berikutnya adalah jarak antar kolom yang akan diaplikasikan. Semakin jaraknya jauh, semakin berat beban yang harus ditanggung masing-masing kolom. Untuk itu, harus diperhatikan perhitungan ukuran kolomnya.
Selain itu, perlu juga untuk memperhitungkan ketinggian kolom untuk memastikan kekuatan optimal yang mampu ditopang oleh kolom struktur terhadap beban yang diterima.
Perhitungan Kebutuhan Kolom Utama dan Kolom Praktis
Setalah mengetahui perbedaan kolom utama dan kolom praktis, saatnya mengetahui cara menghitung dan membangun kedua jenis kolom tersebut, yaitu:
A. Cara Perhitungan Kolom Utama
Sesuai dengan prinsip perhitungan kebutuhan kolom utama, di mana ukuran dan jarak antara kolom utama tergantung dengan ukuran bangunan dan jenis bangunan. Untuk itu, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat kolom utama sesuai kebutuhan:
1. Ukuran Kolom Utama
Besi beton yang digunakan untuk mendirikan bangunan berlantai satu ataupun berlantai dua adalah berukuran 20/20, dengan besi beton dimater 12mm sebanyak 8 buah. Sementara itu besi begel yang digunakan dengan diameter 8 dan jaraknya 10 cm.
Baca juga: Perencanaan Konstruksi Kolom Untuk Bangunan Bertingkat
2. Jarak Antara Kolom Utama
Agar mampu menopang struktur bangunan vertikal dengan baik, idealnya jarak antar kolom utama adalah sekitar 3.5 meter atau lebih.
B. Cara Perhitungan Kolom Praktis
Berikut ini adalah cara menghitung kebutuhan kolom praktis pada sebuah bangunan, yaitu:
1. Jarak Kolom Praktis
Standar ukuran jarak antar kolom praktis yang digunakan untuk menahan dinding agar tidak robah adalah maksimal dengan jarak 3.5 meter.
Selain itu, setiap sudut pertemuan antara pasangan batu bata sebaiknya dipasangi kolom praktis.
2. Ukuran Kolom Praktis
Ukuran kolom praktis sudah barang tentu lebih kecil dibandingkan ukuran kolom utama, biasanya adalah 15/15. Penggunaan besi beton berjumlah 4 buah dengan diameter 10 mm dan begelnya berdiameter 8 dengan jarak anatara begel satu dengan lainnya adalah 20 cm.
Ukuran kolom praktis dirancang semakin ke atas maka semakin kecil karena semakin ke atas beban yang ditopang semakin kecil.
Itulah ulasan mengenai perbedaan kolom utama dan kolom praktis beserta dengan perhitungan kebutuhannya. Semoga bermanfaat, ya.
0 Response to "Mengenal Lebih Detail Perbedaan Kolom Utama dan Kolom Praktis"
Posting Komentar