Jenis Dan Contoh Kegiatan Distribusi: Ini Pelaku SCM!

Dalam dunia perdagangan dan bisnis, ada satu tahap yang tidak boleh diabaikan: distribusi. Kegiatan distribusi adalah tulang punggung dari rantai pasokan yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Dalam kerumitan dunia perdagangan modern, distribusi memainkan peran krusial dalam memastikan produk sampai ke tangan yang tepat pada waktu yang tepat.

Contoh kegiatan distribusi memiliki dampak besar pada perekonomian suatu negara. Ini menciptakan lapangan pekerjaan, memfasilitasi aliran barang dan jasa, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketika distribusi berjalan dengan baik, ini dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya, yang pada akhirnya tidak hanya menguntungkan produsen saja, melainkan juga menguntungkan pihak distributor ataupun konsumen.


Pengertian Distribusi




Dalam dunia bisnis, distribusi adalah salah satu elemen kunci yang memungkinkan barang-barang mencapai konsumen dengan efisien. Secara sederhana, distribusi adalah proses pengiriman barang hasil produksi dari produsen ke konsumen atau tempat yang dituju. Dalam konteks ekonomi, distribusi menjadi jembatan penting antara produsen dan konsumen.

Contoh kegiatan distribusi dalam era digital ini, kita telah menyaksikan perubahan dramatis dalam pola distribusi barang dan jasa. Fenomena ini membawa konsekuensi besar terutama bagi pelaku bisnis, terutama penjual retail dan distributor yang telah terbiasa dengan model distribusi tradisional.

Tradisionalnya, arus distribusi dari produsen ke konsumen melibatkan sejumlah tahap, seperti produsen, distributor, retail, dan akhirnya konsumen. Namun, saat ini kita menyaksikan perubahan yang signifikan. Banyak produsen dan konsumen telah berpaling langsung satu sama lain dengan bantuan teknologi.

Saat ini, ada tren di mana produsen tidak lagi bergantung pada jaringan distributor atau pengecer untuk mencapai konsumen. Sebaliknya, produsen dapat menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen akhir, seringkali dengan bantuan influencer atau live seller yang terhubung langsung dengan pelanggan. Kondisi ini telah menghasilkan harga yang lebih rendah karena penggunaan diskon besar-besaran.

Meskipun ini memberikan manfaat kepada konsumen dan produsen, hal ini menghadirkan tantangan besar bagi bisnis retail dan distributor. Kehilangan pendapatan adalah salah satu dari beberapa masalah yang dihadapi oleh aktor-aktor di tengah rantai pasokan.


Pertanyaannya, apakah ini sehat?


Kesalahan yang mungkin terjadi adalah tidak adanya standarisasi harga dalam ekosistem ini. Tanpa peraturan dan regulasi yang jelas, model bisnis ini bisa menjadi tidak sehat dan berpotensi merugikan pelaku bisnis di tengah rantai pasokan. 


Tujuan Distribusi


Dalam konteks bisnis yang kompleks, fungsi distribusi bukanlah sekadar proses pengiriman yang sederhana. Ia memegang peran sentral dalam menjembatani produk-produk dari produsen hingga tangan konsumen akhir. Namun, tujuan dari distribusi jauh lebih dalam dan luas daripada sekadar penyampaian fisik. Berikut adalah beberapa objektif yang mencolok dalam kegiatan distribusi:


1. Melancarkan Arus Produk dari Sumber ke Pelanggan


Misi pokok distribusi adalah memungkinkan arus barang dan jasa berjalan mulus dari sumbernya, yaitu produsen, hingga tujuan akhir, yakni konsumen. Hal ini memberi pelanggan akses yang lebih luas terhadap berbagai produk yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari.


2. Penggerak Ekonomi Negara


Distribusi adalah mesin penggerak ekonomi. Dengan memfasilitasi aliran barang dan jasa, distribusi membantu menjaga aktivitas ekonomi tetap berjalan lancar. Hal ini berimbas positif pada pertumbuhan ekonomi serta stabilitas negara.


3. Menjamin Kontinuitas Proses Produksi


Peran kunci distribusi adalah memastikan berlangsungnya proses produksi yang efisien. Ini artinya, produk-produk yang dihasilkan harus tersedia dalam jumlah memadai dan mutu yang tinggi.


4. Mengembangkan Mutu Produk


Distribusi berperan dalam pengembangan mutu produk. Melalui umpan balik yang diterima dari pelanggan, distributor dapat memberikan masukan kepada produsen. Ini membantu produsen untuk terus meningkatkan kualitas produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.


5. Meningkatkan Nilai Tambah Produk


Distribusi bisa meningkatkan nilai jual suatu produk. Semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin tinggi nilai produk tersebut. Hal ini memberikan produk tersebut eksklusivitas dan daya tarik yang lebih besar di pasar.


6. Menjamin Ketersediaan Barang


Salah satu tujuan utama distribusi adalah menjaga ketersediaan barang di pasar. Dengan memastikan produk tersedia di tempat-tempat yang dibutuhkan, distributor membantu menjaga kelancaran pasokan dan permintaan.



Pelaku Kegiatan Distribusi


Dalam kerangka distribusi barang dan jasa, peran berbagai aktor sangat penting dalam menjaga aliran produk dari produsen hingga konsumen akhir. Berikut adalah berbagai pelaku utama dalam aktivitas distribusi ini:


1. Produsen


Produsen adalah pihak yang bertugas untuk menghasilkan produk barang/jasa dari barang mentah (raw material). Mereka merupakan sumber utama produk yang akan didistribusikan, dan kualitas produk ini sangat bergantung pada upaya produsen.


2. Distributor


Distributor adalah perantara yang bertanggung jawab untuk menyalurkan produk dari produsen kepada berbagai titik penjualan, termasuk pengecer. Mereka memainkan peran penting dalam mendistribusikan produk ke berbagai lokasi, memastikan ketersediaan produk di pasar.


3. Makelar


Makelar adalah perantara yang menghubungkan produsen dengan pembeli potensial. Mereka bertindak sebagai fasilitator dalam proses transaksi, mendapatkan komisi atas peran mereka dalam menghubungkan kedua belah pihak.


4. Eksportir


Eksportir memiliki peran kunci dalam mengirimkan produk-produk lokal ke pasar internasional. Mereka bertanggung jawab untuk memasarkan dan mengirimkan produk-produk tersebut ke luar negeri.


5. Importir


Sebaliknya, importir adalah pihak yang membawa produk dari luar negeri ke dalam negeri. Mereka mengatur impor barang-barang tersebut dan menjualnya kepada konsumen lokal.


6. Komisioner


Komisioner adalah individu atau entitas yang menjalankan transaksi pembelian dan penjualan atas nama mereka sendiri. Mereka mengambil tanggung jawab penuh atas transaksi tersebut, termasuk risiko dan keuntungan.


7. Pengecer


Pengecer merupakan pihak yang membeli produk dari produsen dan menjualnya kembali kepada konsumen akhir. Mereka memiliki fleksibilitas dalam menentukan harga jual produk, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk permintaan pasar dan strategi pemasaran.


8. Konsumen


Konsumen akhir adalah pihak yang membeli dan menggunakan produk atau jasa yang didistribusikan. Mereka adalah tujuan utama dari seluruh kegiatan distribusi, dan permintaan mereka memengaruhi seluruh rantai distribusi.


Jenis Distribusi


Adapun jenis kegiatan distribusi tersaji dalam tabel berikut yang dilengkapi dengan contohnya:


No.Jenis DistribusiDeskripsiContoh
1Secara LangsungDistribusi dilakukan langsung oleh pihak produsen, umumnya oleh pengusaha perorangan atau usaha kecil.Petani dan nelayan yang menjual langsung.
2Secara Tidak LangsungDistribusi melalui pihak ketiga, seperti distributor, yang memiliki jangkauan lebih luas.Toko grosir yang membeli dari produsen.
3Secara SelektifDistribusi terfokus pada pasar dan konsumen tertentu setelah seleksi produk untuk hasil yang optimal.Penjualan produk kosmetik di toko eksklusif.
4Secara IntensifDigunakan untuk produk yang mudah terjual di pasar, sering digunakan oleh pengecer.Produk makanan yang tersedia di banyak toko.
5Secara EksklusifDistribusi dengan kuantitas dan kualitas khusus, memerlukan kesepakatan antara produsen dan pengecer.Peluncuran produk fashion di butik eksklusif.






Contoh Kegiatan Distribusi


Berikut adalah beberapa contoh kegiatan distribusi:


1. Distribusi Film


Jenis Distribusi: Eksklusif

Deskripsi: Distribusi film melibatkan pembelian hak penayangan dari Production House oleh distributor film. Film kemudian ditayangkan kepada konsumen melalui bioskop atau aplikasi streaming.


2. Distribusi Perdagangan Online


Jenis Distribusi: Bisa Secara Langsung atau Tidak Langsung

Deskripsi: Belanja online mencakup berbagai skenario. Jika pedagang adalah produsen produknya sendiri, itu merupakan distribusi langsung. Namun, jika pedagang hanya berperan sebagai reseller, itu tergolong distribusi secara tidak langsung.


3. Penjualan kebutuhan sehari-hari oleh warung dan toko kelontong

Jenis Distribusi: Intensif

Deskripsi: Warung dan toko kelontong biasanya menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari dengan distribusi yang luas, mencoba untuk mencakup sebanyak mungkin konsumen.


4. Penjual sayur di pasar


Jenis Distribusi: Langsung

Deskripsi: Penjual sayur di pasar biasanya adalah petani atau pedagang kecil yang menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen di pasar.


5. Agen pulsa


Jenis Distribusi: Tidak Langsung

Deskripsi: Agen pulsa berperan sebagai perantara yang mendistribusikan pulsa dari penyedia jasa seluler ke konsumen.


6. Supermarket yang menjual berbagai produk


Jenis Distribusi: Intensif

Deskripsi: Supermarket adalah contoh distribusi intensif karena mereka mencoba untuk menyediakan berbagai produk dalam satu tempat dengan jangkauan yang luas.


7. Perum Bulog untuk mendistribusikan beras


Jenis Distribusi: Tidak Langsung

Deskripsi: Perum Bulog adalah distributor besar yang mendistribusikan beras dari produsen atau petani beras ke berbagai wilayah.


8. SPBU yang mendistribusikan minyak ke seluruh Indonesia


Jenis Distribusi: Tidak Langsung

Deskripsi: SPBU berperan dalam mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) dari produsen atau rafinasi ke berbagai lokasi di seluruh Indonesia.


9. Jual beli kain dan produk fashion


Jenis Distribusi: Tergantung

Deskripsi: Distribusi kain dan produk fashion dapat bervariasi. Jika produsen menjual langsung kepada konsumen, itu adalah distribusi langsung. Namun, jika melalui pengecer atau toko, itu bisa menjadi distribusi tidak langsung.


10. Apotik yang menjual berbagai macam obat-obatan


Jenis Distribusi: Intensif

Deskripsi: Apotik mencoba untuk menyediakan berbagai macam obat-obatan dalam satu tempat, dengan tujuan mencakup sebanyak mungkin kebutuhan konsumen dalam hal kesehatan.


11. Importir yang melakukan impor barang dari luar negeri


Jenis Distribusi: Tidak Langsung

Deskripsi: Importir berperan sebagai perantara yang membawa barang dari luar negeri ke pasar domestik dan menjualnya kepada pengecer atau distributor lokal.


12. Penjualan Hewan Kurban


Jenis Distribusi: Langsung

Deskripsi: Penjualan hewan kurban oleh pedagang musiman kepada konsumen tanpa melalui perantara adalah contoh distribusi langsung.


13. Dealer Kendaraan Bermotor

Jenis Distribusi: Tidak Langsung

Deskripsi: Penjualan kendaraan bermotor oleh pabrik melalui dealer atau showroom adalah contoh distribusi tidak langsung.


14. Pembelian Hasil Perkebunan Langsung di Kebun/Ladang

Jenis Distribusi: Langsung

Deskripsi: Pembelian langsung hasil perkebunan dari petani atau pemilik ladang oleh konsumen adalah contoh distribusi langsung.


15. Reseller Perabot atau Perlengkapan Rumah Tangga

Jenis Distribusi: Tidak Langsung

Deskripsi: Penjualan perabot atau perlengkapan rumah tangga oleh produsen melalui agen atau reseller adalah contoh distribusi tidak langsung.

0 Response to "Jenis Dan Contoh Kegiatan Distribusi: Ini Pelaku SCM!"

Posting Komentar