Perbedaan FEED dan DED: Fokus Utama, Tujuan, Dan Tahapan Pembuatannya

Front End Engineering Design (FEED) merupakan tahap rekayasa dasar yang dilakukan setelah selesainya Desain Konseptual atau Studi Kelayakan. Sebelum memulai tahap EPC (Engineering, Procurement, and Construction), berbagai studi dilakukan untuk mengidentifikasi isu teknis dan memperkirakan perkiraan biaya investasi secara kasar. Hasil dari kegiatan ini disebut sebagai "Paket FEED". 

FEED digunakan sebagai dasar Detail Engineering Design (DED), FID (Final Investment Decision) dan perkiraan Total Biaya Investasi atau TIC (Total Inventory Cost) yang akurat, dokumen FEED juga mencakup estimasi jadwal pengerjaan, spesifikasi teknis, material utama dan penilaian risiko.





Tujuan dan Manfaat Front End Engineering Design (FEED)


Front End Engineering Design (FEED) adalah dokumen perencanaan proyek yang dapat digunakan untuk menjembatani antara konseptualisasi dan eksekusi. 

Adapun tujuan dan manfaat dari FEED proyek ini adalah:


1 Menetapkan Kebutuhan Teknis yang Spesifik

Front End Engineering Design (FEED) memiliki tujuan utama dalam menetapkan kebutuhan teknis yang spesifik untuk memastikan bahwa ruang lingkup proyek menjadi jelas. 

Dalam tahap ini, setiap aspek teknis proyek dikembangkan dengan cermat untuk menentukan kebutuhan proyek. Dengan ini, fungsi FEED dapat digunakan untuk menghindari atau meminimalisir kesalahpahaman yang mungkin saja dapat terjadi selama pelaksanaan proyek.


2.Mengembangkan Strategi Proyek untuk Memastikan Keselarasan dengan Tujuan Akhir Proyek


FEED tidak hanya sekadar menetapkan kebutuhan, tetapi juga bertujuan untuk mengembangkan strategi proyek. 

Ini mencakup perencanaan yang mendalam untuk memastikan bahwa proyek berjalan dengan efisien dan sesuai dengan visi atau tujuan akhir proyek. FEED dapat membantu menghindari perubahan besar pada tahap eksekusi dan memastikan konsistensi selama seluruh siklus proyek.


3 Memberikan Estimasi Biaya untuk Persetujuan Anggaran

Salah satu aspek krusial dari FEED adalah memberikan estimasi biaya proyek untuk mendapatkan persetujuan anggaran. 

Dengan memperkirakan biaya secara cermat, pemilik proyek dapat membuat keputusan finansial yang informatif dan memastikan ketersediaan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan proyek. 

Estimasi biaya yang tepat juga membantu mengurangi risiko perubahan anggaran pada saat proyek sedang berlangsung.


4, Berkontribusi pada Mitigasi Risiko Proyek

FEED berperan penting dalam mitigasi risiko proyek. Dengan melakukan analisis risiko pada tahap awal, pemilik proyek dapat mengidentifikasi potensi hambatan dan tantangan yang mungkin muncul selama pelaksanaan. 

Tindakan pencegahan yang efektif dapat diambil untuk mengatasi risiko tersebut, meminimalkan potensi dampak negatif, dan menjaga proyek tetap berada pada jalur yang benar.

5. Memperkirakan Waktu Proyek

Selain itu, FEED memiliki peran kunci dalam memperkirakan waktu proyek selama dalam tahapan detail engineering design (DED).

Dengan memahami secara mendalam kebutuhan waktu yang diperlukan untuk setiap tahap proyek, pemilik proyek dapat membuat jadwal yang terukur. Ini membantu dalam manajemen sumber daya, penjadwalan tugas, dan pemantauan progres proyek secara keseluruhan.


Tahapan-tahapan dalam Proses Front End Engineering Design (FEED)

Front End Engineering Design (FEED) adalah tahapan dalam perencanaan proyek yang menentukan dasar untuk perencanaan dan pelaksanaan selanjutnya. 

Mari telaah dengan lebih mendalam mengenai tahapan-tahapan ini.


1. Studi Kelayakan

Studi kelayakan adalah langkah pertama dalam proses FEED. Pada tahap ini, dilakukan evaluasi mendalam terhadap potensi proyek, termasuk analisis risiko dan keberlanjutan teknis. 

Keseluruhan dampak ekonomi dan lingkungan dievaluasi secara cermat untuk memastikan proyek memiliki dasar yang kuat untuk dilanjutkan.


2. Identifikasi Kebutuhan Teknis

Tahap ini melibatkan identifikasi kebutuhan teknis spesifik proyek. Detail ini mencakup segala hal mulai dari bahan baku hingga spesifikasi teknis peralatan. 

Keterlibatan pihak-pihak yang terlibat secara intensif membantu memastikan bahwa kebutuhan klien terpenuhi dengan tepat.


3. Perencanaan Konsep

Dalam perencanaan konsep, ide proyek dikembangkan lebih lanjut menjadi konsep desain yang konkret. Pilihan strategi proyek dan solusi desain awal mulai diidentifikasi. 

Fokus pada efisiensi dan efektivitas menjadi prioritas dalam tahap ini.


4. Pengembangan Desain Awal

Pengembangan desain awal membawa konsep ke tahap teknis lebih lanjut. Desain konsep dikonkretkan melalui perhitungan dan pemodelan awal. 

Dalam tahap ini, potensi risiko teknis diidentifikasi dan dinilai untuk mendukung pengambilan keputusan yang informasional.


5. Evaluasi Risiko Awal

Evaluasi risiko awal adalah langkah kritis untuk memitigasi potensi tantangan selama pelaksanaan proyek. 

Identifikasi risiko potensial membantu dalam merancang strategi mitigasi yang efektif. Semakin dini risiko diidentifikasi, semakin baik proyek dapat disiapkan untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul.


6. Dokumentasi FEED

Dokumentasi FEED mencakup penyusunan berbagai laporan, diagram, dan perhitungan yang merefleksikan hasil dari setiap tahapan sebelumnya. 

Hal ini melibatkan penyusunan ruang lingkup proyek yang jelas, strategi proyek, estimasi biaya, dan penilaian risiko. Dokumen ini menjadi pedoman utama untuk fase implementasi selanjutnya.


Perbedaan FEED dan DED


Front End Engineering Design (FEED) dan Detailed Engineering Design (DED) memiliki peran yang berbeda tetapi saling melengkapi. Mari kita lihat perbedaan antara kedua dokumen perencanaan proyek ini melalui tabel berikut:


Karakteristik

Front End Engineering Design (FEED)

Detailed Engineering Design (DED)

Fokus Utama

Menetapkan kebutuhan teknis, mengembangkan strategi, dan memberikan estimasi biaya.

Menggambarkan detail konstruksi, pekerjaan sipil, instrumen, sistem kontrol, sistem mekanlikal elektrikal (ME), dll.

Tahapan Proses

Studi kelayakan, identifikasi kebutuhan teknis, perencanaan konsep, pengembangan desain awal, dan evaluasi risiko awal.

Desain konseptual, desain FEED, dan spesifikasi desain.

Keluaran Proses

Ruang lingkup proyek, strategi proyek, estimasi biaya, dan penilaian risiko.

Model dua dimensi dan tiga dimensi, rencana, spesifikasi, dan perkiraan biaya yang lebih rinci.


Dengan melihat tabel di atas, dapat dilihat bahwa FEED membentuk fondasi strategis untuk proyek, sementara DED membawa kejelasan detail yang diperlukan untuk merealisasikan visi proyek. Keduanya bekerja bersama untuk mengarahkan proyek menuju keberhasilan dan efisiensi secara keseluruhan.

0 Response to "Perbedaan FEED dan DED: Fokus Utama, Tujuan, Dan Tahapan Pembuatannya"

Posting Komentar