Bangunan bendungan adalah struktur yang dibangun di atas sungai atau danau untuk mengendalikan aliran air dan menyimpan air. Ada beberapa jenis-jenis bendungan yang digunakan yang bisa memiliki fungsi berbeda seperti untuk tujuan irigasi, listrik, tempat rekreasi, atau konservasi, dsb.
Sejarah menunjukkan bahwa bendungan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Bendungan Sadd-El Kafara di selatan kota Kairo, Mesir, disebut-sebut sebagai bendungan tertua yang dibangun pada tahun 2950 dan 2750 Sebelum Masehi.
Bendungan dapat dibangun dengan menggunakan berbagai jenis bahan, mulai dari bahan alami seperti batu atau tanah liat hingga bahan modern seperti beton. Namun, tujuan utama dari pembangunan bendungan adalah sama, yaitu untuk menahan air dan mengalihfungsikannya untuk tujuan yang berbeda.
Indonesia memiliki jumlah bendungan yang cukup banyak, tetapi kadang sulit untuk membedakan jenis-jenis bendungan yang ada. Untuk itu, berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis bendungan di Indonesia.
Bendungan Sampean Baru, Bondowoso |
Jenis-Jenis Bendungan
Penting untuk diingat bahwa jenis-jenis bendungan yang ada di Indonesia memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis-jenis bendungan yang ada dan fungsinya agar dapat mengetahui manfaat dan dampak yang ditimbulkan oleh setiap jenis bendungan tersebut.
1. Berdasarkan Ukuran
Terdapat dua jenis bendungan berdasarkan ukurannya, yaitu bendungan besar (Large Dams) dan bendungan kecil (Small Dams).
Bendungan besar memiliki ketinggian yang cukup tinggi, di mana panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500 meter. Kapasitas waduk yang terbentuk juga cukup besar, yaitu tidak kurang dari 1 juta meter kubik. Debit banjir maksimum yang diperhitungkan juga cukup tinggi, yaitu tidak kurang dari 2000 m3/detik.
Sedangkan bendungan kecil adalah semua bendungan yang tidak termasuk sebagai bendungan besar. Ukurannya lebih kecil dibandingkan bendungan besar dan tidak memiliki kapasitas waduk yang sebesar bendungan besar. Debit banjir maksimum yang diperhitungkan juga lebih kecil dibandingkan bendungan besar.
2. Berdasarkan Fungsinya
Terdapat beberapa jenis bendungan yang dibangun berdasarkan kegunaan masing-masing.
- Bendungan yang dibangun untuk menyimpan air (storage dam), yaitu jenis bendungan yang digunakan untuk mengatur distribusi air. Biasanya, ada waktu tertentu di mana air akan melimpah ataupun kekurangan. Dengan adanya bendungan ini, maka distribusi air tetap bisa terjaga saat diperlukan.
- Bendungan sebagai penangkap atau pembelok air (diversion dam), yaitu jenis bendungan yang digunakan untuk menaikkan permukaan air supaya air bisa mengalir ke saluran drainase. Fungsinya adalah untuk mengendalikan aliran air agar tidak menimbulkan masalah banjir.
- Bendungan yang berfungsi untuk memperlambat jalannya air (detention dam), yaitu jenis bendungan yang digunakan untuk membantu mengurangi dampak banjir di suatu area. Jenis bendungan ini dibagi lagi menjadi dua kategori, yaitu ada bendungan untuk menyimpan air dalam waktu sementara dan bendungan yang difungsikan untuk menyimpan air selama mungkin.
3. Berdasarkan Laju atau Jalan Air
Ada dua jenis bendungan yang berbeda dari sisi laju atau jalan air, yaitu overflow dam dan non-overflow dam.
- Overflow dam adalah jenis bendungan yang khusus dirancang untuk bangunan spillway atau pelimpah. Fungsinya adalah untuk memungkinkan kelebihan air di puncak bendungan mengalir turun ke hilir. Ini adalah jenis bendungan yang sangat penting untuk dibangun di daerah yang rawan banjir.
- Non-overflow dam adalah jenis bendungan yang sama sekali tidak boleh dilewati air. Karena ditunjukan untuk tidak dilewati air, bendungan type non-overflow ini bisa dibangun menggunakan material apa pun, termasuk pasangan batu, tanah, ataupun kayu. Jenis bendungan ini difungsikan untuk mengendalikan debit air yang masuk ke daerah aliran sungai.
4. Berdasarkan Konstruksi
Bendungan merupakan salah satu bangunan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Bendungan dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti penyimpanan air, pembelokan air, pengendalian banjir, hingga irigasi. Namun, tidak semua jenis bendungan sama, terdapat beberapa jenis bendungan yang berbeda dari segi konstruksi dan fungsinya.
Salah satu jenis bendungan yang dapat dikenali dari konstruksinya adalah bendungan urugan serbasama (homogenues dam). Bendungan ini dibangun menggunakan material yang sama atau sejenis selama proses pembangunannya. Contoh dari jenis bendungan ini adalah bendungan yang dibangun menggunakan batu yang sama.
Selain itu, ada juga bendungan yang dikenal dengan nama zoned dam. Bendungan ini dibangun dengan berlapis-lapis urugan yang terdiri dari lapisan kedapan air, lapisan batu, lapisan batu teratur, dan lapisan pengering. Keunggulan dari jenis bendungan ini adalah kemampuannya untuk menahan air lebih baik dibandingkan dengan bendungan urugan serbasama.
Terdapat pula jenis bendungan yang dikenal dengan nama impermeable face rockfill dam atau bendungan dengan permukaan batu yang kedap air. Bendungan ini dibangun dengan lapisan kedap air permukaan yang terletak di hulu. Bendungan ini sangat cocok digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
5. Berdasarkan Tujuan Pembangunan
Berdasarkan tujuan pembangunannya, jenis bendungan dapat dibagi menjadi dua, yaitu bendungan bertujuan tunggal (single purpose dam) dan bendungan serbaguna (multipurpose dam).
Bendungan bertujuan tunggal dibangun hanya untuk satu tujuan saja, seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) atau pengendalian banjir. Sedangkan bendungan serbaguna dapat digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus, misalnya sebagai tempat wisata atau tambak perikanan.
Pembangunan bendungan tidak hanya membutuhkan biaya yang cukup besar, tetapi juga perlu diperhatikan aspek-aspek seperti keseimbangan lingkungan, dimana agar tidak merusak ekosistem di sekitarnya. Pengelolaan bendungan yang dilakukan dengan baik dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun sosial.
0 Response to "Mengenal Jenis-Jenis Bendungan Dengan Fungsi Yang Beragam"
Posting Komentar