Lem merupakan bahan yang berfungsi untuk merekatkan material yang satu dengan material lainnya sehingga sifat fisik dan mekanik materialnya semakin kuat. Ada berbagai jenis lem yang tersedia dan masing-masing memiliki kegunaan yang berbeda-beda.
Dalam penggunaannya, perlu diperhatikan keamanan saat menggunakan lem, terutama jenis lem yang mengandung senyawa berbahaya. Pastikan ruangan terbuka dan berventilasi baik saat menggunakan lem, serta hindari menghirup uap lem secara langsung. Selain itu, simpan lem di tempat yang aman dan terhindar dari suhu yang tinggi.
10 Jenis Lem yang Mungkin Anda Butuhkan
Berikut adalah beberapa jenis lem yang sering digunakan:
1. Lem Kayu
Lem kayu merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam pembuatan perabotan kayu dan industri kayu lainnya. Ada banyak jenis lem kayu yang tersedia di pasaran, namun jenis lem yang paling umum digunakan adalah lem PVA atau Poli Vinil Asetat.
Lem PVA adalah lem kayu yang mudah diaplikasikan dan cepat kering. Jenis lem ini biasanya digunakan untuk menempelkan kayu pada benda lain dengan bahan dasar kayu juga. Dalam penggunaannya, lem kayu dapat dioleskan langsung ke permukaan kayu yang ingin ditempelkan, namun perlu diingat bahwa kayu tersebut harus segera ditempelkan setelah dioleskan lem kayu agar lem dapat menempel dengan sempurna.
2. Lem Kayu Kuning
Lem kayu kuning adalah lem perekat berbasis air dengan bahan polimer vinil asetat yang sama dengan lem putih. Seperti namanya, lem kayu kuning memiliki warna kuning yang khas. Lem kayu kuning dirancang khusus untuk digunakan pada kayu, dan harus segera ditempelkan pada kayu yang akan direkatkan untuk perekatan yang lebih baik saat kering.
Lem kayu kuning memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis lem kayu lainnya. Pertama-tama, lem kayu kuning lebih kaku dan lebih mudah diamplas, sehingga hasil akhir dari produk kayu menjadi lebih halus. Selain itu, lem kayu kuning memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tahan aus, sehingga produk kayu yang direkatkan dengan lem ini menjadi lebih tahan lama.
Terdapat tiga jenis lem kayu kuning yang berbeda, yaitu:
- Tipe-I: Lem kayu tipe-I memiliki beberapa sifat tahan air. Lem ini cocok untuk digunakan pada produk kayu yang akan ditempatkan di lingkungan yang lembap atau basah, seperti furnitur outdoor atau ukiran.
- Tipe-II: Lem kayu tipe-II akan tampil lebih baik dalam kondisi eksterior. Lem kayu kuning tipe II ini umumnya memiliki waktu buka lebih lama sehingga dapat mengering pada suhu yang lebih dingin. Dengan kelebihannya tersebut, jenis lem ini cocok digunakan untuk aplikasi eksterior, seperti furnitur outdoor dan ukiran.
- Tipe-III: Lem kayu tipe-III tidak tahan air dan dirancang hanya untuk penggunaan interior. Lem ini sangat cocok untuk diaplikasikan pada interior kayu dan dekorasi.
3. Lem Putih
Lem putih adalah salah satu jenis lem yang sering digunakan dalam kerajinan. Lem ini merupakan lem berbasis air, yang membuatnya mudah dibersihkan dan dianggap sebagai lem yang ramah lingkungan. Banyak pengrajin, baik yang profesional maupun yang amatir, menggunakan lem putih untuk menempelkan bahan-bahan ringan seperti kertas, kardus, dan kain.
Meskipun lem putih mudah digunakan dan dianggap sebagai lem yang aman, namun lem ini memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah waktu pengeringan yang relatif lama. Lem putih membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengeras dan membutuhkan waktu kurang lebih satu hari untuk mencapai tingkat pengeringan yang sempurna. Oleh karena itu, para pengrajin harus mempertimbangkan hal ini sebelum menggunakan lem putih.
Namun, keuntungan dari penggunaan lem putih tidak hanya pada kemudahan penggunaannya dan ramah lingkungan, tetapi juga pada keamanannya. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan lem putih adalah bahan-bahan yang tidak beracun, yang membuatnya lebih aman untuk digunakan dalam kerajinan anak-anak. Selain itu, lem putih juga relatif murah dan mudah ditemukan di pasaran.
4. Lem Kain
Jika Anda mencari cara mudah dan efektif untuk memperbaiki pakaian Anda, lem kain mungkin dapat menjadi solusi yang Anda butuhkan. Lem kain adalah jenis lem yang khusus dirancang untuk merekatkan bahan kain bersama-sama dan memperbaiki pakaian yang rusak. Ada berbagai jenis lem kain yang tersedia di pasaran, termasuk lem putih cair seperti jenis polivinil asetat (PVA).
Salah satu jenis lem kain yang umum digunakan adalah lem putih cair. Terbuat dari air dan polimer vinil asetat membuatnya sangat cocok untuk digunakan sebagai perekat kain ringan hingga sedang, seperti kain katun atau linen. Lem ini juga cocok untuk digunakan pada kerajinan tangan dan dekorasi rumah.
Selain itu, terdapat juga perekat nonwoven dan perekat sekering yang diperluas dalam bentuk gulungan. Produk-produk ini dapat ditemukan di toko-toko garmen dan toko kain. Perekat nonwoven sangat fleksibel dan cocok untuk proyek kain yang lebih tipis, sementara perekat sekering lebih kaku dan cocok untuk proyek yang membutuhkan ketahanan yang lebih tinggi.
5. Lem Panas atau Lem Tembak
Lem panas, juga dikenal sebagai lem tembak, adalah salah satu jenis lem yang paling populer di kalangan pengrajin dan DIYer. Jenis lem ini berbentuk tabung seperti selang, dan digunakan dengan memanaskan lem yang tadinya padat hingga cair, sehingga bisa digunakan untuk menempelkan benda-benda dengan kuat.
Jenis lem ini sangat serbaguna, dan dapat digunakan untuk hampir semua macam benda. Dari kain hingga kayu, plastik hingga logam, lem panas dapat digunakan untuk menempelkan benda-benda tersebut dengan mudah dan cepat.
Cara menggunakan lem panas cukup sederhana. Pertama, panaskan alat lem panas hingga lem mencair, dan kemudian aplikasikan lem tersebut pada benda yang akan ditempelkan. Setelah itu, tempelkan benda tersebut dengan benda lainnya dan tahan hingga lem mengeras. Lem panas ini sangat efektif dalam menempelkan benda-benda dengan kuat, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang benda yang akan mudah lepas atau rusak.
Namun, meskipun lem panas sangat praktis dan serbaguna, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakannya. Pertama, lem panas membutuhkan energi panas untuk dapat digunakan, sehingga perlu hati-hati dalam pemakaiannya agar tidak membahayakan pengguna. Kedua, lem panas dapat menimbulkan bau dan asap yang tidak sehat, sehingga sebaiknya digunakan di area yang terventilasi dengan baik.
6. Lem Epoxy
Lem epoxy telah dikenal sebagai salah satu jenis lem yang memiliki kekuatan dan daya tahan yang tinggi. Lem ini terbuat dari campuran resin epoxy dan hardener yang dapat menyambung bahan-bahan seperti logam, kayu, kaca, dan berbagai material lainnya. Namun, penggunaan lem epoxy tidak dapat dilakukan secara sembarangan, karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar aplikasi lem epoxy berjalan dengan maksimal.
Salah satu kelebihan utama dari lem epoxy adalah tahan terhadap cairan seperti air dan minyak, sehingga cocok digunakan untuk aplikasi di lingkungan yang basah atau lembab. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang populer untuk aplikasi di industri maritim dan pembuatan kapal. Lem epoxy juga tahan terhadap serangga dan rayap, sehingga cocok digunakan untuk aplikasi di luar ruangan.
Selain itu, jenis lem ini memiliki ketahanan termal yang baik, sehingga cocok diaplikasikan pada objek yang sehari-harinya terpapar panas atau pada suhu dingin yang ekstrem. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang populer untuk aplikasi di industri otomotif dan manufaktur. Kekuatan dan ketahanan lem epoxy juga membuatnya sangat cocok untuk penggunaan di konstruksi, seperti perekat beton dan lantai epoksi.
7. Lem semprot
Jika Anda pernah melakukan proyek DIY yang melibatkan penggunaan perekat, maka kemungkinan besar Anda sudah akrab dengan jenis lem yang bernama lem semprot. Lem semprot adalah perekat kontak yang diaplikasikan dengan semprotan dan berbasis pada pelarut. Jenis lem ini sangat populer karena penggunaannya yang praktis dan dapat digunakan pada berbagai macam bahan.
Lem semprot dapat digunakan untuk menempelkan kertas, papan busa, kain, foto, dan kain kempa. Dalam penggunaannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah pengaplikasian yang harus dilakukan di ruangan yang berventilasi agar tidak terhirup, pelarut yang diaplikasikan harus benar-benar menguap sebelum merekat, dan setelah direkatkan, bahan yang telah direkatkan tidak dapat digeser.
Salah satu kelebihan dari perekat semprot adalah kemudahan penggunaannya. Anda hanya perlu menyemprotkan lem ke permukaan bahan yang akan direkatkan, dan kemudian menempelkannya pada permukaan lain yang sudah diberi lem. Perekat semprot juga sangat cocok untuk menempelkan wallpaper ke dinding, karena dapat menempel secara kuat dan rapi.
8. Lem Polyurethane
Lem polyurethane atau PU adalah jenis lem yang terbuat dari campuran poliuretan dan katalis. Jenis lem ini memiliki banyak kelebihan yang membuatnya lebih unggul dibandingkan dengan jenis lem lainnya. Di antara kelebihannya adalah kekuatan, fleksibilitas, dan ketahanan yang luar biasa.
Salah satu kelebihan lem PU adalah kekuatannya yang luar biasa. Lem ini mampu menyambung bahan-bahan seperti kayu, logam, kaca, plastik, dan lainnya dengan sangat kuat dan tahan lama. Selain itu, lem PU juga memiliki fleksibilitas yang baik, sehingga cocok digunakan untuk aplikasi yang memerlukan bahan yang elastis.
Penggunaan lem PU tidak serumit yang dibayangkan. Pertama-tama, bahan-bahan yang akan disambung harus dibersihkan terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran atau minyak. Kemudian, lem PU dapat diaplikasikan pada permukaan yang akan disambung menggunakan kuas atau spatula. Setelah itu, permukaan yang akan disambung ditekan dengan kuat selama beberapa jam agar lem dapat merekat dengan sempurna.
9. Lem Super
Lem super adalah jenis lem yang menjadi pilihan banyak orang karena kekuatannya yang sangat tinggi. Dibuat dari campuran resin epoxy dan hardener yang diformulasikan khusus, lem super memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis lem lainnya, seperti kekuatan, ketahanan, dan daya rekat yang luar biasa.
Dengan kekuatan ini, lem super dapat menyambung bahan-bahan yang berbeda dengan sangat kuat dan tahan lama.
10. Lem stik (lem batangan)
Lem stik atau lem batang adalah jenis lem yang sangat cocok untuk anak-anak karena memiliki kekuatan yang rendah, mudah digunakan, dan aman. Lem stik terbuat dari campuran lilin, resin, dan bahan pengisi yang membentuk batang yang dapat dimasukkan ke dalam alat perekat khusus. Lem stik ini mampu membuat ikatan permanen pada beragam jenis kertas mulai dari kardus, papan poster, ataupun papan busa.
Salah satu keunggulan lem stik adalah kemudahannya dalam penggunaan. Anak-anak dapat menggunakannya dengan mudah dan tanpa perlu bantuan orang dewasa. Cukup masukkan batang lem stik ke dalam alat perekat, panaskan alat perekat, dan aplikasikan pada bahan yang akan direkatkan. Lem stik akan mencair dan menempel pada permukaan bahan dengan cepat dan mudah.
Lem stik sangat cocok digunakan untuk berbagai aplikasi seperti menyegel amplop, menerapkan label, membuat kerajinan kertas, proyek seni, kliping, dan sebagainya. Anak-anak dapat menggunakannya untuk membuat scrapbook, membuat kartu ucapan, atau untuk membuat proyek seni mereka sendiri.
Lem stik juga memiliki kelebihan lainnya, yaitu tidak meninggalkan noda atau bekas pada permukaan bahan yang direkatkan. Lem stik dapat dihapus dengan mudah dengan menggunakan penghapus atau lap basah. Oleh karena itu, lem stik sangat cocok digunakan untuk aplikasi yang memerlukan ketelitian dan presisi.
0 Response to "10 Jenis Lem yang Mungkin Anda Butuhkan"
Posting Komentar