Yuk Cari Tahu Perbedaan Bata Ringan Vs Bata Merah (Batu Bata Press)! Pilih Yang Mana?

Bata Merah Ekspos


Di masa lalu, dinding rumah dan bangunan sering kali dibangun dengan bata merah atau bahkan papan kayu. Kedua bahan ini memiliki sejarah panjang dalam konstruksi dan telah digunakan selama berabad-abad. Bata merah yang terbuat dari tanah liat yang dibakar hingga mengeras, menawarkan kekuatan dan daya tahan yang luar biasa. Sementara itu, papan kayu, meskipun tidak sekuat bata merah, memberikan keindahan alami dan kemudahan dalam pengerjaan.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi di bidang konstruksi, material baru yang lebih efisien dan memiliki berbagai keunggulan mulai ditemukan. 

Salah satu inovasi tersebut adalah bata ringan atau hebel. Bata ringan merupakan material konstruksi modern yang terbuat dari campuran bahan seperti pasir silika, semen, dan gypsum. 

Proses pembuatannya yang menggunakan teknologi canggih menghasilkan bata yang tidak hanya ringan tetapi juga memiliki ketahanan yang baik terhadap panas dan air.


Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci perbedaan antara bata merah dan bata ringan, termasuk bahan baku, ukuran, ketahanan, serta kelebihan dan kekurangannya. Dengan informasi yang komprehensif ini, Anda akan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam memilih material untuk dinding bangunan Anda. Mari kita simak ulasan lengkapnya.


Baca juga: 8 Model Rumah Bata Ekspos Minimalis: Ini Kebutuhan Bata dan Biaya Pasangnya!


Perbandingan Bahan Baku Dan Ukuran Antara Bata Ringan Vs Bata Merah


1. Bahan Baku


Memahami bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bata merah dan bata ringan berguna untuk menilai karakteristik dan kualitasnya masing-masing. 


a. Bata Merah

Bata merah terbuat dari tanah liat yang merupakan bahan utama. Tanah liat yang dipilih haruslah yang sedikit campuran pasir untuk meningkatkan kekuatan dan kestabilan. 

Proses pembuatannya melibatkan beberapa tahap, mulai dari pencampuran tanah liat dengan air hingga mencapai konsistensi yang tepat, kemudian dicetak menjadi bentuk bata dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah kering sempurna, batu bata merah ini kemudian melalui proses pembakaran dengan suhu tinggi.

Proses pembakaran bata merah ini penting karena suhu tinggi yang dapat mengeraskan tanah liat, memberikan bata kekuatan dan daya tahan yang luar biasa. 


b. Bata Ringan (Hebel)




Bata ringan, juga dikenal sebagai hebel, dibuat dari campuran bahan yang berbeda dengan bata merah. Bahan baku utama untuk pembuatan bata ringan meliputi pasir silika, semen, gipsum, kapur, dan air. Proses pembuatannya lebih kompleks dan melibatkan teknologi yang lebih canggih.

Salah satu bahan tambahan yang penting dalam pembuatan bata ringan adalah aluminium pasta. Ketika aluminium pasta dicampurkan dengan bahan lainnya, terjadi reaksi kimia yang menghasilkan gas hidrogen. 

Gas ini menciptakan gelembung udara kecil di dalam campuran, yang memberikan sifat ringan pada bata. Proses ini juga dikenal sebagai proses aerasi.

Campuran bahan tersebut kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras. Setelah itu, bata dipotong sesuai ukuran yang diinginkan dan dipanaskan dalam autoclave, sebuah alat bertekanan tinggi yang menggunakan uap panas untuk mengeraskan bata. 

Proses ini meningkatkan kekuatan dan ketahanan bata ringan, membuatnya lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dan perubahan suhu.



2. Ukuran

Ukuran merupakan salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan saat memilih material bangunan. Ukuran yang tepat tidak hanya mempengaruhi proses pemasangan tetapi juga berdampak pada kecepatan konstruksi dan biaya keseluruhan proyek. 

Berikut ini adalah perbandingan ukuran antara bata merah dan bata ringan.

a. Bata Merah




Bata merah tradisional umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan bata ringan. Ukuran standar bata merah biasanya sekitar:


  • Panjang: 17–23 cm
  • Lebar: 7–11 cm
  • Tebal: 3–5 cm


b. Bata Ringan (Hebel)

Bata ringan atau hebel memiliki ukuran yang lebih besar dan seragam dibandingkan dengan bata merah. Ukuran standar bata ringan biasanya:


  • Panjang: 60 cm
  • Lebar: 20 cm
  • Tebal: 10 cm

Beberapa merek bata ringan juga tersedia dalam ketebalan 7,5 cm atau 12,5 cm tergantung dari produsennya. 

Baca juga: Cara Menghitung Kebutuhan Bata Ringan/Hebel, 1 Kubik Isi Berapa Hebel?


Tabel Perbandingan Bata Ringan vs Bata Merah


Berikut adalah tabel perbandingan yang merinci aspek-aspek utama dari bata ringan dan bata merah:




AspekBata MerahBata Ringan (Hebel)
BeratLebih berat dan padat, meningkatkan beban strukturalRingan, mengurangi beban pada fondasi
UkuranUkuran kecil, biasanya 17x7x7 cmUkuran besar, mulai 60x20x10 cm
Proses PemasanganMemerlukan waktu lebih lama, pemasangan lebih rumitProses pemasangan lebih cepat dan mudah
Isolasi TermalKurang baik dalam isolasi termalIsolasi termal yang sangat baik
Daya Serap AirDaya serap air tinggi, rentan terhadap kelembapanDaya serap air rendah, tahan terhadap kelembapan
KekuatanKuat dan tahan lama jika dipasang dengan benarKekuatan cukup baik, tetapi lebih rapuh
BiayaRelatif lebih murahHarga lebih tinggi, biaya tambahan untuk perekat
Keahlian PemasanganTidak memerlukan keahlian khususMemerlukan keterampilan khusus dalam pemasangan
PermukaanPermukaan tidak rata, memerlukan plester tambahanPermukaan halus dan rata, mengurangi kebutuhan plester
Proses PengeringanTidak memerlukan waktu kering yang lamaMemerlukan waktu kering yang lebih lama jika terkena air
Ketahanan Terhadap BenturanTahan terhadap benturan kerasCenderung rapuh dan mudah pecah jika terkena benturan
Penanganan dan TransportasiMemerlukan penanganan yang lebih hati-hatiMemerlukan penanganan hati-hati, meski ringan



Dengan memahami perbandingan ini, Anda dapat memilih material yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek konstruksi Anda, baik dari segi performa, biaya, maupun proses pemasangan.

0 Response to "Yuk Cari Tahu Perbedaan Bata Ringan Vs Bata Merah (Batu Bata Press)! Pilih Yang Mana?"

Posting Komentar